Pengambilan Sampel Jamu Gendong Beras Kencur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengambilan Sampel Jamu Gendong Beras Kencur

Pengambilan sampel jamu gendong dilakukan dengan mengambil sampel 5 penjual jamu gendong dari 3 pasar di wilayah DIY. Pengambilan sampel dengan random sampling tidak mungkin dilakukan, meskipun demikian, juga karena untuk mengidentifikasi satu persatu anggota populasi menghadapi kesulitan,maka yang paling mudah pengambilan sampel menggunakan metode convenience sampling , yaitu mengambil anggota populasi yang mudah ditemukan saja, memang dalam sampel yang non random ketepatan untuk mencerminkan populasinya kurang akurat atau dapat menimbulkan bias, tetapi karena populasinya tidak homogen dan sulit diidentifikasi, maka digunakan metode ini. Pengambilan sampel dilakukan pada 3 pasar yaitu pasar Kranggan, pasar Jetis, pasar Karangwaru. Pengambilan sampel berdasarkan tipe penelitian, untuk penelitian deskriptif sampel dapat diambil 10 dari seluruh populasi. Menurut data pasar yang diperoleh dari dinas pasar di DIY, jumlah populasi pasar di DIY adalah 30. Masing-masing pasar diambil sampel sebanyak 3 kali pada waktu yang berbeda dengan selang waktu 1 minggu, tujuannya adalah untuk mengetahui keseragaman sediaan jamu gendong beras kencur yang diuji. Jamu merupakan ramuan tradisional yang sangat umum ditemukan di Indonesia yang digunakan baik sebagai tambahan suplemen sehari-hari maupun sebagai obat untuk berbagai macam penyakit. Khusus bagi. Golongan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI masyarakat menengah-bawah, jamu masih kerap menjadi pilihan pertama untuk mengatasi gangguan kesehatan sehari-hari. Tidak semua jamu-jamuan di Indonesia masuk ke dalam daftar Badan Pengawas Obat dan Makanan POM. Jamu gendong, yang pembuatannya dilakukan langsung oleh si penjual jamu yang turun-temurun. Jamu beras kencur dikatakan oleh sebagian besar penjual jamu sebagai jamu yang dapat menghilangkan pegal-pegal pada tubuh. Dengan membiasakan minum jamu beras kencur, tubuh akan terhindar dari pegal-pegal dan linu yang biasa timbul bila bekerja terlalu payah. Selain itu, banyak pula yang berpendapat bahwa jamu beras kencur dapat merangsang nafsu makan, sehingga selera makan meningkat dan tubuh menjadi lebih sehat. Dalam pembuatan jamu beras kencur, terdapat beberapa variasi bahan yang digunakan, namun terdapat dua bahan dasar pokok yang selalu dipakai, yaitu beras dan kencur. Kedua bahan ini sesuai dengan nama jamu, dan jamu ini selalu ada meskipun komposisinya tidak selalu sama di antara penjual jamu. Bahan-bahan lain yang biasa dicampurkan ke dalam racikan jamu beras kencur adalah biji kedawung, rimpang jahe, biji kapulogo, buah asam, kunci, kayu keningar, kunir, jeruk nipis, dan buah pala. Sebagai pemanis digunakan gula merah dicampur gula putih dan seringkali mereka juga mencampurkan gula buatan. Cara pengolahan pada umumnya tidak jauh berbeda, yaitu direbus dan dibiarkan sampai dingin, kemudian disediakan sesuai kebutuhan. Mula-mula beras disangan, selanjutnya ditumbuk sampai halus. Bahan-bahan lain sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk menggunakan lumpang dan alu besi atau batu. Kedua bahan ini kemudian dicampur, diperas, dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI disaring dengan saringan atau diperas melalui kain pembungkus bahan. Sari perasan bahan dicampurkan ke dalam air matang yang sudah tersedia, diaduk rata. Selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol. Dilihat dari proses pengolahan yang sederhana tersebut banyak sekali kemungkinan adanya kontaminasi bakteri. Pengambilan sampel dengan cara aseptis sebisa mungkin dilakukan untuk menghindari kontaminasi pada saat mengambil, membawa dan memindahkannya. Sampel diambil menggunakan plastik steril untuk menghindari adanya kontaminasi pada saat membawa, serta menggunakan es batu untuk menjaga agar suhu tetap dingin, tujuannya adalah untuk memperlambat pertumbuhan mikroba, meskipun beberapa jenis mikroba tertentu, yaitu kelompok psikrofilik dan mesofilik dapat tumbuh pada suhu dingin. Yang termasuk ke dalam psikrofil adalah bakteri, ragi, dan jamur yang dapat tumbuh pada kisaran suhu 0 o C hingga 20 o C. Suhu pertumbuhan optimum organisme adalah adalah dibawah 15 o C, dan dapat tumbuh meskipun lambat pada suhu 0 o C. Patogen mesofilik dapat bertahan pada kondisi pendinginan. Mesofil dapat tumbuh dengan baik pada suhu 20-45 o C dengan suhu optimum untuk pertumbuhan antara 30-40 o C.

B. Sterilisasi alat