Karakteristik Siswa SMP Negeri 3 Kebumen

21

5. Karakteristik Siswa SMP Negeri 3 Kebumen

Menurut Hurlock dalam Rita Eka Izzaty, dkk 2008: 124, menyatakan awal masa remaja belangsung kira-kira dari tiga belas tahun sampai enambelas tahun atau tujuh belas tahun, dan akhir masa remaja bermula dari usia 16 tahun atau 17 tahun sampai delapan belas tahun, yaitu masa usia matang secara hukum. Masa remaja merupakan salah satu fase dalam rentang perkembangan manusia yang terentang sejak anak masih dalam kandungan sampai meninggal dunia. Masa remaja mempunyai ciri yang berbeda dengan masa sebelumnya atau sesudahnya, karena bebagai hal yang mempengaruhinya sehingga selalu menarik untuk dibicarakan. Masa remaja menggambarkan seluruh perkembangan remaja baik perkembangan fisik, intelektual, emosi dan sosial Rita Eka Izzaty, dkk, 2008: 123. Menurut Rita Eka Izzaty, dkk 2008: 127-138, rincian perkembangan masa remaja adalah sebagai berikut: a. Perkembangan fisik Masa remaja ditandai dengan percepatan pertumbuhan fisik. Pertumbuhan perkembangan fisik pada remaja laki-laki sebagai bentuk khas laki-laki dan remaja perempuan menjadi bentuk khas perempuan. Proses pertumbuhan ini dipengaruhi percepatan pertumbuhan,sehingga masa ini sering ada beberapa istilah untu pertumbuhan fisik remaja: masa kritis dari perkembangan biologis, serta perubahan bentuk tubuh, ukuran, tinggi dan berat badan, proporsi muka dan badan. Pertumbuhan pada laki-laki bertambah berat karena kuatnya urat daging dan wanita karena jaringan pengikat dibawah kulit terutama pada paha, lengan, dan dada. Percepatan pertumbuhan pada wanita berakhir pada usia 13 tahun dan pada laki-laki pada usia 15 tahun. b. Perkembangan kognisi Pada aspek ini individu remaja telah memiliki kemampuan introspeksi berfikir kritis tentang dirinya, berfikir logis 22 pertimbangan tentang hal-hal yang penting dan mengambil kesimpulan, berfikir berdasarkan hipotesis adanya pengajuan hipotesis, menggunakan simbol-simbol, berfikir yang tidak kakufleksibel berdasarkan kepentingan. Ciri-ciri berfikir remaja adalah idealisme, cenderung pada lingkungan sosialnya, kepura- puraan, kesadaran diri akan lingkungannya. c. Perkembangan sosial Pada usia remaja pergaulan dan interaksi sosial dengan teman sebaya bertambah luas dan kompleks dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Remaja mencari bantuan emosional dalam kelompoknya. Pemuadan intelektual juga didapatkan oleh remaja dalam kelompoknya dengan berdiskusi, berdebat untuk memecahkan masalah. Beberapa sikap yang sering ditampilkan remaja dalam kelompoknya yaitu: kompetisi atau persaingan: konformitas, yaitu ingin sama dengan anggota kelompok yang lain; menarik perhatian dengan menonjolkan diri dan menaruh perhatian kepada orang lain; dan menentang otoritas, sering menolak aturan dan campur tangan orang dewasa untuk urusan pribadinya. SMP Negeri 3 Kebumen terletak di tengah kota Kabupaten Kebumen. Siswa dan siswi yang bersekolah di SMP Negeri 3 Kebumen berasal dari daerah dalam Kota Kebumen dan tidak sedikit berasal dari daerah yang tidak jauh dari Kota Kebumen. Banyak siswa yang berangkat menggunakan kendaran umum dan antar jemput oleh orang tua dan tidak sedikit yang mengendarai sepeda. Kebiasaan ini yang juga mempengaruhi perkembangan fisik yang dialami siswa di sekolah ini. Fisik siswa laki-laki dan siswi perempuan di SMP Negeri 3 Kebumen juga mengalamiperkembangan seperti apa yang disebutkan oleh Rita, dkk, serta karena didukung oleh kebiasaan siswa yang telah disebutkan sebelumnya. Siswa laki-laki mengalami perubahan bentuk badan yakni bertambah besar dan kuat dapat dilihat dari mereka dalam melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani di lapangan seperti pada saat kuat 23 mengangkat matras dan lain-lain. Bentuk badan merekapun yang bertambah tinggi, meskipun dari segi tinggi badan siswa laki-laki tidak jauh beda dengan siswai perempuan. Perkembangan fisik yang dialami oleh siswi perempuan dapat dilihat dari mereka bertambah tinggi meskipun tidak signifikan, kemudian mereka juga sudah mulai tumbuh besar bentuk dada para siswi perempuan tersebut. Perkembangan kognisi siswa dan siswi di SMP Negeri 3 Kebumen juga mengalami perkembangan. Dapat dilihat pada saat mereka melaksanakan pembelajaran pendidikna jasmani mereka mampu menjalankan tugas yang diberikan oleh guru, semisal pada saat materi teori pola hidup sehat mereka mau untuk dijadikan menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru. Dalam mengerjakan tugas tersebut mereka juga dapat bekerjasama atau bertukar pikiran satu dengan yang lainnya, sehingga dapat membuat kesimpulan dari apa yang telah mereka kerjakan secara bersama-sama tersebut. Ciri-ciri perkembangan sosial yang telah disebutkan Rita, dkk di atas juga dialami siswa dan siswi di SMP Negeri 3 Kebumen. Siswa dan siswi yang mayoritasnya yang tinggal di dalam kota membuat mereka dalam hal melakukan interaksi sosial dengan teman sebayanya kurang dikarenakan orang dikota cenderung lebih cuek dengan lingkungan sekitarnya dan lebih memilih dalam berkelompok. Pergaulan dan interaksi sosial yang dilakukan antara siswa dan siswi di sekolah, dapat dilihat banyak banyak anak yang berkelompok dalam menentukan tim di 24 olahraga sepak bola atau hanya sekedar bergelombol dengan bercerita satu sama lain yang dilakukan oleh siswi perempuan ketika jam istirahat. Kemudian juga dapat dilihat pada saat pemilihan ketua OSIS, para siswa yang menjadi calon ketua OSIS tersebut bersaing secara sehat dan membentuk kelompok pendukungnyasendiri. Juga saat rapat OSIS, dimana seumuran mereka sudah mulai dapat untuk mengeluarkan pendapatnya sendiri dan juga sesekali berdebat dalam memecahkan masalah guna nantinya menghasilkan suatu hasil yang dapat diterima oleh siswa dan siswi tersebut. Menurut penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa terbentuknya karakter anak SMP berbeda-beda hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam perkembangan yang ada pada diri masing-masing anak.

B. Penelitian yang Relevan

“ Tingkat Kebugaran Aerobik Peserta Kursus Pelatihan Lisensi D tahun 2011 di Yogyakarta”. Penelitian ini dilaksanakan oleh Dian Hidayat Sarifudin pada tahun 2011. Subyek penelitian adalah semua peserta kursus pelatih lisensi D tahun 2011 di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan tes multi-stage, adapun hasil penelitian adalah 0,00 pada kategori istimewa, 3,13 pada kategori sangat baik, 9,38 pada kategori baik, 25,0 pada kategori sedang, 25,0 pada kategori buruk, dan 37,5 pada kategori sangat buruk.