2.2 Kerangka Berpikir
Salah satu tujuan mendasar dalam belajar matematika adalah memiliki kemampuan pemecahan masalah. Hal tersebut berarti peserta didik diharapkan
mampu membuat siswa memahami matematika pada tingkat tinggi karena dalam kegiatan pemecahan masalah terangkum kemampuan matematika lainnya seperti
penerapan aturan pada masalah tidak rutin, penemuan pola, penggeneralisasian, pemahaman konsep, dan komunikasi matematika.
Materi dimensi tiga yang diajarkan pada kelas X merupakan bagian dari geometri sebagai salah satu cabang matematika, memiliki posisi yang strategis
untuk menumbuhkembangkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Namun, selama ini para siswa di MAN 2 Kudus seringkali mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal bernuansa pemecahan masalah pada materi dimensi tiga. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya adalah tidak disampaikan materi
tentang ketegaklurusan yang merupakan prasyarat utama untuk menyampaikan
g
g’ h
D
E k
α
materi jarak pada ruang dimensi tiga serta kurangnya variasi penggunaan model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran matematika di MAN 2 Kudus.
Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS merupakan pengembangan dari metode pembelajaran kooperatif, dimana siswa dituntut belajar berkelompok
secara kooperatif. Siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi sharing pengetahuan, pengalaman, tugas dan tanggung jawab.
Dalam pembelajaran dengan model TAPPS, siswa diminta untuk bekerja dengan berpasangan dengan temannya dan setiap pasangan dibagi menjadi dua
pihak, yaitu problem solver dan listener. Jadi siswa diharapkan dapat berperan baik sebagai problem solver maupun listener. Dengan penggunaan model
pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS diharapkan mampu membantu peserta didik untuk meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah
untuk materi Ruang dimensi tiga.
2.3 Hipotesis Penelitian