Jarak titik ke titik Jarak titik ke garis Jarak titik ke bidang

VI. Materi Ajar:

1. Jarak titik ke titik

Menentukan jarak titik A ke titik B dalam suatu ruang dengan cara menghubungkan titik A dan titik B dengan ruas garis AB. Jarak titik A ke titik B adalah panjang ruas garis AB. gambar 1

2. Jarak titik ke garis

Jarak titik ke suatu garis ada jika titik tersebut terletak di luar garis. Cara menentukan jarak dari titik A ke garis g adalah 1. Buatla h bidang α yang melalui titik A dan garis g. 2. Buatlah ruas garis AB yang tegak lurus garis g dengan B berada pada garis g. 3. Jarak dari titik A ke garis g adalah panjang ruas garis AB.gambar 2

3. Jarak titik ke bidang

Jarak sebuah titik ke suatu bidang ada jika titik tersebut terletak di luar bidang. cara menentukan jarak dari titik A ke bidang α adalah 1. Buatlah garis g yang melalui titik A dan tegak lurus bidang α. 2. Garis g menembus bidang α di titik B. 3. Jarak dari titik A ke bidang α adalah panjang ruas garis AB.gambar 3 A B d α A B g α d A B d g α 1 2 3

VII. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran :

Kegiatan Pembelajaran Pendidikan Karakter Teori Bruner Teori Van Hiele Langkah Pemecahan Masalah Pendahuluan 10 Menit 1. Guru masuk kelas tepat waktu. 2. Guru memberikan salam kepada siswa dan meminta salah satu siswa untuk memimpin doa. 3. Guru mempersiapkan kondisi fisik dan psikis siswa. Disiplin Religius Kegiatan inti 70 Menit Fase 1: Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa 1. Guru menyampaikan indikator dan tujuan yang ingin dicapai. 2. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan menjelaskan manfaat dari mempelajari materi jarak pada ruang dimensi tiga. 3. Guru mengingatkan kembali materi sebelumnya yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. Fase 2: Menyajikan informasi 4. Guru memberikan penjelasan mengenai jarak dari titik ke titik, titik ke garis, dan titik ke bidang dengan memanfaatkan Enaktif Analisis kerangka kubus yang ada di ruang kelas. 5. Guru membimbing siswa untuk menemukan jarak titik ke titik, titik ke garis, dan titik ke bidang dengan bantuan LKS. eksplorasi Fase 3 : Mengorganisasikan siswa dalam kelompok kooperatif 6. Guru membagi siswa menjadi pasangan-pasangan yang beranggotakan 2 anak. 7. Guru memberikan permasalahan kepada para siswa.

8. Thinking Aloud: Guru

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN CD INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI RUANG DIMENSI TIGA SMA KELAS X

0 66 181

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERNUANSA ETNOMATEMATIKA PADA MATERI SEGIEMPAT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PESERTA DIDIK

3 24 356

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII

2 17 226

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN CABRI 3D TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI DIMENSI TIGA KELAS X

1 22 376

STUDI PERBEDAAN KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN LC 5E DAN CIRC TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS X

1 18 307

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PADA DIMENSI TIGA

0 11 289

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL MMP BERBANTUAN CABRI 3D TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIFMATEMATIS SISWA KELAS X SMA PADA MATERI DIMENSI TIGA

0 6 349

Keefektifan Pembelajaran Model TAPPS Berbantuan Worksheet Berbasis Polya terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Lingkaran Kelas VIII

1 11 214

KEEFEKTIFAN MODEL ELICITING ACTIVITIES TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS X PADA MATERI TRIGONOMETRI.

2 10 301

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL CONTEXTUAL TEACING AND LEARNING DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING BERBANTUAN ELEARNING MATERI DIMENSI TIGA KELAS X UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH.

0 0 7