2. sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan
yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan , dan biaya, 3.
praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi,
4. karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
E. Hubungan Sistem Akuntansi dengan Sistem Pengendalian Intern
Sistem akuntansi merupakan salah satu sistem informasi di antara berbagai sistem informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengelola
perusahaan. Sistem akuntansi dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh pihak luar. Keandalan dan
kereliabilitasan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang dihasilkan oleh sistem akuntansi sangat ditentukan oleh baik buruknya sistem
pengendalian intern yang melekat di sistem akuntansi tersebut. Sistem pengendalian intern yang dirancang dan diterapkan dengan baik di sistem
akuntansi dan dilaksanakan oleh manajemen di dalam mengelola perusahaan, akan menjamin ketelitian dan keandalan laporan keuangan. Sistem
pengendalian intern yang lemah akan mengakibatkan kekayaan perusahaan tidak terjamin keamanannya, informasi akuntansi tidak teliti dan tidak andal,
efisiensi tidak terjamin dan kebijakan manajemen tidak dapat dipatuhi. Dengan demikian sistem pengendalian intern merupakan komponen utama
dalam pertimbangan dan perancangan sistem akuntansi.
Unsur-unsur pengendalian intern yang seharusnya ada dalam sistem akuntansi penjualan ekspor dan sistem penerimaan kas dirancang untuk
mencapai tujuan pokok pengendalian intern yaitu menjaga kekayaan kas, menjamin ketelitian dan keandalan data akuntansi kas dan persediaan.
Tabel berikut ini menjelaskan hubungan sistem akuntansi dengan unsur pokok sistem pengendalian intern dalam sistem penjualan ekspor dan sistem
penerimaan kas serta salah saji potensial yang mungkin dapat terjadi jika dalam masing-masing prosedur akuntansi tidak berdasarkan prinsip-prinsip
pengendalian intern.
Tabel 2.1 Hubungan Sistem Akuntansi dan Sistem Pengendalian Intern
serta Salah Saji Potensial dalam Sistem Penjualan Ekspor dan Sistem Penerimaan Kas
Sub Sistem
Tahap Transaksi
Prosedur Fungsi
Terkait Dokumen
Catatan yang
Digunakan Aktivitas
Pengendalian yang Diperlukan
Salah Saji Potensial
Penerimaan Order dari
Customer Fungsi
Penjualan, Fungsi
Penerima- an Kas
Fungsi Penjualan
Fungsi Penjualan
Sales Contract
Sales Contract
Sales Contract
Fungsi penjualan harus terpisah dari
fungsi penerimaan kas
Penerimaan order dari buyer
diotorisasi oleh fungsi penjualan
dengan menggunakan formulir Sales
Contract Sales Contract
bernomor urut tercetak dan
pemakaiannya dipertanggungjawab
kan oleh fungsi penjualan
Resiko penjualan
ekspor fiktif
dapat terjadi Penjualan
ekspor
fiktif kemungkinand
apat terjadi Tahap
pelaksanaan transaksi
terjadi lebih dari satu kali
atas order yang sama
Pembuatan Dokumen
Ekspor Bagian
Ekspor Sales
Contract Commer-
cial Invoice
, Packing
List , dan
Shipping Instruction
Pembuatan dokumen Sales Contract
, Commercial Invoice
, Packing List
, dan Shipping Instruction
harus mendapatkan otorisasi dari
pimpinan Resiko
pembuatan dokumen
fiktif kemungkinen
dapat terjadi
Pengiriman Barang
Shipping Company
Bill of Lading
Pengiriman barang kepada buyer melalui
Shipping Company diotorisasi dengan
menggunakan Bill of Lading
Barang tidak belum dikirim
kepada buyer Penjualan
Ekspor
Pengiriman Dokumen
Ekspor ke Advise
Bank Advise
Bank ,
Bagian Ekspor
Commer- cial
Invoice ,
Packing List
, PEB, Bill of
Lading ,
SKA Pengiriman dokumen
ekspor ke Advise Bank
harus diotorisasi oleh pimpinan
Resiko terjadi penjualan
ekspor fiktif dapat terjadi
Penerimaan Kas
Fungsi Penerima-
an Kas, Fungsi
Akuntansi Fungsi
Penerima- an Kas
Fungsi Penerima-
an Kas Fungsi
Audit Intern
Bukti Transfer
Pembaya- ran
Bukti Transfer
Pembaya- ran
Bukti Transfer
Pembaya- ran, Jurnal
Penjualan, Jurnal
Penerimaan Kas
Bukti Transfer
Pembaya- ran, Jurnal
Penerimaan Kas
Fungsi penerimaan kas harus terpisah dari
fungsi akuntansi Jumlah kas yang
diterima dari penjualan ekspor
disetor seluruhnya dengan segera ke
bank Penerimaan kas
diotorisasi oleh fungsi penerimaan kas
dengan menyerahkan Bukti Transfer
Pembayaran Secara periodik
diadakan rekonsiliasi bank oleh fungsi yang
tidak menyelenggarakan
catatan akuntansi dan yang tidak menerima
kas Terjadi
kecurangan yang
dilakukan kedua fungsi
tersebut Kas
perusahaan yang ada di
Bank tidak dapat segera
diketahui Kas belum
salah ditransfer oleh
fungsi penerimaan
kas Terjadi
perbedaan pencatatan
mutasi kas yang dapat
dilakukan oleh bagian
akuntansi maupun Bank
Penerima- an Kas
Pencatatan Transaksi
Fungsi Akuntansi
Fungsi Akuntansi
Sales Contract
, Commer-
cial Invoice
, Bukti
Transfer Pembaya-
ran Jurnal
Penjualan, Jurnal
Penerimaan Kas, Buku
Besar Pencatatan ke dalam
catatan akuntansi harus didasarkan atas
dokumen sumber yang dilampiri
dengan dokumen pendukung yang
lengkap Pencatatan ke dalam
catatan akuntansi harus dilakukan oleh
karyawan yang diberi wewenang untuk itu
Catatan akuntansi diisi
dengan transaksi
penjualan ekspor fiktif
Catatan akuntansi
tidak dapat dipercaya
F. Sistem Penjualan Ekspor pada CV. Suka Lentera Abadi