Latar Belakang Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Mandailing Natal merupakan daerah yang memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar untuk sektor pertanian, perkebunan dan pertambangan. Salah satu komoditi dari perkebunan adalah karet yang pengolahannya masih tetap pengolahan bahan baku. Daerah ini juga merupakan daerah yang sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani karet. Luas perkebunan karet di Mandailing Natal yaitu 42.891 hektar kebun karet rakyat dan 23.425 hektar dikelola perkebunan besar. Meskipun luas perkebunan rakyat lebih besar, tetapi hasil produksinya hampir sama dengan milik perkebunan swasta yang luasnya masih di bawah kebun rakyat. Hal itulah yang menjadi permasalahan, tentu saja masalah ini menjadi hal yang menarik untuk dipelajari. Karena jika tingkat produksi karet milik perkebunan rakyat meningkat, efeknya adalah kesejahteraan rakyat di Mandailing Natal akan meningkat. Kendala perkebunan rakyat itu umumnya adalah disebabkan minimalnya modal yang dimiliki, hingga mereka tidak bisa membeli bibit dan pupuk unggul. Tidak hanya masalah modal, tetapi perawatan, pengetahuan serta sumber daya manusia SDM petani juga masih rendah. Universitas Sumatera Utara Melihat hal itu penulis tertarik untuk meramalkan tingkat produksi karet milik perkebunan rakyat yang saat ini tingkat produksinya hampir sama dibandingkan dengan perkebunan besar meskipun luas tanah lebih besar milik rakyat. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan tersebut, maka penulis membuat tugas akhir dengan judul tulisan yaitu Peramalan Tingkat Produksi Karet Rakyat Pada Tahun 2010 - 2011 Di Kabupaten Mandailing Natal .

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah berapa besar jumlah produksi karet rakyat yang dihasilkan di Kabupaten Mandailing Natal di tahun yang akan datang dan bagaimana upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas karet rakyat.

1.3 Batasan masalah