12 Gambar 2. Penampang membujur dan melintang serat kapas pada
perbesaran 1000x Noerati dkk., 2013: 7.
b. Kain Nilon
Nilon adalah serat sintetik hasil kopolimerasi dari asam adipat dan heksametildaniamin membentuk polimer dengan struktur supermolekuler
kristalin Zubaidi A. Kailani, 2005: 510. Struktur kimia nilon dapat dilihat pada Gambar 3. berupa rantai senyawa yang panjang dari poliamida sintetik
dengan gugus berulang -CONH, sebagai suatu bagian terpadu dari rantai polimernya. Nilon juga mempunyai komponen gugus fungsi berupa amina
NH
2
dan karboksilat COOH Kuntari dan Gde P. Astawa, 2007: 164.
Gambar 3. Struktur Kain Nilon Noerati dkk., 2013: 18. Poliamida dibuat dari hasil reaksi senyawa diamina dan dikarboksilat.
Karakteristik serat poliamida dapat dilihat pada Tabel 4. Serat poliamida memiliki ketahanan kimia yang baik sehingga penggunaannya cukup luas,
seperti bahan pakaian dalam, baju olah raga, benang penguat ban, terpal, dan sabuk penarik Noerati dkk., 2013: 19. Serat poliamida mempunyai
penampang melintang bermacam macam, tetapi yang paling umum adalah
13 bentuk trilobal dan bulat. Kenampakan morfologi serat poliamida secara
membujur dan melintang dapat dilihat pada Gambar 4. Tabel 4. Karakteristik Serat Poliamida Noerati dkk., 2013: 19.
Daya serap Hidrofobik, moisture regain sekitar 4
Elastisitas Cukup baik, pada penarikan 16 masih kembali
ke semula sebesar 97 Sifat kimia
Sangat tahan basa, rusak oleh asam kuat Kemuluran
18-40
Gambar 4. Penampang membujur dan melintang serat poliamida pada perbesaran 1000x Noerati dkk., 2013: 19.
c. Kain Poliester
Poliester merupakan serat yang tersusun atas senyawa ester sebagai unit ulang. Serat poliester dibuat dari hasil reaksi antara asam terftalat dengan
etilena glikol
menjadi ester
etilenaglikol tereftalat,
selanjutnya dipolimerisasikan secara kondensasi menjadi poliester Noerati dkk., 2013: 15,
dan 16. Struktur poliester dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Struktur Poliester Noerati dkk., 2013: 16.
14 Poliester dibuat dalam bentuk chips kemudian dipintal dengan metode
pemintalan leleh menjadi benang filamen poliester Delima Suardiningsih, 2013:11. Karakteristik serat poliester dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Karakteristik Serat Poliester Noerati dkk., 2013: 17. Daya serap
Hidrofobik, Moisture regain : 0,4 Elastisitas
Pada penarikan 8 dapat kembali kebentuk semula sampai 80
Sifat kimia Tidak tahan terhadap alkali kuat, tahan terhadap asam
Kemuluran 25 sampai 11
Secara umum serat poliester berbentuk silinder lurus untuk penampang membujur dan bulat untuk penampang melintangnya yang menyebabkan serat
lebih nyaman dipakai karena banyak menyimpan udara di sela-sela permukaannya, seperti yang disajikan pada Gambar 6.
Gambar 6. Penampang membujur dan melintang serat poliester pada perbesaran 1000x Noerati dkk., 2013: 17.
d. Kain Spandek