Faktor yang Diteliti Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP Negeri 38 Semarang Tahun Pelajaran 2008 / 200.

- Peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa berdasarkan hasil belajar siswa.

3.4 Rancangan Penelitian

Di dalam penelitian ini digunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam beberapa siklus, dan masing-masing siklus terdiri dari beberapa tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi tindakan. Setiap siklus disesuaikan dengan perubahan yang ingin dicapai. Perencanaan siklus pertama disusun berdasarkan hasil observasi awal yang menunjukkan kemampuan pemecahan masalah siswa masih rendah. Pelaksanaan kegiatan pada siklus selanjutnya bisa dikatakan hampir sama dengan siklus pertama, tetapi sub pokok bahasannya berbeda. Materi pada siklus I adalah zat dan wujudnya. Materi pada siklus II adalah adhesi, kohesi, kapilaritas, dan massa jenis zat. Materi pada siklus III adalah pemuaian. Pelaksanaan siklus II dan III disertai dengan perbaikan berdasarkan siklus sebelumnya. Perbaikan tersebut didasarkan pada kegiatan refleksi siklus sebelumnya. Perencanaan Sebelum pada tahap perencanaan perlu dilakukan identifikasi permasalahan yang terjadi. Hasil dari observasi awal di kelas VII A SMP Negeri 38 Semarang dan wawancara dengan guru mata pelajaran IPA Fisika menunjukkan kemampuan pemecahan masalah pada kelas tersebut masih rendah. Setelah merumuskan permasalah yang ada kemudian peneliti merencanakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Hal yang perlu dipersiapkan untuk mengatasi masalah tersebut adalah pembuatan instrumen pembelajaran. Intrumen tersebut berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, tugas membaca, soal-soal lembar ahli, lembar observasi dan soal evaluasi akhir siklus. Perencanaan pada siklus II didasarkan pada evaluasi pada siklus I yang berisi kekurangan atau kelemahan pelaksanaan siklus I. Perencanaan siklus III didasarkan pada penelitian siklus II dan seterusnya Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran dilakukan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Materi yang dipelajari berbeda pada setiap siklusnya. Pada siklus I materi yang dipelajari adalah zat dan wujudnya. Materi pada siklus II adalah adhesi, kohesi, kapilaritas, dan massa jenis zat. Untuk materi pada siklus III yaitu pemuaian. Evaluasi Kegiatan evaluasi dilakukan oleh peneliti dan observer yang merupakan guru IPA Fisika. Aspek yang diamati oleh observer adalah pelaksanaan pembelajaran, keaktifan siswa, nilai tugas, dan nilai evaluasi akhir tiap siklus. Setelah nilai kognitif siswa dan keaktifan siswa diperoleh kemudian dilaksanakan refleksi dan evaluasi. Refleksi adalah mengkaji kembali semua kegiatan yang telah dilakukan pada pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Hasil refleksi kemudian digunakan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tindakan mencapai sasaran. Hasil evaluasi digunakan untuk merencanakan perbaikan pada siklus berikutnya.