BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Uraian Tumbuhan
Rumput laut dalam bahasa Inggris disebut ’seaweeds’ adalah algae makro yang termasuk tumbuhan tingkat rendah Thallophyta. Tumbuhan tersebut
memiliki sistem morfologis dan reproduksi tersendiri yang umumnya berbeda dengan tumbuhan tingkat tinggi tumbuhan berbunga yang biasa tumbuh didarat.
Tumbuhan ini tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati Atmadja, dkk., 1996. Rumput laut biasa nya hanya dimanfaatkan sebagai bahan makanan
manusia. Seiring kemajuan sains dan teknologi pemanfaatan rumput laut telah meluas di berbagai bidang, seperti bidang pertanian dapat digunakan sebagai
bahan pupuk organik dan salah satu media tumbuh dalam kultur, di bidang peternakan dapat digunakan sebagai bahan makanan ternak, di bidanag
kedokteran digunakan sebagai media kultur bakteri, di bidang farmasi digunakan sebagai bahan pembuat suspensi, pengemulsi, tablet, pleste dan filter, di bidang
industri digunakan sebagai bahan aditifseperti pada industri teksti, keras dan keramik Aslan, 1991.
Perkembangbiakan rumput laut terjadi dengan sistem vegetatif dan generetif melalui penyebaran spora dan gamet gamet jantan dan gamet betina serta
perbanyakan batang atau stek. Ada tumbuhan yang mengeluarkan spora yaitu yang disebut sporofit dan ada yang mengeluarkan gamet yang disebut gametofit.
Tumbuhan yang mengeluarkan gamet jantan adalah tumbuhan jantan dan yang mengeluarkan gamet betina adalah tumbuhan betina. Ada juga gamet jantan dan
Universitas Sumatera Utara
betina yang berasal dari satu tumbuhan, hal ini disebut partenogenesis atau berumah satu monoceus. Perbedaan jenis kelamin tumbuhan tersebut di alam
ada yang mudah dikenal dengan penglihatan biasa tetapi ada juga yang sulit dibedakan kecuali dengan bantuan alat pandang mikroskopik Atmadja, dkk.,
1996. Sargassum polycystum C.A. Agardh tumbuh pada substrat batu atau benda
keras lainnya di daerah rataan terumbu. Terdapat dengan sebaran yang meluas diperairan Indonesia Atmadja, dkk., 1996.
Talus berbentuk silindris, holdfast membentuk cakram kecil, “batang” pendek dengan percabangan utama tumbuh rimbun di bagian ujungnya, dapat
mencapai tinggi 2 meter. “Daun” kecil, lonjong, ujungnya rata dan runcing, tepi daun bergerigi dan urat daun tidak begitu jelas, gelembung udara atau vesikel
bulat telur,duduk pada percabangan. Kandungan kimianya antara lain berupa alginat dan yodium iodin Atmadja, dkk., 1996.
Sistematika tumbuhan Sargassum menurut Pusat Penelitian Oseanografi LIPI adalah:
Divisio : Phaeophyta
Subdivisio : Phaeophyceae
Kelas : Fucales
Ordo : Sargassaceae
Marga : Sargassum
Spesies : Sargassum polycystum C.A. Agardh
Universitas Sumatera Utara
2.2. Kandungan Kimia