Metodologi Penelitian Metode Pengumpulan Data

36

BAB III METODE PENELITIAN

Metodologi penelitian merupakan syarat mutlak dalam suatu penelitian, bobot tidaknya sebuah penelitian tergantung dari pertangungjawaban metodologi penelitian. Penerapan metodologi penelitian harus tepat dan mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah sesuai dengan aturan yang berlaku.

3.1 Metodologi Penelitian

Di dalam penelitian ini, penulis menggunkan metode eksperimen. Metode eksperimen merupakan metode yang memberikan atau menggunakan suatu gejala yang disebut latihan. Dengan latihan yang diberikan tersebut, akan terlihat hubungan sebab akibat sebagai pengaruh dari pelaksanaan latihan. Dalam latihan tersebut akan terlihat hubungan sebab-akibat sebagai pengaruh dari pelaksanaan latihan. Seperti dikatakan oleh Suharsimi Arikunto 1991 : 3 bahwa : metode eksperimen merupakan metode yang paling tepat untuk menyelidiki hubungan sebab akibat hubungan causal antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminir atau mengurangi, menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa menganggu. Eksperimen penelitian ini penulis menyeimbangkan tiap-tiap pasangan dengan cara matching subject ordinal pairing, yaitu individu-individu yang tingkat kecakapannya sama dipasangkan, kemudian anggota-anggota setiap pasang dipisahkan ke grup eksperimen dan grup kontrol dengan cara pengundian. Adapun kelompok-kelompok tersebut adalah penting guna mendapatkan kesimpulan penelitian secara benar. Dimana yang menjadi kelompok eksperimen 1 satu adalah yang melakukan latihan passing bawah berpasangan sedangkan yang menjadi kelompok eksperimen 2 dua adalah yang melakukan paasing bawah dipantulkan ke dinding. Pembagian menjadi dua kelompok ini diperoleh dari hasil matching nilai rata-rata subyek dari tes awal sehingga kedua group berangkat dari titik tolak yang sama.

3.2 Metode Penentuan Obyek Penelitian

Ada tiga hal yang perlu dibahas dalam penentuan obyek penelitian yaitu meliputi penentuan populasi, penentuan sampel dan variable penelitian.

3.2.1 Populasi

Populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki. Populasi menurut Sugiyono 2008:61 tidak lain adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi pada prinsipnya adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari akhir suatu penelitian. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa putera kelas VIII SMP Negeri 13 Pekalongan yang berjumlah 200 siswa.

3.2.2 Penentuan Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto 2002 : 107 sampel adalah sebagian dari populasi, sebagai contoh yang diambil menggunakan cara-cara tertentu. Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15 atau lebih, 20-25 atau lebih. Berdasarkan pendapat tersebut, maka untuk memahami suatu gejala yang ada dan akan diteliti penulis hanya mengambil sebagian populasi yang dapat mewakili secara representatif. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 dari populasi sebanyak 200 siswa putera kelas VIII SMP Negeri 13 Pekalongan tahun ajaran 2008-2009 yang representative. Sampel yang dibutuhkan sejumlah 40 siswa putera yang diambil dengan teknik random sampling cara undian dari jumlah siswa putera kelas VIII.

3.2.3 Teknik Sampling

Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang dijadikan sumber data sebenarnya dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representative. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling, karena populasi berkait dengan fokus yang diteliti menunjukkan sifat homogen. Di samping itu sampling ini pengambilan subjek dari setiap strata atau wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dan masing-masing strata atau wilayah. Adapun langkah-langkah teknik sampling secara random adalah sebagai berikut: 1. Membuat daftar seluruh populasi siswa putra kelas VIII SMP Negeri 13 Pekalongan tahun ajaran 2008-2009. 2. Member nomor urut daftar siswa yang ada dalam populasi. 3. Menulis nomor urut masing-masing pada kertas kecil sesuai jumlah populasi yang ada, kemudian digulung. 4. Memasukkan gulungan kertas tersebut kedalam kaleng kemudian setiap mengeluarkan dikocok sebelumnya. 5. Mengeluarkan gulungan kertas dari satu demi satu sampai jumlah yang kita perlukan tercapai. Bagi siswa yang nomornya keluar sesuai dengan daftar berarti mereka terpilih menjadi anak coba. Mengenai besar kecilnya sampel dari populasi bahwa sebenarnya tidak ada ketentuan yang mutlak berapa persen atau sampel harus diambil dari populasi Sutrisno Hadi, 1987:74. Dalam hal ini populasi sebanyak 200 anak di ambil 40 anak dengan teknik random sampling cara undian. Kemudian di adakan tes awal passing bawah, lalu hasil tes tersebut di matchkan dari nilai tertinggi ke nilai terendah terdapat 20 pasang anak coba 40 anak yang berpasangan, dari 20 passing anak coba, lalu 20 anak di ambil untuk kelompok eksperimen 1 dan 20 anak lagi untuk kelompok eksperimen 2.

3.3 Variabel Penelitian

Yang dimaksud variabel adlah gejala yang bervariasi dan menjadi obyek penelitian. Suharsimi Arikunto, 1991: 99 Variabel dalam penelitian ini terdiri dari:

3.3.1 Variabel bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi dalam hal ini adalah latihan passing bawah berpasangan dan latihan passing bawah dipantulkan ke dinding.

