Saham atas nama registered stock, merupakan saham dengan nama

2. Saham atas nama registered stock, merupakan saham dengan nama

pemilik yang ditulis secara jelas dan cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu. 31 Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka manfaat yang diperoleh di antaranya berikut ini : a. Dividen, bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemilik saham. b. Capital gain, adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih jual dengan harga belinya. c. Manfaat non-finansial yaitu timbulnya kebanggaan dan kekuasaan memperoleh hak suara dalam menentukan jalannya perusahaan. Dari berbagai jenis saham yang dikenal dibursa, saham yang diperdagangkan yaitu saham biasa common stock dan saham preferen preferred stock. Saham biasa adalah saham yang tidak memperoleh hak istimewa. Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memperoleh dividen sepanjang perseroan memperoleh keuntungan. Pemilik saham mempunyai hak suara yang dimilikinya one share one vote. Pada likuidasi perseroan, pemilik saham 31 Tjipttono Darmadji, Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab, Jakarta: Salemba Empat, 2006, hal. 8 Universitas Sumatera Utara memiliki hak memperoleh sebagian dari kekayaan setelah semua kewajiban dilunasi. 32 Saham preferen merupakan saham yang diberikan atas hak untuk mendapatkan dividen danatau bagian kekayaan pada saat perusahaan dilikuidasi lebih dahulu dari saham biasa, di samping itu mempunyai preferensi untuk mengajukan usul pencalonan direksikomisaris. Saham preferen mempunyai cirri- ciri yang merupakan gabungan dari utang dan modal sendiri debt and equity. Ciri-ciri yang penting dari saham preferen adalah sebagai berikut : a. Hak utama atas dividen Pemegang saham preferen mempunyai hak lebih dulu untuk menerima debiden. Dengan kata lain, pemegang saham preferen harus menerima dividen mereka terlebih dahulu sebelum dividen dibagikan kepada para pemegang saham biasa. b. Hak utama atas aktiva perusahaan Dalam likuidasi, pemegang saham preferen berkedudukan sesudah kreditur biasa tetapi sebelum pemegang saham biasa. Mereka berhak menerima pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham preferen, sesudah para kreditur perusahaan termasuk pemegang obligasi dilunasi. c. Penghasilan tetap 32 Pandji Anoraga Piji Pakarti, Op.cit hal.54. Universitas Sumatera Utara Penghasilan tetap para pemegang saham preferen biasanya berupa jumlah yang tetap. Misalnya saham preferen 15 memberikan hak kepada pemegang saham untuk menerima dividen sebesar 15 tiap tahun. Kadang-kadang pemegang saham preferen juga turut mendapatkan pembagian laba. Dalam hal ini di samping penghasilan tetap yang dijamin kontinuitasnya, para pemegang saham preferen juga mempunyai kemungkinan untuk menerima penghasilan tambahan dari pembagian laba. d. Jangka waktu yang tidak terbatas Umumnya saham preferen dikeluarkan untuk jangka waktu yang terbatas. Akan tetapi dapat juga pengeluaran saham preferen dilakukan dengan syarat bahwa perusahaan mempunyai hak untuk membeli kembali saham preferen tersebut dengan suatu harga terntu. e. Tidak mempunyai hak suara Umumnya para pemegang saham preferen tidak mempunyai hak suara dalam rapat umum pemegang saham. Kalaupun hak suara diberikan, biasanya dibatasi pada hal-hal yang ada sangkut pautnya dengan manajemen perusahaan. f. Saham preferen kumulatif Dalam hal ini dividen tidak terbayar pada pemegang saham preferen tetap menjadi utang perusahaan dan harus dibayar dalam tahun tersebut Universitas Sumatera Utara atau tahun-tahun berikutnya bilamana perusahaan memperoleh laba yang mencukupi. Tunggakan-tunggakan pada para pemegang saham preferen tersebut harus dilunasi terlebih dahulu sebelum pemegang saham biasa mendapat pembagian dividen. 33 Saham memiliki tiga macam nilai yaitu nilai nominal, nilai efektif, dan nilai intrinsik yang dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum dalam saham tersebut; 2. Nilai efektif, yaitu nilai yang tercantum dalam kurs resmi kalau saham tersebut diperdagangkan di bursa; 3. Nilai intrinsik, yaitu nilai ekonomis saham. 34 Proses go public merupakan penawaran saham kepada masyarakat umum untuk pertama kalinya. Pertama kali disini berarti bahwa pihak penerbit pertama kalinya melakukan penjualan saham. Kegiatan ini disebut sebagai pasar perdana primary market. Selanjutnya, pemegang saham ini dapat mentransaksikan di pasar sekunder secondary market. Pasar sekunder ini dilakukan di bursa efek, jadi saham yang telah dijual ke masyarakat umum selanjutnya akan dicatatkan di bursa efek. 35 33 Ibid, hal.56. 