Pembuatan ekstrak n-heksana, etilasetat dan etanol rumput laut secara Sterilisasi Alat dan Bahan Pembuatan larutan uji ekstrak n-heksana, etilasetat dan etanol dengan

sisanya ditambahkan pereaksi Liebermann-Burchard melalui dinding cawan. Apabila terbentuk warna ungu atau merah yang berubah menjadi biru ungu atau biru hijau menunjukkan adanya triterpenoidsteroid Harborne, 1987.

3.9 Pembuatan ekstrak n-heksana, etilasetat dan etanol rumput laut secara

perkolasi berkesinambungan Pembuatan ekstrak dilakukan secara perkolasi berkesinambungan menggunakan tiga pelarut. Cara kerja: sebanyak 400 g serbuk simplisia dimasukkan ke dalam bejana tertutup, dituangi cairan penyari n-heksana sampai semua simplisia terendam sempurna dan dibiarkan sekurang-kurangnya selama 3 jam. Pindahkan massa sedikit demi sedikit ke dalam perkolator sambil tiap kali ditekan hati-hati, dituangi cairan penyari secukupnya sampai cairan mulai menetes dan di atas simplisia masih terdapat selapis cairan penyari, tutup perkolator dan biarkan selama 24 jam. Biarkan cairan menetes dengan kecepatan 1 ml per menit, ditambahkan berulang-ulang cairan penyari secukupnya hingga selalu terdapat selapis cairan penyari di atas simplisia. Perkolasi dihentikan jika 500 mg perkolat yang keluar terakhir diuapkan, tidak meninggalkan sisa, kemudian ampasnya di keringkan dan diperkolasi kembali dengan menggunakan cairan penyari etilasetat dengan prosedur perkolasi yang sama. Setelah perkolat etilasetat di peroleh, ampasnya di perkolasi kembali dengan menggunakan cairan penyari etanol dengan menggunakan prosedur perkolasi yang sama. Masing-masing perkolat yang diperoleh dipekatkan dengan alat penguap rotary evaporator dan dikering bekukan dengan freeze dryer Depkes, 1979. Universitas Sumatera Utara

3.10 Sterilisasi Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam uji aktivitas antibakteri ini, disterilkan terlebih dahulu sebelum dipakai. Alat-alat gelas disterilkan didalam oven pada suhu 170°C selama 1 jam. Media disterilkan di autoklaf pada suhu 121°C selama 15 menit Lay,1994. 3.11 Pembuatan Media 3.11.1 Media Nutrient Agar NA Komposisi : Bacto Beef extract 3 g Bacto peptone 5 g Bacto Agar 15 g Cara Pembuatan: Sebanyak 23 g sediaan NA ditimbang, disuspensikan kedalam air suling 1000 ml, lalu dipanaskan sampai larut sempurna. Kemudian media dimasukkan kedalam erlenmeyer dan disterilkan di dalam autoklaf pada suhu 121°C selama 15 menit Oxoid , 2013.

3.11.2 Media Mueller Hinton Agar MHA

Komposisi: Beef infusion form 300 g Casein hydrolysate 17,5 g Starch 1,5 g Agar 17 g Cara pembuatan: Sebanyak 38 gram sediaan MHA ditimbang kemudian disuspensikan dalam erlenmeyer dengan air suling yang ditambahkan sedikit demi sedikit hingga 1000 ml, dipanaskan hingga mendidih sambil sekali-kali diaduk sampai terbentuk larutan jernih. Tutup erlenmeyer dengan kapas yang dilapisi kain kasah. Universitas Sumatera Utara Disterilkan di dalam autoklaf pada suhu 121 o C tekanan 2 atm selama 15 menit Oxoid , 2013.

3.11.3 Nutrient Broth

Komposisi: Bacto beef extract 3,0 g Bacto peptone 5,0 g Cara pembuatan: Sebanyak 8 g nutrient broth dilarutkan dalam air suling steril sebanyak 1000 ml kemudian dipanaskan hingga semua larut, dalam keadaan panas larutan tersebut kemudian dimasukkan dalam erlenmeyer. Lalu disterilkan di autoklaf 121 C selama 15 menit Oxoid , 2013.

3.11.4 Pembuatan Agar Miring

Kedalam tabung reaksi dimasukkan 10 ml media Nutrien agar yang sudah dicairkan, kemudian diletakkan dengan posisi miring dengan kemiringan lebih kurang 45 o C, ditutup mulut tabung reaksi dengan kapas dan dibiarkan memadat. 3.12 Pembuatan Stok Kultur 3.12.1 Bakteri Propionibacterium acne Biakan bakteri Propionibacterium acne dari strain utama diambil dengan jarum ose steril lalu diinokulasikan pada permukaan media nutrient agar miring, kemudian diinkubasikan pada suhu 37 o C selama 24 jam.

3.12.2 Bakteri Staphylococcus epidermidis

Biakan bakteri Staphylococcus epidermidis dari strain utama diambil dengan jarum ose steril lalu diinokulasikan pada permukaan media nutrient agar miring, kemudian diinkubasikan pada suhu 37 o C selama 24 jam. Universitas Sumatera Utara 3.13 Penyiapan Inokulum 3.13.1 Bakteri Propionibacterium acne Koloni bakteri Propionibacterium acne diambil dari stok kultur diambil menggunakan jarum ose steril kemudian disuspensikan ke dalam 10 ml media nutrient broth steril lalu diinkubasikan pada suhu 37 o C selama ± 3 jam sampai didapat kekeruhan dengan transmitan 25 menggunakan alat spektrofotometer UV panjang gelombang 580 nm Ditjen POM, 1995.

3.13.2 Bakteri Staphylococcus epidermidis

Koloni bakteri Staphylococcus epidermidis diambil dari stok kultur diambil menggunakan jarum ose steril kemudian disuspensikan ke dalam 10 ml media nutrient broth steril lalu diinkubasikan pada 37 o C selama ± 3 jam sampai didapat kekeruhan dengan transmitan 25 menggunakan alat spektrofotometer UV panjang gelombang 580 nm Ditjen POM, 1995.

3.14 Pembuatan larutan uji ekstrak n-heksana, etilasetat dan etanol dengan

berbagai konsentrasi. Sebanyak 5 g masing-masing ekstrak n-heksana, ekstrak etilasetat dan ekstrak etanol ditimbang seksama dengan neraca analitik, dilarutkan dalam 10 ml dimetil sulfoksida DMSO dan dimasukkan ke dalam labu takar 10 ml. Tambahkan dimetil sulfoksida DMSO hingga garis tanda dan diperoleh konsentrasi ekstrak 500 mgml. Selanjutnya larutan tersebut diencerkan kembali dengan dimetil sulfoksida DMSO hingga didapat ekstrak dimetil sulfoksida DMSO dengan konsentrasi 500 mgml, 400 mgml, 300 mgml, 200 mgml, 100 mgml, 90 mgml, 80 mgml, 70 mgml, 60 mgml,50 mgml, 40 mgml, 30 mgml. Universitas Sumatera Utara

3.15 Metode Pengujian Efek Antibakteri secara In vitro

Dokumen yang terkait

Penggunaan Rumput Laut (Sargassum polycystum) Sebagai Bahan Pupuk Cair dan pengaruhnya terhadap N,P,K,Ca,Mg tanah Ultisol dan produksi Sawi (Brassica juncea L.) Organik

3 72 68

Uji aktivitas antijamur ekstrak etanol Rumput laut Sargassum ilicifolium (Turner) C. Agardh Terhadap Jamur Candida albicans

3 88 83

Uji Aktivitas Antibakteriekstrak Etanol Daun Kembang Bulan(Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Propionibacterium acnes dan Pseudomonas aeruginosa

10 75 66

Karakterisasi Simplisia Dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak N-Heksan Etilasetat Dan Etanol Rumput Laut Sargassum polycystum C. Agardh

1 61 83

Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi N-Heksana, Etilasetat Dan Etanol Rumput Laut Coklat (Sargassum Polycystum C.Agardh) Terhadap Bakteri Escherichia Coli Dan Staphylococcus Aureus

5 45 83

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binara Dan Ekstrak Etanol Daun Ulam-Ulam Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

8 82 96

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak n-Heksana, Etilasetat dan Etanol Daun Sembung Rambat (Mikania micrantha Kunth) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Dan Escherichia coli

15 77 72

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL, FRAKSI n-HEKSANA DAN ETILASETAT DAUN MINDI

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Tumbuhan - Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak n-heksana Etilasetat dan Etanol Dari Rumput Laut Coklat (Sargassum polycystum C.Agardh.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acne dan Staphylococcus epidermidis

0 0 34

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak n-heksana Etilasetat dan Etanol Dari Rumput Laut Coklat (Sargassum polycystum C.Agardh.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acne dan Staphylococcus epidermidis

0 0 13