minyak atsiri umumnya tidak berwarna. Namun, pada penyimpanan lama minyak atsiri dapat teroksidasi. Untuk mencegahnya, minyak atsiri harus disimpan dalam
bejana gelas yang berwarna gelap, diisi penuh, ditutup rapat, serta disimpan di tempat yang kering dan sejuk Gunawan Mulyani, 2004.
2.3 Minyak Atsiri Daun SirihP. betle L.
2.3.1 Sifat fisika kimia
Menurut Dutt 1957, minyak atsiri sirih mempunyai berat jenis sebesar 0,9408
– 1,0482, indeks bias 1,5048 - 1,5088, bilangan asam 4,2 – 14,8 dan bilangan penyabunan minyak atsiri sirih 5,84
– 8,36. Minyak atsiri sirih berwarna kuning kecoklatan, mempunyai rasa getir, berbau wangi dan larut di
dalam pelarut organik seperti alkohol, eter dan kloroform serta tidak larut dalam air. Minyak atsiri sirih merupakan komponen yang penting dan memberikan bau
aromatik dan rasa pedas yang khas.
2.3.2 Kandungan kimia
Menurut penelitian Saxena et al., 2014, minyak atsiri daun sirih hijau yang diidentifikasi menggunakan GC-MS memiliki beberapa kandungan utama, yaitu
eugenol, metil eugenol, sabinene, β-salinene, α-salinene, hidroksikavikol, eugenol as
etat, α-farnesene, safrole, iso-safrole, metal isoeugenol, caryophyllene. Selain itu, dilaporkan juga pada penelitian Sugurumanet al., 2011, kandungan utama
minyak atsiri daun sirih hijau yang diteliti dengan GC-MS adalah 5-2-propenil- 1,3-benzodiozol 25,67; kedua adalah eugenol 18,27; ketiga adalah 2-
metoksi-4-2-propenil asetat-fenol 8.
2.3.3 Aktifitas antifungi
Pengujian aktivitas antifungi minyak atsiri daun sirih hijau telah dilaporkan dalam beberapa penelitian. Pada penelitian Sugumaran et al., 2011, aktivitas
antifungi minyak atsiri dari daun sirih hijau dilakukan menggunakan konsentrasi 25 µL, 50 µL, dan 100 µL, dimana seiring dengan meningkatnya konsentrasi,
terjadi pula peningkatan penghambatan terhadap jamur C. albicans MTCC 227 danS. Cerevisiae MTCC 740, dengan metode difusi disk. Selain itu, telah
dilaporkan juga bahwa nilai MIC minyak atsiri daun sirih berturut-turut terhadap C. albicans UPCC 2168 dan T. mentagrophytes UPCC 4193 diperoleh pada
konsentrasi 250 µgmL dan 1,95 µgmL menggunakan metode dilusi dan mempunyai nilai zona hambat yang sama, yaitu sebesar 90 mm dengan metode
difusi disk yang menunjukkan bahwa minyak atsiri daun sirih hijau adalah agen antifungi yang sangat potensial Adeltrudes and Osi, 2010.
2.4 Kandidiasis
Kandidiasis adalah istilah yang dipakai untuk infeksi kulit dan selaput lendir yang disebabkan oleh jamur dari genus Candida Brown dan Burns, 2005.
Candida merupakan jamur komensal yang antara lain hidup dalam rongga mulut, saluran pencernaan, dan vagina. Akan tetapi, jika keseimbangan flora normal
seseorang terganggu ataupun pertahanan imunnya menurun, maka sifat komensal Candida ini dapat berubah menjadi patogen. C. albicans merupakan salah satu
spesies Candida yang dianggap sebagai spesies paling patogen dan menjadi penyebab utama terjadinya kandidiasis, misalnya kandidiasis mulut sariawan,