34 M Paulus Situmorang, Op.cit hal. 44 35 Pandji Anoraga Piji Pakarti, Op. cit, hal. 46 Universitas Sumatera Utara Emisi efek dapat diartikan sebagai suatu akitivitas dikeluarkannya atau diterbitkannya suatu jenis efek tertentu untuk pertama kali dan melakukan pendistribusian efek kepada masyarakat melalui penawaran umum dengan maksud menghimpun modal. Di dalam Pasal 1 Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal memuat definisi penawaran umum public offering, yaitu kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam undang-undang ini dan peraturan pelaksanaanya. Penawaran umum dalam prakteknya di pasar modal di lakukan melalui pasar perdana primary market yang berlangsung dalam waktu terbatas. Dengan berakhirnya pasar perdana, jual-beli efek dapat dilakukan di pasar sekunderbursa. Yang pada pasar ini harga efek didasarkan pada hukum permintaan dan penawaran, berbeda pada pasar perdana yang ditetapkan bersama antara emiten dengan Penjamin Pelaksana Emisi. Ada 2 dua cara yang paling umum digunakan investor dalam memperoleh saham, yaitu : 1. Membeli pada saat penawaran umum Pasar Perdana Informasi mengenai suatu perusahaan emiten yang akan menawarkan sahamnya untuk pertama kali pada masyarakat, dapat diketahui melalui prospektus ringkas yang diiklankan minimal di 2 dua harian nasional, publik ekspos atau prospektus. Jika ingin membeli saham pada saat pasar perdana ini investor dapat mengisi Formulir Pemesanan Pembelian Saham FPPS yang Universitas Sumatera Utara terdapat pada prospektus ringkas atau yang terdapat pada agen-agen penjual yang dituju dan mengirimkan kembali formulir tersebut disertai dengan pengiriman dana ke alamat yang tertera pada formulir. Ada beberapa kondisi yang mungkin terjadi ketika emiten menjual sahamnya untuk pertama kali ke masyarakat :  Total saham yang dipesan publik kurang dari jumlah saham yang ditawarkan emiten undersubscribed  Total saham yang dipesan publik sama dengan jumlah saham yang ditawarkan emiten  Total saham yang dipesan publik lebih besar dari jumlah saham yang ditawarkan emiten oversubscribed Jika terjadi oversubscribed, maka umumnya akan terjadi penjatahan melalui cara “first come first serve” atau “diundi”. Sehingga dapat terjadi jumlah saham yang diperoleh akan lebih kecil dibandingkan jumlah yang dipesan atau bahkan investor yang memesan tidak memperoleh saham sama sekali. Konfirmasi mengenai saham yang akan diperoleh investor dan pengembalian uang jika terjadi kondisi oversubscribed akan diterima beberapa waktu kemudian sesuai dengan jadwal yang ditetapkan dan tercantum di dalam prospektus. 2. Membeli saham yang telah beredar Pasar Sekunder Salah satu fungsi penting dari keberadaan Bursa Efek adalah menyediakan jaringan perdagangan efek atau sebagai pasar sekunder untuk setiap efek yang tercatat. Melalui jaringan perdagangan inilah para anggota bursa Universitas Sumatera Utara melaksanakan perdagangan efek, diantaranya kegiatan beli dan jual saham. Berdasarkan peraturan yang berlaku, investor yang ingin membeli saham tidak dapat melakukan transaksi langsung dengan pihak yang ingin menjual saham. Pihak-pihak yang melaksanakan kegiatan jualbeli saham harus menunjuk perusahaan efek sebagai perantara perdagangan efekpialang yang termasuk dalam daftar perusahaan efek yang mendapat izin dari BAPEPAM-LK dan telah menjadi anggota bursa. Pialang inilah yang nantinya akan melakukan pesanan untuk kepentingan investor. 36 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal memiliki hubungan dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 yang diperbaharui dengan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Undang- undang Pasar Modal merupakan lex specialis dari Undang-undang Perseroan Terbatas yang menjadi lex generalis. 37 Di dalam Pasal 127 undang- undang Perseroan Terbatas menyebutkan bahwa “bagi perseroan yang melakukan kegiatan tertentu di bidang Pasar Modal berlaku ketentuan ini sepanjang diatur lain dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal”. Kegiatan pasar modal merupakan kegiatan yang kompleks dan melibatkan banyak lembaga yang terkait, baik pemerintah maupun swasta, yang sifatnya saling melengkapi, baik dengan mendapat maupun tanpa balas jasa. Keterkaitan di antara lembaga tersebut ada yang dikarenakan oleh sifat usahanya, dan ada pula 36 http:masmarino.multiply.comreviewsitem15 Cara Investasi di Bursa Efek diakses 10 April 2011 37 M.Irsan Nasarudin, Op. Cit, hal. 45 Universitas Sumatera Utara karena tuntutan dari Undang-undang Pasar Modal dan peraturan perundang- undangan atau kebijakan lainnya. Universitas Sumatera Utara

B. Tanggung Jawab Kepemilikan Saham dalam Pasar Modal