commit to user
18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Produk
Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan selai yaitu buah sawo yang matang, masih segar dan tidak kotor. Buah sawo dipilih
dikarenakan buah tersebut mengandung vitamin C yang cukup tinggi yang berguna untuk memelihara dan menambah daya tahan tubuh. Fungsi lain dari
vitamin C adalah untuk mengurangi kadar lemak dalam tubuh karena vitamin C berperan penting dalam proses pembakaran lemak dalam tubuh.
Selai sawo dibuat dengan komposisi buah sawo, gula, jeruk nipis, vanili, pektin dan air, dihasilkan warna coklat. Selai sawo dikemas dalam
botol dengan berat bersih 200 gram per botol. Pengemasan selai sawo di kemas dengan botol bermulut lebar, tujuan dari pengemasan botol supaya
memudahkan dalam sterilisasi alat maupun botol selai yang sudah diisi dengan cara dikukus atau dipanaskan supaya produk selai bisa lebih awet dan
melindungi produk dari kontaminasi. Proses pembuatan selai sawo meliputi 6 tahapan proses yaitu
pengupasan kulit sawo, pencucian, penghancuran, pemasakan, pendinginan, dan pengemasan. Untuk penjelasan dari masing-masing tahapan proses
pembuatan selai sawo adalah sebagai berikut : 1.
Pengupasan Sawo Tahap pertama dalam pembuatan selai sawo adalah pengupasan.
Pengupasan bertujuan untuk membuang kulit buah serta bijinya. Proses pengupasan harus dilakukan dengan benar supaya daging buah tidak ikut
terbuang, buah yang digunakan untuk pembuatan selai harus buah yang benar-benar masak agar hasil selai lebih bagus. Untuk lebih jelasnya
pengupasan dapat dilihat pada Gambar 4.1.
commit to user
Gambar 4.1. Pengupasan Sawo
2. Pencucian
Setelah dilakukan pengupasan buah sawo, dilakukan proses pencucian dengan air bersih terhadap daging buah. Pencucian daging buah
bertujuan untuk menghilangkan kotoran dan getah yang masih menempel pada buah sawo. Untuk lebih jelasnya pencucian dapat dilihat pada
Gambar 4.2.
Gambar 4.2. Pencucian
commit to user
3. Penghancuran
Daging buah yang sudah dicuci kemudian dihancurkan dengan menggunakan blender selama 4 menit dan ditambahkan air sebanyak 30 ml
agar mempermudah dalam proses penghancuran. Pada waktu proses penghancuran daging buah harus benar-benar hancur supaya didapatkan
bubur buah yang halus. Untuk lebih jelasnya pencucian dapat dilihat pada
Gambar 4.3.
Gambar 4.3. Penghancuran
4. Pemasakan
Pemasakan dilakukan dengan mencampur semua bahan utama dan bahan bahan tambahan. Bahan utama dalam pembuatan selai ini adalah
daging buah sawo yang telah dihancurkan, sedangkan bahan tambahan yang digunakan adalah gula, jeruk nipis, vanili, dan pektin. Pemasakan
dilakukan selama 30 menit dengan suhu 100 C sampai mengental.
Pemanasan dan pemasakan sangat berpengaruh terhadap mutu selai. Untuk
lebih jelasnya pemasakan dapat dilihat pada Gambar 4.4.
commit to user
Gambar 4.4. Proses Pemasakan Selai Sawo
5. Pendinginan
Setelah dilakukan pemasakan, selai didinginkan. Pendinginan dilakukan kurang lebih 3 jam hingga suhunya menjadi kurang lebih 40
C. Setelah didinginkan, tekstur selai menjadi menggumpal. Jika pendinginan
kurang dari 3 jam, selai masih panas dan jika dikemas akan menimbulkan uap. Sedangkan jika pendinginan lebih dari 3 jam selai akan keras. Untuk
lebih jelasnya pendinginan dapat dilihat pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5. Proses Pendinginan Selai Sawo
commit to user
6. Pengemasan Pengemasan dilakukan untuk melindungi produk dari kotoran dan
kontaminan. Selai yang telah dingin dikemas dengan menggunakan botol selai yang terbuat dari bahan kaca karena botol jenis kaca ini lebih kuat dan
ringan dengan daya tembus uap yang rendah, dan stabil terhadap suhu tinggi. Botol selai yang digunakan harus benar-benar bersih.
B. Analisis Sensori