pemasok modal perusahaan. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas pendanaan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia 2004: 2.5 adalah:
a. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal
lainnya; b.
Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan;
c. Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik,
dan pinjaman lainnya; d.
Pelunasan pinjaman; e.
Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha lessee untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa
guna usaha pembiayaan finance lease.
Perusahaan menyajikan laporan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis
perusahaan tersebut. Klasifikasi menurut aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk menilai
pengaruh dari aktivitas tersebut terhadap posisi perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas. Informasi tersebut dapat juga digunakan untuk
mengevaluasi hubungan antara ketiga aktivitas tersebut.
5. Analisis Laporan Arus Kas Dalam Menilai Kinerja Perusahaan
Analisis Laporan arus kas merupakan analisis finansial yang sangat penting bagi seorang manajer keuangan suatu perusahaan disamping alat-alat
finansial lainnya. Dengan melakukan analisis laporan arus kas, manajer keuangan dapat melaksanakan salah satu fungsinya yaitu fungsi perencanaan.
Laporan arus kas disusun berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan terkait.
Menurut Kamus Akuntansi Ardiyos, 2000 menyatakan bahwa :
Universitas Sumatera Utara
Analisis arus kas adalah suatu metode analisa ekonomi yang memasukan pergerakan kas yang positif aliran kas masuk dan
pergerakan kas yang negatif aliran kas keluar yang disebabkan oleh aktivitas untuk menentukan kebutuhan relatif dari aktivitas
tersebut. termasuk didalamnya metode aliran kas yang dikontrol.
Laporan arus kas dapat membantu para pemakainya untuk melihat bagaimana saldo kas dan setara kas dalam neraca perusahaan berubah dari
awal hingga akhir periode akuntansi dan apa artinya perubahan tersebut bagi perusahaan, apakah menunjukkan prestasi positif atau negatif.
Karena laporan laba rugi perusahaan menggunakan dasar akrual yang memungkinkan pelaporan pendapatan dan beban sebelum ada arus kas masuk
atau keluar, maka laporan arus kas dalam hal ini dapat digunakan sebagai laporan pengimbang laporan laba rugi. Seperti yang dijelaskan oleh Kieso et
all 2002 bahwa : Akuntansi akrual terlalu jauh menyimpang dari arus kas yang
mendasari perusahaan bersangkutan, sehingga dengan demikian menghitung laba bersih tidak lagi memberikan indikator yang
diterima mengenai daya menghasilkan laba perusahaan. Demikian pula, karena laporan keuangan tidak mengakui inflasi, banyak
yang mencari standar yang lebih konkrit untuk mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan.
Fungsi dari laporan laba rugi adalah untuk mengukur profitabilitas dari
perusahaan pada suatu periode tertentu dengan cara menghubungkan seluruh biaya dan pendapatan yang terkait. Oleh karena itu, penilaian yang tepat atas
prestasi suatu perusahaan tidak hanya memperhatikan kemampuan perusahaan dalam memperhatikan dalam menghasilkan laba tetapi juga
memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas positif dari kegiatan operasinya. Karena jika perusahaan profitabel namun
Universitas Sumatera Utara
mengalami defisit arus kas dapat merupakan indikasi bahwa perusahaan mengalami masalah keuangan dan dikhawatirkan tidak mampu
mengembalikan pinjaman kepada kreditor maupun membayar dividen kepada investor.
Untuk alasan ini, para analisis laporan keuangan memilih untuk menghubungkan arus kas operasi dengan laba bersih yang dilaporkan pada
periode yan bersangkutan sebagai pengecekan atas kualitas bersih yang dilaporkan tersebut.
Dengan demikian, laporan arus kas digunakan untuk mengecek dan melengkapi laporan laba rugi tapi bukan sebagai pengganti laporan laba rugi.
Laporan arus kas berfokus pada pengukuran keuangan daripada ukuran profit dan biasanya lebih cocok digunakan untuk mengevaluasi dan
memproyeksikan likuiditas dan fleksibilitas perusahaan. Dalam hal ini tidak mengidentifikasikan laporan mana yang lebih unggul, tapi penggunaannya
tergantung pada apa yang hendak diukur. Karena laporan arus kas merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dengan laporan keuangan lainnya, maka penggunaannya secara bersama- sama akan memberikan hasil yang lebih tepat untuk mengevaluasi sumber
dan penggunaaan kas perusahaan dalam seluruh kegiatan perusahaan. Dengan demikian dapat membantu para pemakai laporan keuangan untuk
mengevaluasi struktur dan kinerja keuangan suatu perusahaan. Salah satu analisis kinerja keuangan dengan menggunakan informasi
laporan arus kas adalah analisis rasio laporan arus kas. Analisis laporan arus
Universitas Sumatera Utara
kas ini menggunakan komponen dalam laporan arus kas dan komponen neraca dan laporan laba rugi sebagai informasi dalam analisis rasio.
