2.10 Metode Isolasi Biakan Bakteri
Menurut Stanier, et al., 1982, metode isolasi biakan bakteri dapat dibagi atas:
1. Cara gores
Ose yang telah steril dicelupkan ke dalam suspensi mikroorganisme yang diencerkan, lalu dibuat serangkaian goresan sejajar yang tidak saling menutupi di
atas permukaan agar yang telah padat. 2.
Cara sebar Suspensi mikroorganisme yang telah diencerkan diinokulasikan secara
merata dengan menggunakan hockey stick pada permukaan media padat. 3. Cara tuang
Pengenceran inokulum yang berturut-turut diletakkan pada cawan petri steril dan dicampurkan dengan medium agar cair, lalu dibiarkan memadat. Koloni
yang berkembang akan tertanam di dalam media tersebut.
2.11 Uji Aktivitas Antibakteri
Penentuan kepekaan bakteri patogen terhadap antimikroba pada dasarnya dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu:
a. Metode Dilusi
Cara ini digunakan untuk menentukan KHM kadar hambat minimum dan KBM kadar bunuh minimum dari obat antibiotika. Prinsip dari metode dilusi
adalah sebagai berikut : Menggunakan satu seri tabung reaksi yang diisi media cair dan sejumlah
tertentu sel mikroba yang diuji, masing-masing tabung diuji dengan obat yang telah diencerkan secara serial. Seri tabung diinkubasi pada suhu 37
o
C selama
Universitas Sumatera Utara
18-24 jam dan diamati terjadinya kekeruhan pada tabung. Konsentrasi terendah obat pada tabung yang ditunjukkan dengan hasil biakan yang mulai tampak
jernih tidak ada pertumbuhan mikroba adalah KBM dari obat. Konsentrasi terendah obat pada biakan padat yang ditunjukkan dengan tidak adanya
pertumbuhan koloni mikroba adalah KBM dari obat terhadap bakteri uji Pratiwi, 2008.
b. Metode Difusi
Sebagai pencadang dapat digunakan cakram kertas, silinder gelas, porselen, logam danpencetak logam punch hole.
1. Cara tuang
Media agar yang telah diinokulasikan dengan suspensi bakteri uji dituangkan ke dalam cawan petri, dan dibiarkan memadat, kedalam
cakram yang digunakan di teteskan zat antibakteri, kemudian diinkubasikan pada suhu 37
o
C selama 18-24 jam. Daerah bening yang terdapat di sekeliling cakram kertas atau selinder menunjukkan hambatan
pertumbuhan bakteri, diamati dan diukur. 2.
Cara sebar Media agar dituang kedalam cawan petri kemudian dibiarkan memadat,
lalu suspensi bakteri uji disebarkan. Media dilubangi dengan alat pencetak lubang punch hole, ke dalamnya diteteskan zat antibakteri, didiamkan,
diinkubasikan pada suhu 37
o
C selama 18-24 jam. Zona hambat diukur yaitu daerah bening disekitar lubang dengan menggunakan jangka sorong
Lay, 1994.
Universitas Sumatera Utara
c. Metode turbidimetri
Pada cara ini digunakan media cair, yaitu dilakukan penuangan media ke dalam tabung reaksi, ditambahkan suspensi bakteri, kemudian dilakukan
pemipetan larutan uji dan inkubasi. Selanjutnya dilakukan pengukuran kekeruhan, kekeruhan yang disebabkan oleh pertumbuhan bakteri diukur
dengan menggunakan instrument yang cocok, misalnya nephelometer setelah itu dilakukan penghitungan potensi antimikroba Depkes,1995.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimental. Tahap penelitian meliputi penyiapan bahan, karakterisasi simplisia, skrinning fitokimia,
pembuatan ekstrak, dan pengujian aktivitas antibakteri. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakognosi, dan Laboratorium Mikrobiologi Departemen
Biologi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan.
3.1 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas laboratorium, lemari pengering, blender Philips, desikator, freeze dryer
Modulio, inkubator Fiber Scientific, jangka sorong, jarum ose, kamera digital Sony, krus porselin, Laminar Air Flow Cabinet Astec HLF 1200L, lemari
pendingin Toshiba, mikroskop, neraca kasar Sun, neraca listrik Vibra AJ, oven Memmert, penangas air Yenaco, pinset, pipet mikro Eppendorf, rotary
evaporator Haake D, seperangkat alat penetapan kadar air, punch hole, spektrofotometer visible Dynamica.
3.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah rumput laut, Nutrient Agar Oxoid, Nutrient Broth Oxoid, Mueller Hinton Agar Oxoid, bakteri
Propionibacterium acne ATCC 12228, Staphylococcus epidermidis ATCC No 6918, air suling, bahan kimia yang digunakan berkualitas pro analisa, kecuali
dinyatakan lain yaitu alfa naftol, amil alkohol, asam klorida pekat, asam asetat anhidrida, asam nitrat, asam asetat glasial, asam sulfat pekat, besi III klorida,
Universitas Sumatera Utara