semakin likuid suatu perusahaan, akibatnya akan menarik investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan.
7. Rasio Arus Kas Bersih Bebas AKBB
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban kas dimasa mendatang. Semakin besar rasio
ini, maka perusahaan dikatakan semakin baik.
8. Rasio Kecukupan Arus Kas KAK
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menyediakan kas untuk memenuhi kewajiban dalam jangka 5 tahun mendatang.
Semakin tinggi rasio ini, menunjukkan semakin solvent suatu perusahaan. Dari kebanyakan literatur yang ada menyarankan
bahwa 20 adalah ukuran yang memadai untuk rasio ini.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Berikut beberapa peneliti terdahulu yang meneliti tentang laporan arus kas:
Tabel 2.1 Tinjauan penelitian terdahulu
No Nama peneliti
Judul penelitian variabel
Hasil penelitian Periode
sampel 1
Fahrita 2004
Analisa laporan arus kas sebagai
dasar dalam pengambilan
keputusan PT Lariza
Penyusutan aktiva tetap, Penjualan
aktiva tetap, Pelepasan saham,
penyusutan aktiva tetap, laba bersih
Penyajian Laporan arus kas PT Lariza telah
sesuai dengan PSAK No.2 dengan metode
yang digunakan yaitu metode tidak langsung
yakni metode yang disusun dengan
transaksi non kas untuk mendapatkan arus kas
bersih dari aktivitas operasi sehingga
perbedaan antara laba bersih dengan kas yang
berasal dari aktivitas operasi terlihat jelas
2000-2001
2 Chadijah
2009 Analisis Laporan
Keuangan dalam Menilai Kinerja
Perusahaan pada Kelompok
Industri Alas Kaki yang
Rasio Likuiditas, Rasio
Solvabilitas,Rasio Aktivitas, Rasio
Profitabilitas
Dari ketiga perusaahan yang dianalisis dengan
menggunakan sepuluh rasio keuangan sebagai
alat ukurnya yang terdiri dari
Current Ratio, Quick Ratio, Debt to
2006-2008
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Peneliti 2011
Perbedaan penelitian ini dengan peneliti terdahulu dari Fahrita 2004 yaitu berbeda di variabel penelitian, Fahrita meneliti bagaimana penyajian laporan arus
kas PT Lariza dengan menggunakan variabel penelitian yaitu penyusutan aktiva tetap, penjualan aktiva tetap, penyusutan aktiva tetap, pelepasan saham dan laba
bersih. Sedangkan penelitian ini meneliti bagaimana kinerja perusahaan semen yang terdaftar di BEI dengan menggunakan variabel penelitian rasio arus kas.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Chadijah 2009 yaitu juga pada variabel penelitian, Chadijah menggunakan rasio laporan keuangan sebagai alat
ukur kinerja keuangan di kelompok industri alas kaki yang terdaftar di BEI, yaitu rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas. Sedangkan penelitian ini
menggunakan rasio laporan arus kas sebagai alat ukur kinerja keuangan perusahaan semen yang terdaftar di BEI.
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Equity Ratio, Inventory Turnover, Total Asset
Turnover, Gross Profit Margin, Net Profit
Margin, Return on Investment, Return on
Equity, dan PER serta menggunakan metode
cross section sebagai metode tolok ukurnya
maka, kinerja perusahaan yang dinilai
paling baik dari tahun 2006, 2007, dan 2008
adalah PT. Sepatu Bata Tbk.
Universitas Sumatera Utara
C. Kerangka Konseptual