3.3.2 Variabel terikat

Variabel terikat adalah variabel yang tergantung oleh variabel lain. Pada variabel terikat ini adalah hasil keterampilan melakukan passing bawah dalam permainan bola voli.

3.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian

Dalam penelitian ini telah diusahakan untuk menghindari adanya kemungkinan- kemungkinan selama melakukan penelitian sehubungan dengan latihan dan pengambilan data. Dibawah ini akan dikemukakan adanya faktor yang mempengaruhi penelitian.

3.4.1 Faktor Kesungguhan Hati

Upaya peneliti agar anak coba bersungguh-sungguh dalam melakukan latihan meliputi: 3.4.1.1 Bersama Bapak Irwin sebagai guru pendidikan jasmani, menjelaskan mengenai pentingnya penelitian ini. 3.4.1.2 Memberikan tentang bahaya cidera, dengan tidak boleh memakai cincin dan berkuku panjang.

3.4.2 Faktor Anak Coba Diluar Penelitian

Kegiatan anak diluar penelitian sangatlah sulit di awasi. Untuk mengatasi hal ini diusahakan memberikan pengertian kepada anak coba agar tidak melakukan kegiatan yang sama diluar penelitian.

3.4.3 Faktor Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini di upayakan selengkap mungkin dan dipersiapkan sebelum latihan dimulai. Hal ini adalah untuk menunjang kelancaran jalannya penelitian. Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini terutama adalah bola voli. Untuk ini peneliti menyediakan bola voli sebanyak 5 buah.

3.4.5 Faktor Materi Yang Disajikan

Pemberian materi latihan mempunyai peranan yang penting dalam mencapai hasil yang baik, sehingga di dalam penyampaian kepada anak coba harus tegas dan jelas, tahap demi tahap didemonstrasikan sesempurna mungkin agar anak coba dapat mencontoh dengan baik. Dan bagi anak yang kurang jelas, diberi kesempatan untuk bertanya.

3.4.6 Faktor Tenaga Pembantu

Sebelum tes dan latihan dimulai, di adakan koordinasi dan demonstrasi pelaksanaan tes dan latihan yang akan dilaksanakan sehingga pada waktu pelaksanaan tidak ada hambatan ya berarti.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Menurut Suharsimi Arikunto 2002 : 3 eksperimen yaitu suatu cara mencari hubungan sebab-akibat antara dua factor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi atau menyisihkan factor-faktor yang lain yang bisa menganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan. Dasar penggunaan metode eksperimen adalah kegiatan percobaan yang diawali dengan memberikan perlakuan terhadap subjek yang diakhiri dengan tes, perlakuan tersebut untuk mengetahui kebenarannya. Penelitian ini menggunakan pola Pre-test and post-test Group Design, menurut Suharsimi Arikunto 2002 : 85 di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak dua kali sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen 1 disebut pre-test, dan observasi sesudah eksperimen 2 disebut post-test.

3.6 Langkah-langkah Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH DENGAN DINDING DAN BERPASANGAN TERHADAP KETEPATAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

9 132 87

PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH BERPASANGAN TETAP DAN ROTASI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BAWAH PADA ATLET BOLA VOLI PUTRI KLUB CITRA SERASI KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

1 21 92

Perbedaan Pengaruh Latihan Pass Bawah Berpasangan Saling Passing dan Berpasangan Dengan Salah Satu Siswa Melempar Bola Voli Terhadap Hasil Pass Bawah Pada Siswa Putra Ekstrakurikuler Bola Voli SMA Negeri 1

0 4 106

PENGARUH BELAJAR PASSING BAWAH ANTARA MODIFIKASI PERMAINAN DENGAN KONVENSIONAL TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BAWAH PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA SMP N 2 PURWANEGARA

0 7 101

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH BERPASANGAN DENGAN TEMAN DAN LATIHAN PASSING BAWAH SENDIRI DALAM KOTAK TERHADAP HASIL PASSING BAWAH SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRI SMA SWASTA DHARMA PATRA PANGKALAN BERANDAN TAHUN 2016.

0 1 22

PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH FORMASI SEGITIGA DENGAN LATIHAN PASSING BAWAH BERPASANGAN TERHADAP HASIL PASSING BAWAH BOLA VOLI PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMK NEGERI 2 KISARAN TAHUN 2016.

0 3 14

PERBEDAAAN PENGARUH LATIHAN PASSING ATAS BERPASANGAN DENGAN PASSING ATAS KE DINDING TERHADAP HASIL PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SMK SWASTA TELADAN MEDAN TAHUN 2015.

0 3 22

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH BERPASANGAN DENGAN PASSING BAWAH KE DINDING TERHADAP HASIL PASSING BAWAH BOLA VOLI SISWA PUTRI EKSTRAKURIKULER SMA SWASTA AL-MAKSUM PERCUT SEI TUAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 4 19

(ABSTRAK) PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH BERPASANGAN MENGGUNAKAN RINTANGAN TALI DAN TEMBOK SASARAN TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRI PESERTA EKSTRAKURIKULER SMK NEGERI 1 PRINGAPUS KAB. SEMARANG.

0 0 2

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH BERPASANGAN MENGGUNAKAN RINTANGAN TALI DAN TEMBOK SASARAN TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRI PESERTA EKSTRAKURIKULER SMK NEGERI 1 PRINGAPUS KAB. SEMARANG.

0 8 91