Penentuan Bobot Jenis Minyak Kenanga Penentuan Kadar Lemak

Prinsip menurut SNI 06-3949-1995 yaitu minyak-minyak lemak tidak larut dalam alkohol 90 yang tersaponikasi menghasilkan busa karena terberntuknya sabun.

BAB III METODOLOGI

3.1 Penentuan Bobot Jenis Minyak Kenanga

3.1.1 Alat Alat yang digunakan yaitu: a. Neraca Analitik b. Penangas Air c. Piknometer d. Termometer 3.1.2 Bahan Bahan yang digunakan yaitu: a. Aquades b. Dietil Eter c. Etanol 3.1.3 Cara Kerja a. Cuci dan bersihkan piknometer kemudian basuh berturut-turut dengan Etanol dan Dietil Eter. Universitas Sumatera Utara b. Keringkan bagian dalam piknometer tersebut dengan arus udara kering dan sisipkan tutupnya. c. Biarkan piknometer di dalam lemari timbangan selama 30 menit dan timbang m. d. Isi piknometer dengan akuades yang telah dididihkan dulu pada suhu 20°C sambil menghindari adanya gelembung-gelembung udara. e. Celupkan piknometer ke dalam penangas air pada suhu 20°C±0,2°C selama 30 menit. Sisipkan penutupnya dan keringkan piknometernya. f. Biarkan piknometer di dalam lemari timbangan selama 30 menit, kemudian timbang dengan isinya m 1 . g. Kosongkan piknometer tersebut cuci dengan Etanol dan Dietil Eter, kemudian keringkan dengan arus udara kering. h. Isilah piknometer dengan contoh minyak dan hindari adanya gelembung- gelembung udara. i. Celupkan kembali piknometer ke dalam penangas air pada suhu 20 °C±0,2°C selama 30 menit. Sisipkan tutupnya dan keringkan piknometer tersebut. j. Biarkan piknometer di dalam lemari timbangan selama 30 menit dan timbang m 2 . 3.1.4 Perhitungan Bobot Jenis � 20 20 = � 2 − � � 1 − � Keterangan: m : Massa, dalam gram, piknometer kosong. Universitas Sumatera Utara m 1 : Massa, dalam gram, piknometer berisi air pada 20 °C m 2 : Massa, dalam gram, piknometer berisi contoh pada 20 °C a. Data I: m = 27, 6599 g m 1 = 37, 1783 g m 2 = 36, 3281 g Maka bobot jenis = � 10 10 = � 2 − � � 1 − � = 37,1783 − 27,6599 37,1783 −27,6599 = 8,6682 9,5184 = 0,910 b. Data II: m = 27, 6599 g m 1 = 37, 1783 g m 2 = 36, 2875 g Maka bobot jenis = � 10 10 = � 2 − � � 1 − � = 36,2875 −27,6599 37,1783 −27,6599 = 8,6276 9,5184 = 0,906 Data I dan II memenuhi persyaratan SNI 06-3949-1995

3.2 Penentuan Kadar Lemak

3.2.1 Alat Alat yang digunakan yaitu: a. Tabung reaksi Universitas Sumatera Utara b. Pipet tetes c. Gelas ukur d. Water bath campuran es dan garam 3.2.2 Bahan Bahan yang digunakan yaitu: a. Larutan Etanol b. Laruta Kalium Hidroksida 0.5 N 3.2.3 Cara Kerja a. Tambahkan 10 tetes contoh minyak ke dalam 5 ml etanol dalam tabung reaksi. b. Masukkan tabung reaksi ke dalam camputan es dan garam dengan perbandingan 3 : 1 selama 15 menit. c. Jika terdapat minyak-minyak lemak, seperti minyak kelapa, minyak kacang dan minyak-minyak lainnya kecuali minyak jarak, akan terjadi kekeruhan karena lemak yang memadat. d. Ke dalam 5 ml contoh minyak dalam tabug reaksi yang lain, tambahkan larutan KOH dan kocoklah campuran tersebut. Minyak lemak akan tersabunkan dan mengeluarkan busa karena terbentukya sabun. 3.2.4 Hasil Minyak Kenanga tidak larut dalam alkohol 90 negatif, dan dengan penambahan KOH dalam 5 ml tidak tersabunkan negatif. BAB IV Universitas Sumatera Utara HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil