Perlindungan Investor Asing dalam Pasar Modal Indonesia

Peranan pemerintah sebagai regulator untuk membentuk pasar modal yang menarik bagi investor asing maupun investor dalam negeri sangat dipengaruh pada bentuk peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan. Prinsip Good Corporate Governance GCG yang berupa keterbukaan atau transparansi diterapkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Semua ini diharap akan mendorong akuntabilitas pengelolaan pasar modal sehingga mempertinggi tingkat kepercayaan investor dan masyarakat luas.

B. Perlindungan Investor Asing dalam Pasar Modal Indonesia

Perkembangan dan kemajuan suatu pasar modal sangat ditentukan oleh adanya kepastian hukum bagi para pelaku pasar modal terutama investor. 69 Investor khususnya investor asing menaruh perhatian sangat besar terhadap aturan hukum rule of law di samping adanya aspek full and fair disclosure. Investor tidak termotivasi untuk memasuki pasar modal Indonesia jika pasar yang bersangkutan tidak memiliki perangkat aturan yang dapat menjamin perlindungan, kepastian hukum, dan keadilan. Apalagi bisnis di bidang pasar modal adalah bisnis yang mengandalkan kepercayaan. Kepercayaan itu akan lebih aman dan terjamin jika dipayungi oleh peraturan yang jelas dan mengikat, atau lebih di kenal dengan kepastian hukum. 69 I Putu Gede Ary Suta, Menuju Pasar Modal Modern, Jakarta : Yayasan Sad Satria Bhakti, 2000, hal. 60 Universitas Sumatera Utara Sejalan dengan diakuinya peran strategis pasar modal, Bapepam berusaha mengikuti perkembangan pesat tersebut dengan melakukan regulasi di bidang pasar modal. Usaha yang dilakukan akhirnya membuahkan hasil. Pada tanggal 2 Oktober 1995 DPR menyetujui Rancangan Undang-Undang RUU tentang Pasar Modal yang kemudia pada 10 November 1995 oleh Presiden disahkan menjadi Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan tidak sampai 2 bulan atau tepatnya pada tanggal 1 Januari 1996 langsung berlaku efektif. 70 Pihak-pihak yang terkait dalam industri pasar modal sangat menunggu- nunggu kehadiran undang-undang ini, bahkan dianggap sebagai tonggak baru bagi perjalanan sejarah pasar modal Indonesia, karena mengatut hal –hal penting dalam kegiatan pasar modal, yaitu otoritas pasar modal, institusi lembaga dan profesi, kegiatan, pelanggaran, tindak pidana. Undang – undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal ini menjadi dasar hukum bagi pembuatan peraturan-peraturan yang menyangkut pelaksanaan kegiatan pasar modal. Investor adalah perorangan atau badan hukum yang menggunakan dananya untuk melakukan tindakan investasi. Investasi adalah tabungan yang ditempatkan dalam salah satu instrumen pasar uang atau pasar modal dengan tujuan mendapatkan penghasilan riil lebih tinggi dari tingkat inflasi. 71 Dalam hal ini investor yang dibahas adalah investor yang menanamkan modalnya di pasar modal. 70 loc. cit 71 E.A. Koentin, Suatu Pedoman Investasi dalam Efek di Indonesia, Jakarta: U.S. Agency for International Development – Financial Markets Project, 1994 , hal .108 Universitas Sumatera Utara Investor adalah pihak terpenting yang berperan di dalam kegiatan pasar modal. 72 Keberadaan investor adalah salah satu indikator terpenting dalam pasar modal. Investor yang terlibat dalam pasar modal Indonesia adalah investor domestik dan asing, perorangan dan institusi yang mempunyai karakteristik masing-masing. Secara menyeluruh, pasar modal bertumpu pada tiga hal, yaitu pendapatan, likuiditas dan keamanan investasi. Otoritas pasar modal dan para pihak yang terlibat dalam industri pasar modal bekerja sama untuk mewujudkan ketiga hal tersebut dalam pasar modal Indonesia, sehingga investor tertarik untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Investor asing adalah warga negara asing perorangan atau badan usaha asing yang ikut menyertakan investasinya lewat pasar modal Indonesia. Peran investor asing sebenarnya sangat besar karena kebanyakan investor asing biasanya memiliki financial power yang kuat dan berpengalaman dalam bermain di pasar modal. Kepercayaan dan kredibilitas pasar merupakan hal utama yang harus tercermin dari keberpihakan sistem hukum pasar modal pada kepentingan investor dari perbuatan-perbuatan yang dapat menghancurkan kepercayaan investor. Perlindungan terhadap investor juga tidak membedakan besaran saham yang dimiliki antara pemegang saham minoritas atau pemegang saham mayoritas. Undang – undang Pasar Modal Nomor 8 tahun 1995 juga menjamin pemegang saham minoritas untuk tidak diabaikan oleh siapa saja termasuk oleh pemgang saham mayoritas. 72 .Irsan Nasarudin, Op. cit, hal. 100 Universitas Sumatera Utara Otoritas pasar modal oleh Bapepam yang juga berpihak kepada pemegang saham dan investor membuat penegakan hukum menjadi memiliki kepastian dan lebih terjamin. Penegakkan hukum yang konsisten terhadap emiten yang melakukan pelanggaran peraturan diharap menjadi pendorong bagi emiten untuk selalu mematuhi peraturan dan mempertimbangkan kehati-hatian dalam melakukan usahanya agar meningkatkan kredibilitas pasar modal Indonesia di mata investor asing sekaligus merupakan tanggung jawab emiten sebagai perusahaan publik. 73 Sebelum mengambil keputusan untuk melakukan transaksi efek sebaiknya investor membekali dirinya dengan pemahaman yang mencukupi dari pedoman seperti prospektus dan laporan berkala dan insidentil yang bisa menjadi acuan dalam pertimbangan keputusan. Secara tidak langsung Bapepam berupaya agar pemegang saham mengetahui dan mempergunakan hak di dalam melindungi kepentingannya menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

C. Akibat Hukum Yang Ditimbulkan oleh Investor Asing