16 dapat dilakukan dalam rangka 1 menerapkan berbagai metode  belajar, 2
mengembangkan kurikulum, dsb. Dengan demikian, identifikasi masalah PTK perlu menampilkan masalah yang perlu mendapat perhatian dalam usaha
memperbaiki proses pembelajaran di sekolah.
2. Merumuskan masalah dari hasil identifikasi masalah pembelajaran
Langkah  selanjutnya setelah identifikasi masalah PTK adalah perumusan masalah.
Rumusan masalah PTK harus dilakukan secara jelas, spesifik dan operasional serta
dikaitkan  dengan  pemilihan tindakan yang tepat. Dalam
perumusan masalah ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan yang berkaitan dengan aspek substansi, aspek orisinilitas, aspek formulasi, dan aspek
teknis Tim Penyusun, 2010, Aspek substansi  atau isi berkaitan  dengan bobot atau nilai permasalahan,
kegunaan, atau manfaat pemecahanan masalah melaluti tindakan yang telah lanjut. Aspek orisinilitas berkaitan  dengan pertanyaan apakah  pemecahan
masalah dengan model tindakan merupakan hal yang    baru. Aspek formulasi terkait dengan saran agar rumusan masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat
pertanyaan. Aspek teknis berkaitan dengan kelayakan masalah dan kemampuan peneliti  pendidik dalam pelaksanaan penelitian      atau memecahkan masalah
penelitian yang dipilih.
3. Membuat Desain Penelitian Tindakan Kelas
Agar proses penelitian dapat berjalan sesuai tujuan yang telah ditetapkan maka pembuatan desain PTK sangat diperlukan sebagai pedoman  pelaksanaan
penelitian. Desain penelitian dapat dikatakan sebagai rencana pelaksanaan
penelitian yang disusun  sedemikian rupa agar diperoleh jawaban terhadap
masalah penelitian. Secara umum desain penelitian terdiri atas  pendahuluan, yaitu: latar belakang, rumusan masalah  atau tujuan penelitian, manfaat, ruang
lingkup  dan definisi; dan metode penelitian, yang terdiri atas: a pendekatan penelitian, b kehadiran atau peran peneliti di lapangan, c kancah penelitian,
d subjek penelitian, e data dan sumber data, f pengumpulan data, serta g analisis data, evaluasi dan refleksi.
Selain itu, desain penelitian erat kaitannya juga  dengan model penelitian yang dikembangkan. Salah  satu model penelitian tindakan kelas yang banyak
digunakan adalah Model Kemmis dan Mc Taggart 1997. Model tersebut terdiri atas 3 komponen, yaitu : a rencana, b pengamatantindakan dan c refleksi.
17 Agar penelitian berjalan  secara terarah  dan teratur dalam proses yang panjang
dan rumit, maka      peneliti mengklasifikasikan pelaksanaan penelitian ke dalam siklus. Siklus tersebut terdiri atas pratindakan, siklus I, siklus II, dan siklus III.
4. Menyusun Proposal Penelitian