commit to user
6. Pengemasan Pengemasan dilakukan untuk melindungi produk dari kotoran dan
kontaminan. Selai yang telah dingin dikemas dengan menggunakan botol selai yang terbuat dari bahan kaca karena botol jenis kaca ini lebih kuat dan
ringan dengan daya tembus uap yang rendah, dan stabil terhadap suhu tinggi. Botol selai yang digunakan harus benar-benar bersih.
B. Analisis Sensori
Analisis sensori dilakukan dengan menggunakan uji skoring untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap mutu selai sawo yang dibuat
dengan perbedaan konsentrasi gula yang berbeda. Parameter yang diuji antara lain adalah warna, rasa, tekstur, aroma, dan penilaian secara keseluruhan
overall
. Hasil analisis sensori selai sawo dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Analisis Sensori Selai Sawo
Selai Sawo Warna
Rasa Tekstur
Aroma Overall
Penambahan gula 150 gr
2,96
a
3,32
a
3,32
a
2,72
a
3,56
b
Penambahan gula 175 gr 3,04
a
2,76
a
3,12
a
2,80
a
2,96
a
Penambahan gula 200 gr 3,44
a
3,16
a
3,16
a
3,28
a
2,96
a
Keterangan : 1 = Tidak Suka
2 = Kurang Suka 3 = Agak Suka
4 = Suka 5 = Sangat Suka
1. Warna
Dari warna dapat diketahui bahwa dengan penambahan gula 150 gr tidak beda nyata dengan penambahan gula 175 gr dan tidak berbeda nyata
pada penambahan gula 200 gr. Artinya ketiga sampel selai tidak ada perbedaan warna. Tetapi dari rerata warna yang paling disukai adalah selai
dengan penambahan gula 200 gr. Karena dengan penambahan gula 200 gr warna yang dihasilkan pada selai lebih gelap.
commit to user
2. Rasa
Dari rasa dapat diketahui bahwa konsentrasi penambahan gula pada selai tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap
penerimaan rasa selai yang dihasilkan. Penerimaan rasa selai dengan penambahan gula 150 gr tidak berbeda nyata dengan penambahan gula 175
gr dan penambahan gula 200 gr. Pada parameter rasa selai yang terpilih adalah selai dengan dengan penambahan gula 150 gr, yaitu tidak terlalu
manis karena penambahanya gulanya paling sedikit. 3.
Tekstur Dari tekstur dapat diketahui bahwa konsentrasi dengan
penambahan gula pada selai tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap penerimaan tekstur selai yang dihasilkan. Penerimaan
tekstur selai dengan penambahan gula 150 gr dan penambahan gula 175 gr tidak berbeda nyata dengan penambahan gula 200 gr. Selai yang terpilih
adalah selai dengan dengan penambahan gula 150 gr. Karena tekstur tersebut tidak terlalu padat dibandingkan dengan penambahan gula 175
dan 200 gr. 4.
Aroma Dari aroma dapat diketahui bahwa konsentrasi bahan tambahan
yang di berikan yaitu vanili tidak berbeda nyata terhadap penerimaan selai yang beraroma yang dihasilkan. Penambahan gula 150 gr tidak beda nyata
dengan penambahan gula 175 gr dan 200 gr. Artinya dari ketiga sampel tidak ada perbedaan aroma. Tetapi jika dilihat dari rerata data di atas nilai
yang menunjukkan nilai tertinggi yaitu dengan penambahan gula 200 gr. Karena aroma yang dihasilkan dengan penambahan gula 200 gr masih
terdapat aroma sawo, dan sedikit aroma vanili dibanding dengan penambahan gula 150 gr dan 175 gr yang memiliki aroma vanili dan gula
yang paling dominan.
commit to user
5.
Overall
Dari aroma dapat diketahui bahwa konsentrasi penambahan gula pada selai memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap penerimaan
secara keseluruhan terhadap tiga penambahan gula pada selai yang memiliki konsentrasi yang berbeda. Penambahan gula 150 gr beda nyata
dengan dengan penambahan gula 175 gr dan 200 gr. penambahan gula 175 gr tidak beda nyata dengan penambahan gula 200 gr. Dari hasil data SPSS
mengenai nilai tertinggi
overall
yang meliputi warna, rasa, tekstur, aroma yaitu pada penambahan gula 150 gr dengan nilai 3,56
b
. Dengan konsentrasi takaran daging buah sawo 500 gr, gula 150 gr, air 30 ml, vanili
1 gr dan jeruk nipis 20 gr. Berdasarkan hasil analisis sensori selai sawo formulasi yang paling disukai konsumen yaitu formulasi dengan
penambahan gula 150 gr.
C. Kandungan Vitamin C