commit to user
14
BAB III METODE PELAKSANAAN
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Praktek Produksi Pembuatan Selai Sawo dilaksanakan mulai Bulan April 2012 sampai bulan Mei 2012 di Laboratorium Rekayasa Proses
dan Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Pangan dan Gizi, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
B. Bahan, Alat
dan
Cara Kerja
1. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktek produksi ini adalah buah sawo, gula pasir, air, vanili, pektin, jeruk nipis sedangkan bahan yang
digunakan dalam uji kimia selai sawo adalah indikator amilum, aquades dan larutan Iod.
2. Alat
Alat yang digunakan dalam praktek produksi ini adalah baskom plastik, wajan, timbangan digital, kompor gas, blender, pengaduk, pisau
stainless, botol selai sedangkan alat yang digunakan pada uji kimia selai sawo adalah gelas ukur 100 ml, buret, Erlenmeyer 250 ml, pipet ukur 5 ml,
pipet ukur 25 ml, corong, kertas saring.
commit to user 15
3. Cara Kerja.
Cara kerja pembuatan selai sawo dapat dilihat dalam Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Diagram Alir Proses Pembuatan Selai Sawo C.
Analisis Produk
Produk selai sawo yang telah dibuat kemudian dilakukan analisis sensori dengan uji kesukaan, analisis kimia yaitu analisis vitamin C yang ditunjukkan
pada Tabel 3.1. dan Tabel 3.2.
Tabel 3.1. Formulasi Pembuatan Selai Sawo Bahan
Formulasi 1 100 : 30
Formulasi II 100 : 35
Formulasi III 100 : 40
Daging buah sawo 500 gram
500 gram 500 gram
Gula 150 gram
175 gram 200 gram
Air 30 ml
30 ml 30 ml
Vanili 1 gr
1 gr 1 gr
Pektin 1 gr
1gr 1 gr
Pencucian Penghancuran
Pemasakan Pengupasan
Pendinginan
Pengemasan Buah Sawo
Air
Gula, vanili, pektin, jeruk
nipis
Selai Sawo
commit to user 16
Jeruk nipis 20 gr
20 gr
20 gr
Tabel 3.2. Metode Analisis Produk.
No Macam Analisis
Metode 1
Sensori Uji Skoring Utami, 1999
2 Vitamin C
Titrasi Iodin Sudarmadji dkk, 1981
D. Analisis Ekonomi
a. Biaya Produksi
Total Biaya Produksi = Total Fixed Cost + Total Variable Cost b.
Biaya Perawatan Dan Perbaikan BPP
100 hari
x jam
x P
x FPP
1 BPP
P = harga awal FPP = faktor perawatan dan perbaikan
c. PenyusutanDepresiasi
N NS
P Depresiasi
Keterangan: P : Harga peralatan awal
NS : Biaya penyusutan N : Jumlah bulan
d. Pajak Usaha
Pajak Usaha = 10 x Laba Kotor e.
Harga Pokok Penjualan HPP=
Produksi Kapasitas
roduksi P
Biaya
f. Perhitungan Penjualan
Penjualan = Hargaunit x Jumlah Unit
g. Perhitungan Rugi Laba
Laba kotor = Penjualan-Biaya Pokok Produksi
Laba bersih = Laba Operasi
– Pajak Usaha
commit to user 17
h. BEP unit
Q
BEP
=
Produksi tas
VCKapasi Jual
Harga FC
FC : Fixed Cost Biaya Tetap VC : Variabel Cost Biaya Tidak Tetap
i. ROI Return on Investment
ROI Sebelum Pajak
= 100
x Produksi
Biaya T otal
otor K
Laba
ROI Sesudah Pajak
= 100
x Produksi
iaya B
T otal Bersih
Laba
j. POT
POT merupakan waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mendapatkan pengembalian modal dan mendapatkan keuntungan bersih.
otor K
Laba roduksi
P Biaya
POT
k. BC Ratio
Benefit Cost Ratio roduksi
P Biaya
Pendapatan BCRatio
l. IRR
=
1
2 2
1 1
DF DF
x NPV
NPV NPV
DF
commit to user
18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN