membimbing siswanya untuk lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan dalam menetapkan metode pembelajaran, ada sarana untuk menambah metode
pembelajaran dengan variasi-variasi yang menarik pada siklus pertama agar lebih efektif dalam pelaksanaannya.
Metode yang digunakan pada siklus kedua harus lebih efektif dan menarik bagi siswa. Penambahan variasi-variasi metode pembelajaran pada siklus kedua yaitu
bisa menggunakan lomba antar kelompok dan merubah peraturan permainan. Peneliti juga disarankan untuk meningkatkan interaksi dengan siswa serta
meningkatkan kedisiplinan pada siswa, harapannya tidak ada siswa yang bermain sendiri selama proses pembelajaran berlangsung.
4.4 Pembahasan Siklus Kedua
Siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 17 April 2013 dengan alokasi waktu 4x35 menit. Pada pelaksanaan siklus kedua guru menyampaikan materi tentang
keterampilan gerak menimang bola sepak takraw yang dilakukan melalui permainan “Hoop Takraw”.
4.4.1 Hasil Observasi Aktifitas Siswa
Siklus kedua ini, dilaksanakan pada saat proses pembelajaran pendidikan jasmani berlangsung. Penilaian pembelajaran dilakukan dengan melihat hasil
observasi terhadap aktifitas siswa dalam menimang bola. Penelitian yang dilakukan pada siklus kedua juga terdapat empat tahap yaitu
pelaksanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Setelah melaksanakan dan menyelesaikan siklus kedua, peneliti melakukan diskusi serta refleksi, maka
diperoleh hasil pembelajaran terhadap aktivitas siswa seperti terlihat pada tabel.
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktifitas Siswa pada Siklus Kedua No.
Aspek Penelitian Hasil
Penelitian Indikator
Ketercapaian 1.
Aktifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran gerak menimang bola
sepak takraw 86
70
Pada penilaian terhadap aktifitas siswa mencapai 86. Dari penelitian hasil pembelajaran tersebut, dapat dikategorikan tuntas, karena
sudah mencapai indikator ketercapaian yaitu 70.
Aktifitas Siswa Siklus II
Gambar 4.10 Data Observasi Aktifitas siswa Siklus II Aktifitas siswa mengikuti pembelajaran menimang bola sepak takraw melalui
permainan hoop takraw berdasarkan pengamatan oleh peneliti, aktifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran menimang bola takraw melalui permainan hoop takraw juga
mengalami kenaikan seperti pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Perbandingan hasil siklus pertama dan siklus kedua pada Observasi
pembelajaran siswa. No.
Siklus Penelitian Hasil Penelitian
1. Pertama
61 2.
Kedua 86
20 40
60 80
100
Sangat baik
86
Data tabel 4.3 dia atas, terlihat bahwa siklus pertama hasil observasi aktifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran menimang bola sepak takraw melalui
permainan hoop takraw mencapai 61, sedangkan pada siklus kedua mengalami kenaikan 25 , yaitu mencapai 86. Pencapaian 86 sudah dikatakan berhasil
dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran menimang bola sepak takraw melalui permainan hoop takraw, dan ini artinya dalam
mengikuti pembelajaran siswa telah memenuhi aspek kognitif, afektif, psikomotor, dan fisik.
4.4.2 Deskripsi Hasil Keterampilan Siswa