pernyataan Guenther bahwa kelarutan minyak dalam alkohol ditentukan oleh jenis komponen kimia yang terkandung dalam minyak. Pada umumnya minyak atsiri
yang mengandung persenyawaan terpen teroksigenasi lebih mudah larut daripada yang mengandung terpen. Makin tinggi kandungan terpen makin rendah daya
larutnya atau makin sukar larut, karena senyawa terpen tak teroksigenasi merupakan senyawa nonpolar yang tidak mempunyai gugus fungsional. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa semakin kecil kelarutan minyak atsiri pada alkohol biasanya alkohol 90 maka kualitas minyak atsirinya semakin baik
Sastrohamidjojo, 2004.
2.6 Metode Penyulingan Minyak Atsiri
Dalam industri minyak atsiri dikenal tiga macam metode penyulingan,
yaitu:
2.6.1 Penyulingan Dengan Air
Pada metode ini, bahan tanaman yang akan disuling mengalami kontak langsung dengan air mendidih. Bahan dapat mengapung di atas air atau terendam
secara sempurna, tergantung pada berat jenis dan jumlah bahan yang disuling. Ciri khas model ini yaitu adanya kontak langsung antara bahan dan air mendidih. Oleh
karena itu, sering disebut penyulingan langsung.Penyulingan dengan cara langsung ini dapat menyebabkan banyaknya rendemen minyak yang hilang tidak
tersuling dan terjadi pula penurunan mutu minyak yang diperoleh. 2.6.2
Penyulingan Dengan Uap Model ini disebut juga penyulingan uap atau penyulingan tak langsung.
Pada prinsipnya, model ini sama dengan penyulingan langsung. Hanya saja, air penghasil uap tidak diisikan bersama-sama dalam ketel penyulingan. Uap yang
Universitas Sumatera Utara
digunakan berupa uap jenuh atau uap kelewat panas dengan tekanan lebih dari 1 atmosfer.
2.6.3 Penyulingan Dengan Air dan Uap
Pada model penyulingan ini, bahan tanaman yang akan disuling diletakkan di atas rak-rak atau saringan berlubang. Kemudian ketel penyulingan diisi dengan
air sampai permukaannya tidak jauh dari bagian bawah saringan. Ciri khas model ini yaitu uap selalu dalam keadaan basah, jenuh, dan tidak terlalu panas. Bahan
tanaman yang akan disuling hanya berhubungan dengan uap dan tidak dengan air panas Lutony Rahmayati, 1994.
2.6 Minyak Kenanga
Di dalam dunia perdagangan, minyak kenanga dikenal dengan cananga oil. Cananga oil ialah bagian yang kurang mudah menguap, mengandung banyak
unsur terpene dan sesquiterpene. Minyak ini dapat pula diperoleh dengan menyuling bunga kenanga cebol Cananga latifolia, tetapi jenis ini tidak dapat
menghasilkan yalng-ylang oil Harris, 1987. Spesifikasi minyak atsiri bunga kenanga sesuai dengan SNI 06-3949-1995
No Jenis Uji Satuan
Persyaratan 1
Warna
-
kuning muda sampai kuning tua
2 Bobot Jenis
- 0,906 – 0,920
3 Indeks Bias
�
10 10
- 1,495 – 1,504
4 Putaran Optik
Derajat -45 – -30
5 Sisa Pengulingan Uap vv
Maks 5 6
Bilangan Ester -
15 – 35 7
Kelarutan dalam Etanol 95 -
1 : 0,5 jernih 8
Zat Asing : Lemak
Alkohol Tambahan Minyak Pelikan
Seterusnya jernih Negatif
Negatif Negatif
Universitas Sumatera Utara
2.6.1 Kandungan Mutu Minyak Kenanga Bunga kenanga mengandung saponin, flavonoida, poilifenol dan minyak
atsiri. Minyak atsiri, yang dikenal dengan nama minyak kenanga, yang
mempunyai khasiat dan bau yang khas. Hasil penelitian mereka menunjukkan, ekstrak bunga kenanga memiliki kemampuan menolak nyamuk karena adanya
kandungan linalool, geraniol, dan eugenol Anonim, 2013. a.
Linalool Linalool adalah racun kontak yang meningkatkan aktivitas saraf sensorik
pada serangga, lebih-besar menyebabkan stimulasi saraf motor yang menyebabkan kejang dan kelumpuhan beberapa serangga, seperti kutu dewasa.
Zat ini dapat ditemukan juga di minyak cengkeh, minyak jeruk Anonim, 2013. b. Eugenol
Eugenol merupakan cairan tak berwarna atau kuning pucat, bila kena cahaya matahari berubah menjadi coklat kehitaman, dan berbauspesifik. Sumber
alaminya dari minyak cengkeh. Terdapat pula pada pala, kulit manis, dan salam. Eugenol sedikit larut dalam air namun mudah larut pada pelarut organik.
Aromanya menyegarkan dan pedas seperti bunga cengkeh kering, sehingga sering menjadi komponen untuk menyegarkan mulut. Komponen yang mempunyai sifat
sebagai stimulan, anestetik lokal, karminatif, antiemetik, antiseptik dan antispasmodik. Sebagai insektisida eugenol pada konsenterasi 10 dapat
menyebabkan tidak menghasilkan keturunan. Selain rasanya hangat, jugabersifat antiseptik dan yang paling penting dapat terhindar dari gangguan nyamuk,
meskipun mekanisme yang pasti dari proses ini belum diketahui Anonim, 2013.
Universitas Sumatera Utara
c. Geraniol Geraniol berupa cairan berwarna kuning pucat, terdapat di minyak mawar,
minyak palmarosa, minyak serai. Kandungan minyak tanaman sereh wangi meliputi geraniol dalam minyak sebesar 44,01-51 dan citronella sebesar 0.5-
1,3. Bahan-bahan ini kemungkinan merupakan sisa metabolisme tumbuh- tumbuhan dan digunakan untuk menjalankan peran ganda, seperti menarik
serangga atau mengusir serangga. Senyawa-senyawa tersebut diduga mempunyai daya tarik terhadap lalat buah tetapi aplikasi cairan ini ternyata tidak mematikan
lalat buah sehingga dalam perangkap masih perlu ditambahkan larutan deterjen. Geraniol dapat mengakibatkan kematian 65 pada larva ulat kubis diduga
geraniol diduga bersifat racun lambung, karena pada hari pertama terjadi kontak belum memperlihatkan gejala keracunan, tetapi setelah larva-larva tersebut makan
sehingga mengakibatkan gejala keracunan bagi larva tersebut Anonim, 2013.
2.7 Khasiat Minyak Kenanga