Bentuk-bentuk Kriminalitas Upaya Penanggulangan Kriminalitas

127 Menurut teori ini, perilaku menyimpang merupakan hasil dari kekosongan atau tidak adanya pengendalian sosial social control. Teori ini dibangun atas dasar pandangan bahwa setiap manusia cenderung untuk tidak patu pada norma dan memiliki dorongan untuk melakukan pelanggaran. 4 Teori Labelling Menurut Edwin M. Lemert dalam Sunarto, 2008 seseorang menjadi menyimpang karena adanya labelling pemberian julukan, cap, etiket negatif yang diletakkan masyarakat kepadanya. Pada mulanya seseorang melakukan penyimpangan yang disebut penyimpangan primer dan orang disekitarnya memberikan cap negatif. Sebagai tanggapan dari cap tersebut, maka pelaku penyimpangan mendefinisikan dirinya sebagai penyimpang dan melakukan penyimpangan sekunder dan lam-kelamaan menganut gaya hidup menyimpang.

2. Bentuk-bentuk Kriminalitas

Menurut Light, Keller, dan Calhoun dalam Sunarto, 2008 terdapat beberapa tipe kriminalitas atau kejahatan, antara lain: a. Kejahatan Tanpa Korban, merupakan suatu bentuk kejahatan yang menjadikan pelaku kejahatan sebagai korban dari tindakannya sendiri. b. Kejahatan Terorganisasi, suatu bentuk kejahatan secara berkomplot dan berkesinambungan serta memiliki jaringan yang melanggar hukum. c. Kejahatan Terorganisasi Transnasional, merupakan suatu bentuk kejahatan terorganisasi yang melewati batas negara. d. Kejahatan Kerah Putih white Collar Crimes, suatu bentuk kejahatan yang dilakukan oleh orang terpandang dan memiliki status sosial tinggi dalam pekerjaannya. e. Kejahatan Perusahaan Corporate Crimes, kejahatan yang dilakukan atas nama perusahaan dengan tujuan untuk menaikkan keuntungan dan menekan kerugian. f. Violent Offenses, merupakan kejahatan yang disertai tindak kekerasan terhadap orang lain g. Property Offenses, merupakan kejahatn yang menyangkut hak milik.

3. Upaya Penanggulangan Kriminalitas

Aparat penegak hukum memiliki kekuasaan untuk memberikan sanksi terhadap pelaku penyimpangan yang dalam hal ini merupakan salah satu cara pengendalian untuk mengurangi angka kriminalitas. Akan tetapi, tugas tersebut tidak hanya berlaku bagi para penegak hukum saja. Seluruh warga negara wajib berpartisipasi dalam pencegahan dan penanggulangan 128 kriminalitas demi terciptanya masyarakat yang harmonis. Beberpa bentuk partisipasi tersebut antara lain : a Tokoh agama dan tokoh msyarakat yang berperan untuk memberikan keteladanan dan juga nasihat untuk mencegah terjadinya penyimpangan. b Kaum remaja yang telah mendapatkan pendidikan dan mampu menyalurkan tentang pengertian mengenai norma kepada masyarakat. Warga msyarakat melalui lembaga swadaya atau media massa, dapat berartisipasi aktif mengawasi proses penegakkan hukum

F. PENDEKATAN, STRATEGI DAN METODE Pendekatan