Sterilisasi alat Sterilisasi Media

disaring dengan saringan atau diperas melalui kain pembungkus bahan. Sari perasan bahan dicampurkan ke dalam air matang yang sudah tersedia, diaduk rata. Selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol. Dilihat dari proses pengolahan yang sederhana tersebut banyak sekali kemungkinan adanya kontaminasi bakteri. Pengambilan sampel dengan cara aseptis sebisa mungkin dilakukan untuk menghindari kontaminasi pada saat mengambil, membawa dan memindahkannya. Sampel diambil menggunakan plastik steril untuk menghindari adanya kontaminasi pada saat membawa, serta menggunakan es batu untuk menjaga agar suhu tetap dingin, tujuannya adalah untuk memperlambat pertumbuhan mikroba, meskipun beberapa jenis mikroba tertentu, yaitu kelompok psikrofilik dan mesofilik dapat tumbuh pada suhu dingin. Yang termasuk ke dalam psikrofil adalah bakteri, ragi, dan jamur yang dapat tumbuh pada kisaran suhu 0 o C hingga 20 o C. Suhu pertumbuhan optimum organisme adalah adalah dibawah 15 o C, dan dapat tumbuh meskipun lambat pada suhu 0 o C. Patogen mesofilik dapat bertahan pada kondisi pendinginan. Mesofil dapat tumbuh dengan baik pada suhu 20-45 o C dengan suhu optimum untuk pertumbuhan antara 30-40 o C.

B. Sterilisasi alat

Sebelum digunakan alat harus disterilisasi terlebih dahulu. Alat disterilisasi dengan panas kering, menggunakan oven karena dengan panas uap hanya efektif apabila uap berhubungan kontak dengan permukaan yang akan disterilkan, panas kering membutuhkan suhu yang lebih tinggi untuk keefektifan penuh daripada sterilisasi uap, Gelas, botol, pipa, pipet yang sudah bersih tidak disterilkan di dalam autoklaf, karena barang-barang tersebut akan tetap basah sehabis sterilisasi. Alat-alat dari gelas dimasukkan di dalam oven kering selama 2 – 3 jam pada temperatur 160 o – 170 o C; hal ini bergantung kepada banyak sedikitnya muatan yang dimasukkan dalam oven. Kapas masih dapat bertahan dalam oven kering selama waktu dan pada temperatur seperti tersebut di atas. Alat-alat yang belum bersih dan belum kering tidak boleh dimasukkan dalam oven kering, karena dapat timbul bercak-bercak bekas air yang dapat mengganggu pada saat penelitian.

C. Sterilisasi Media

Media yang akan disterilkan ditempatkan di dalam autoklaf ini selama 15 sampai 20 menit; hal ini bergantung kepada banyak sedikitnya barang yang perlu disterilkan. Setelah pintu autoklaf ditutup rapat, barulah kran pada pipa uap dibuka, dan temperatur akan terus menerus naik sampai 121 o C. Biasanya autoklaf sudah diatur demikian rupa, sehingga pada suhu tersebut, tekanan ada sebesar 15 lbs pounds per inch persegi yang berarti 1 atmosfer per 1 cm2. Perhitungan waktu 15 atau 20 menit itu dimulai semenjak termometer pada autoklaf menunjuk 121 o C. Setelah selesai autoklaf tidak boleh langsung dibuka, karena jika dilakukan, maka isi botol yang ada di dalam autoklaf akan meluap. Sebaiknya ditunggu hingga manometer menunjukkan 0, barulah autoklaf kita buka. Pendinginan dilakukan sedikit demi sedikit. Jika media mengandung vitamin, gelatin atau gula, maka setelah sterilisasi dalam autoklaf, media tersebut haruslah segera didinginkan sesudahnya dikeluarkan dari autoklaf. Perlakuan ini perlu untuk menghindarkan terurainya zat-zat tersebut. Media yang sudah steril dapat disimpan dalam almari es.

D. Homogenisasi Sampel