8 pembelajaran oleh guru atau pendidik. Oleh karena itu sangat penting bagi guru
untuk dapat melaksanakan refleksi dan memilih tindak lanjut yang tepat untuk meningkatkan kualitas atau mutu pembelajaran. Mengenai pelaksanaannya,
refleksi dapat dilakukan secara mandiri atau kolaborasi dengan para pendidik dalam mata pelajaran yang sama.
Agar pelaksanaan refleksi dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, maka berbagai prinsip pelaksanaan refleksi perlu diperhatikan. Prinsip-prinsip tersebut
antara lain: a. ada kesadaran bersama pendidik dan peserta didik untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran b. penilaian terhadap pelaksanaan refleksi dilakukan secara kritis
c. penilaian terhadap guru pelaksana pembelajaran dapat dilakukan mulai pembelajaran sampai dengan akhir pembelajaran
d. penilaian dapat dilakukan terhadap berbagai aspek pembelajaran yang dilakukan oleh guru, baik materi, metode, dll.
e. hasil penilaian terhadap pembelajaran yang dilaksanakan guru menjadi dasar untuk perbaikan pembelajaran.
3. Tujuan dan Sasaran Refleksi Pembelajaran
Tujuan dilakukan refleksi pembelajaran bagi pendidik antara lain: a. menganalisis tingkat keberhasilan proses dan hasil belajar peserta didik;
melakukan evaluasi diri terhadap proses belajar yang telah dilakukan; b. mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kegagalan dan pendukung
keberhasilan; merancang upaya optimalisasi proses dan hasil belajar; c. memperbaiki dan mengembangkan pembelajaran sesuai dengan mata
pelajaran yang diampu. Refleksi pembelajaran penting dilakukan dengan tujuan untuk memberikan
informasi positif tentang bagaimana cara pendidik meningkatkan kualitas pembelajarannya sekaligus sebagai bahan observasi untuk mengetahui sejauh
mana tujuan pembelajaran itu tercapai. Selain itu refleksi terhadap pembelajaran bermanfaat bagi peserta didik yakni, untuk mencapai kepuasan diri peserta didik
dalam memperoleh wadah yang tepat untuk menjalin komunikasi positif dengan
9 pendidik
4. Teknik Pelaksanaan Tindakan Reflektif Pembelajaran
Ada banyak cara yang dapat ditempuh apabila guru ingin melaksanakan refleksi pembelajaran yang telah dilakukannya. Teknik pelaksanaannya bisa dilakukan
secara pribadi
maupun dengan bantuan
rekan sejawat. Tahapan
pelaksanaannya meliputi: a. Tahap 1.
self-reflection Titik mula self–reflection adalah evaluasi diri pada saat melakukan
episode pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan evaluasi diri semacam ini juga dapat distimulasi melalui observasi yang dilakukan oleh rekan
sejawat. b. Tahap 2. refleksi pengalaman recollection of the event
Selanjutnya guru
dapat mengumpulkan
mencatat merekam
pengalaman –
pengalaman yang
dilalui sepanjang
kegiatan pembelajaran.
c. Tahap 3. reviu dan respon terhadap pengalaman Pada
tahapan ini
guru melakukan
reviu terhadap
pengalaman pengalaman tersebut dan memberikan respon kritis dirinya.
Tahapan-tahapan tersebut dapat dilakukan melalui beberapa teknik berikut: a. Peer Observation
Teknik ini memberikan kesempatan pada para guru untuk saling mengobservasi proses pembelajaran yang mereka lakukan dikelas. Sebelum memulai observasi,
kedua guru perlu saling menceritakan kondisi atau karakteristik siswa yang ada di dalam kelas yang akan diobservasi termasuk didalamnya masalah masalah
yang sering ditemuai oleh guru pengajar kelas tersebut. Selain itu kedua belah pihak juga perlu mendiskusikan dan menentukan poin poin yang akan menjadi
sasaran obeservasi. Selanjutnya setelah observasi, kedua belah pihak akan bertemu untuk mendiskusikan temuan serta kemungkinan solusi yang dapat
dilakukan dalam memecahkan permasalahan pembelajaran yang terjadi di kelas tersebut Richard Lockhart, 1991.
10 b. Self report
Pak 1985 mengemukakan bahwa “self-reporting involves completing an
inventory or check list in which the teacher indicates which teaching practices were used within a lesson or within a specified time period and how often they
were employed”. Daftar
checklist tersebut
dapat dilengkapi sendiri
secara individu
atau didiskusikan secara kelompok. Richards 1990 mengemukakan bahwa self –
report melalui instrumen- instrumennya dapat menolong guru untuk lebih fokus pada praktek pengajaran keterampilan berbahasa dalam suatu konteks kelas
tertentu. Guru dapat mengevaluasi apakah asumsi asumsi yang mereka buat tentang pengajaran yang mereka lakukan terbukti dalam praktek nyata di kelas.
Misalnya seorang guru dapat menggunakan self-report untuk menemukan jenis kegiatan
pembelajaran yang biasa digunakan,
apakah semua tujuan pembelajaran sudah dilakukan, sejauh mana tujuan tiap individu terpenuhi dan
jenis aktivitas yang berjalan lancar maupun yang bermasalah. c. Authobiograpies
Abbs 1974,
dikutip dalam
Powell 1985
mendiskusikan penggunaan autobiographies dalam penyiapan guru. Dalam desainnya, 12 orang calon guru
melakukan pertemuan selama 1 jam setiap minggu selama kurang lebih 10 minggu. Dalam pertemuan tersebut masing masing calon guru membuat tulisan
tentang pengalaman pendidikannya
untuk selanjutnya
dibacakan dalam pertemuan untuk diberikan komentar oleh rekan – rekannya atau dosen
pembimbing. Dalam kegiatan ini masing masing peserta memikirkan apa yang sudah mereka pelajari, apa yang belum mereka pahami dan apa rencana mereka
terhadap ilmu yang sudah dipahami, melalui pertanyaan: “What aspects of the lesson were most effective? What aspects of the lesson
were least effective? Would you have taught any aspect of the lesson differently? Why?”
d. Journal Writing Tujuan journal writing adalah:
1 Menyediakan rekaman pengalaman belajar yang signifikan 2 Membantu
guru untuk
selalu berhubungan
dengan proses
pengembangan diri yang sedang berlangsung dalam dirinya sendiri.
11 3 Memberi kesempatan pada guru untuk mengungkapkan secara lebih
personal dan dinamis tentang pengembangan diri mereka. 4 Mendorong interaksi dengan rekan sejawat
e. Recording lesson
Rekaman proses pembelajaran dapat menjadi dasar suatu kegiatan refleksi. Panjang proses yang direkam adalah sekitar 30 menit. Tujuan perekaman
tersebut adalah menangkap sebanyak banyaknya interaksi yang ada di dalam kelas.
D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN