ginjal, fertilitas menurun pada pejantan serta keterlambatan dewasa kelamin pada betina Besung, 2013.
E. Magnesium Mg
Mineral magnesium sangat diperlukan tubuh hewan untuk proses metabolisme energi, penggunaan glukosa, sintesis protein, pemecahan asam
lemak, kontraksi otot, dan menjaga keseimbangan ionik seluler. Selain itu magnesium berperan dalam mobilisasi kalsium, dengan reseptor pada tulang dan
sel-sel ginjal. Defisiensi magnesium yang serius dapat menyebabkan tetani hypomagnesaemic yaitu rendahnya kandungan magnesium dalam darah
hypomagnesimia McDonald dkk., 2010.
2.4.2 Mineral Mikro
A. Besi Fe
Besi merupakan mineral yang dibutuhkan dalam pembentukan haemoglobin, myoglobin, dan sel-sel lainnya. Unsur besi merupakan komponen
utama dari hemoglobin Hb, sehingga kekurangan besi dalam pakan akan mempengaruhi pembentukan Hb. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan
terjadinya anemia. Kekurangan besi disebabkan karena terjadinya gangguan penyerapan besi dalam saluran pencernaan Arifin, 2008.
B. Tembaga Cu
Tembaga Cu merupakan unsur mineral mikro yang keberadaannya dalam tubuh sangat sedikit namun diperlukan dalam proses fisiologis. Tembaga memiliki
fungsi dalam proses metabolisme energi dalam sel, sistem metabolisme tubuh, sistem transmisi infuls saraf, kardiovaskular, dan sistem kekebalan tubuh
Darmono, 2007. Kekurangan Cu dalam darah dapat menyebabkan anemia yang merupakan gejala umum, pertumbuhan tubuh hewan terhambat, terjadi gangguan
dan kerusakan tulang, depigmentasi pada rambut dan bulu, pertumbuhan bulu abnormal, dan gangguan gastrointestinal Davis dan Mertz, 1987.
C. Seng Zn
Seng Zn ditemukan hampir dalam seluruh jaringan hewan. Defisiensi seng pada anak sapi ditandai dengan peradangan pada hidung dan mulut,
pembengkakan persendian Mills, 1987. Defisiensi seng dapat mengganggu
penghancuran mikroba dan fagositosis, disamping itu dapat juga menghambat proses penyembuhan luka. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya kejadian
infestasi parasit cacing nematoda Sandstead dkk., 1998. Jika cepat diobati dengan pemberian seng, ternak akan kembali normal dalam waktu 2−3 hari
Darmono, 1995.
D. Iodin I
Iodin I diperlukan tubuh untuk membentuk tiroksin, yaitu suatu hormon dalam kelenjar tiroid. Pada hewan yang kekurangan iodin, produksi tiroksin pada
kelenjar tiroid menurun, yang dicirikan oleh pembesaran kelenjar tiroidea yang disebut goiter endemis. Karena kelenjar tiroidea terdapat pada leher maka pada
hewan yang menderita defisiensi iodin akan terjadi pembengkakan pada leher Arifin, 2008.
E. Kobalt Co
Kobalt Co merupakan unsur mineral esensial untuk pertumbuhan hewan, dan merupakan bagian dari molekul vitamin B12. Di dalam tubuh mineral Co
paling banyak ditemukan dalan ginjal, kelenjar adrenal, limpa, pankreas dan pada tanaman kandungan Co bervariasi antara 1 dengan yang lainnya, namum pada
umumnya leguminosa memiliki kandungan Co lebih tinggi dari pada rumput Aminuddin, 1999. Defisiensi kobalt sehingga nafsu makan berkurang, bobot
badan menurun, anemia, dan akhirnya mati Stangl dkk., 2000.
F. Mangan Mn
Mangan adalah mikro mineral yang berfungsi membantu tubuh kita agar dapat memanfaatkan vitamin B1 Thiamin dan membuat vitamin E secara
optimal untuk seluruh bagian tubuh. Defisiensi dari mangan adalah kelainan tulang dan penurunan nafsu makan Arifin, 2008.
G. Molibdenum Mo
Molibdenum merupakan komponen esensial dari beberapa enzim. Mineral ini memiliki fungsi untuk membantu proses membuat dan mengaktifkan beberapa
enzim yang telibat dalam perbaikan dan pembuatan materi genetik. Defisiensi dari molibdenum Mo hampir sama dengan tembaga Cu yaitu menganggu
pertumbuhan hewan dan gangguan gastrointestinal Parakkasi, 1999.