penyusunan laporan keuangan pada awal dan akhir periode yang akan dianalisa.
b. Tujuan Laporan Arus Kas
Menurut Hendriksen 1999 tujuan dari laporan arus kas sebagai berikut: Tujuan utama penyajian data mengenai arus kas ialah
menyediakan informasi yang diasumsikan akan 1 membantu para investor atau kreditur meramalkan jumlah kas yang mungkin
didistribusikan pada waktu yang akan datang dalam bentuk bunga dan dalam bentuk distribusi likuidasi atau pembayaran kembali
pokok dan 2 membantu dalam mengevaluasikan risiko.
Tujuan laporan arus menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2004: 2.1
adalah ”Memberi informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus
kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan financing selama suatu periode akuntansi”.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa tujuan utama dari laporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas
suatu kesatuan selama satu periode. Tujuan keduanya adalah memberikan informasi atas dasar kas mengenai aktivitas operasi, investasi dan
pendanaannya.
4. Penyusunan Laporan Arus Kas
Penyusunan laporan arus kas menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2004:2.3 ”Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode
tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan”.
Universitas Sumatera Utara
1. Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan
perusahaan principal revenue-producing activities dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
Kas dan setara kas dari aktivitas operasi merupakan indikator untuk menentukan apakah perusahaan dapat menghasilkan kas yang cukup
untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan
sumber pendanaan luar. Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh diperoleh dari
aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang
memengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2004: 2.4
adalah: a.
Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa; b.
Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi dan pendapatan lain; c.
Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa; d.
Pembayaran kas kepada karyawan; e.
Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anitas, dan manfaat asurans
lainnya;
f. Pembayaran kas atau penerimaan kembali restitusi pajak
penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi;
g. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan
untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan.
Universitas Sumatera Utara
2. Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Yang dimaksud dengan aktivitas investasi adalah perolehan dan
pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas cash equivalent. Pengungkapan arus kas yang berasal
aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang
bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas investasi menurut Ikatan Akuntan
Indonesia 2004: 2.5 adalah: a.
Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya
pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri.
b. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan,
aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain; c.
Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain; d.
Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya kecuali yang dilakukan oleh lembaga
keuangan;
e. Pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts,
forward contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan
perdagangan dealing or trading, atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
3. Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Arus kas dari aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang
mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Aktivitas ini perlu diungkapkan secara terpisah
untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para
Universitas Sumatera Utara
pemasok modal perusahaan. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas pendanaan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia 2004: 2.5 adalah:
a. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal
lainnya; b.
Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan;
c. Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik,
dan pinjaman lainnya; d.
Pelunasan pinjaman; e.
Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha lessee untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa
guna usaha pembiayaan finance lease.
Perusahaan menyajikan laporan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis
perusahaan tersebut. Klasifikasi menurut aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk menilai
pengaruh dari aktivitas tersebut terhadap posisi perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas. Informasi tersebut dapat juga digunakan untuk
mengevaluasi hubungan antara ketiga aktivitas tersebut.
5. Analisis Laporan Arus Kas Dalam Menilai Kinerja Perusahaan