Menurut Darsono dan Ashari 2005, alat analisis rasio laporan arus kas yang diperlukan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan antara lain :
1. Rasio Arus Kas Operasi AKO
Rasio arus kas operasi menghitung kemampuan arus kas oparasi dalam membayar kewajiban lancar. Rasio ini diperoleh dengan
membagi arus kas operasi dengan kewajiban lancar. Semakin besar rasio ini, maka perusahaan dikatakan semakin baik. 100 adalah
ukuran memadai untuk rasio ini.
2. Rasio Cakupan kas Terhadap Bunga CKB.
Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atas hutang yang telah ada. Rasio ini
diperoleh dengan arus kas dari operasi tambah pembayaran bunga, dan pembayaran pajak dibagi pembayaran bunga. Semakin besar
rasio ini, maka perusahaan dikatakan semakin baik.
3. Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar CKHL
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar berdasarkan arus kas opersi bersih. Rasio ini
diperoleh dengan arus kas operasi ditambah deviden kas dibagi dengan hutang lancar. Semakin besar rasio ini, maka perusahaan
dikatakan semakin baik.
4. Rasio Pengeluaran Modal PM
Rasio ini digunakan untuk mengukur modal tersedia untuk investasi dan pembayaran hutang yang ada. Rasio ini diperoleh
dengan arus kas dari operasi dibagi dengan pengeluaran modal. Semakin besar rasio ini, maka perusahaan dikatakan semakin baik.
5. Rasio Total Hutang TH
Rasio ini menunjukan jangka waktu pembayaran hutang oleh perusahaan dengan asumsi semua arus kas operasi digunakan untuk
membayar hutang. Dengan mengetahui rasio ini, kita bisa menganalisis dalam jangka waktu beberapa lama perusahaan akan
mampu membayar hutang dengan menggunakan arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasional perusahaan. Semakin besar
rasio ini, maka perusahaan dikatakan semakin baik.
6. Rasio Cakupan Arus Dana CAD
Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas guna membayar komitmen-komitmen
bunga, pajak, dan deviden preferen. Rasio ini diperoleh dengan laba sebelum pajak dan bunga EBIT dibagi bunga, Penyesuaian
pajak, dan deviden preferen. Semakin tinggi rasio ini,menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
semakin likuid suatu perusahaan, akibatnya akan menarik investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan.
7. Rasio Arus Kas Bersih Bebas AKBB
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban kas dimasa mendatang. Semakin besar rasio
ini, maka perusahaan dikatakan semakin baik.
8. Rasio Kecukupan Arus Kas KAK
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menyediakan kas untuk memenuhi kewajiban dalam jangka 5 tahun mendatang.
Semakin tinggi rasio ini, menunjukkan semakin solvent suatu perusahaan. Dari kebanyakan literatur yang ada menyarankan
bahwa 20 adalah ukuran yang memadai untuk rasio ini.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Berikut beberapa peneliti terdahulu yang meneliti tentang laporan arus kas:
Tabel 2.1 Tinjauan penelitian terdahulu
No Nama peneliti
Judul penelitian variabel
Hasil penelitian Periode
sampel 1
Fahrita 2004
Analisa laporan arus kas sebagai
dasar dalam pengambilan
keputusan PT Lariza
Penyusutan aktiva tetap, Penjualan
aktiva tetap, Pelepasan saham,
penyusutan aktiva tetap, laba bersih
Penyajian Laporan arus kas PT Lariza telah
sesuai dengan PSAK No.2 dengan metode
yang digunakan yaitu metode tidak langsung
yakni metode yang disusun dengan
transaksi non kas untuk mendapatkan arus kas
bersih dari aktivitas operasi sehingga
perbedaan antara laba bersih dengan kas yang
berasal dari aktivitas operasi terlihat jelas
2000-2001
2 Chadijah
2009 Analisis Laporan
Keuangan dalam Menilai Kinerja
Perusahaan pada Kelompok
Industri Alas Kaki yang
Rasio Likuiditas, Rasio
Solvabilitas,Rasio Aktivitas, Rasio
Profitabilitas
Dari ketiga perusaahan yang dianalisis dengan
menggunakan sepuluh rasio keuangan sebagai
alat ukurnya yang terdiri dari
Current Ratio, Quick Ratio, Debt to
2006-2008
Universitas Sumatera Utara