Contoh penerapan bangunan tahan gempa

36

3. Pembuatan model bangunan bertingkat tahan gempa

Pembuatan model bangunan bertingkat ini merupakan tahapan yang menentukan apakah teori yang diterapkan sesuai dengan implementasinya dilapangan. Apabila implementasi dilapangan sesuai dengan perencanaan maka bangunan berskala 1:6 ini akan dapat dijadikan media pembelajaran yang selanjutnya dapat dikemas dalam sebuah pembelajaran interaktif sehingga wawasan peserta didik lebih jelas. Gambar 7. Proses Perakitan Model Bangunan Skala 1:6 Sumber: Dokumen Pribadi: 2014 Proses perakitan pada media bangunan skala 1:6 menerapkan prinsip dasar pengkonstruksian sesuai dengan keadaan sebenarnya dilapangan. Waktu yang dibutuhkan dalam perakitan adalah 2 jam 38 menit. Dengan waktu tersebut pelaksana diharapkan mampu memenuhi target waktu yang ditentukan perencana. 37 Gambar 8. Media Mendapatkan Kategori Implementasi terhadap Rancangan Sumber: Dokumen Pribadi: 2014 Setelah masa perakitan selesai dan bangunan telah melalui tahap pengukuran, langkah selanjutnya adalah pengujian banguan terhadap gaya gempa pada arah memendek bangunan. Gaya gempa yang diberikan adalah statik ekuivalen pada ketinggian 110 cm. Hasil yang didapatkan pada P maks 60 kg adalah 3 mm atau mendekati perencanaan yaitu 2,97 mm sehingga bangunan pada Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia tahun 2014 ini mendapatkan Juara Kategori Implementasi Terhadap Rancangan.

M. Penelitian yang Relevan

Tinjauan pustaka ini dimaksudkan untuk mengkaji hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya di antaranya sebagai berikut. 1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fajar Mubarok 2015 dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Mobile Aplication Menggunakan App Inventor pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik untuk Siswa Kelas X Studi Keahlian TGB SMK Negeri 3 Yogyakarta. Dalam 38 penelitannya didapatkan hasil media pembelajaran dengan menggunakan smartphone sehingga siswa dapat belajar dimanapun dan kapanpun berada. 2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Anton Ginanjar 2010 dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Modul Interaktif Mata Kuliah Pemindahan Tanah Mekanik. Software pengembang yang digunakan adalah Adobe Macromedia Flash 8 . Dalam penelitian tersebut menunjukan bahwa produk yang dihasilkan berupa media pembelajaran presentasi yang membantu peserta didik dalam memahami materinya. 3. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Aria Pramudito 2013 dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Video Tutorial pada Mata pelajaran Kompetensi Kejuruan Standar Kompetensi Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut. Hasil penelitian dari pengembangan media ini didapatkan bahawa produk dapat membantu dalam proses pembelajaran. 4. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Andi Cahyono 2010 denga judul Pengembangan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Gambar Teknik Untuk Siswa SMK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan media mempengaruhi minat belajar dan prestasi siswa. Dengan beberapa penelitian yang telah dilakukan, peneliti mencoba mengembangkan produk media pembelajaran dengan bentuk penggunaaan IT dari model bangunan yang telah diuji sebelumnya pada Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia ke VI yang diselenggarakan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi di Universitas Muhammadiyah Malang pada 19-23 Nopember 2014.