Minyak Atsiri TINJAUAN PUSTAKA

2.3.3 Aktifitas antifungi

Pengujian aktivitas antifungi minyak atsiri daun sirih hijau telah dilaporkan dalam beberapa penelitian. Pada penelitian Sugumaran et al., 2011, aktivitas antifungi minyak atsiri dari daun sirih hijau dilakukan menggunakan konsentrasi 25 µL, 50 µL, dan 100 µL, dimana seiring dengan meningkatnya konsentrasi, terjadi pula peningkatan penghambatan terhadap jamur C. albicans MTCC 227 danS. Cerevisiae MTCC 740, dengan metode difusi disk. Selain itu, telah dilaporkan juga bahwa nilai MIC minyak atsiri daun sirih berturut-turut terhadap C. albicans UPCC 2168 dan T. mentagrophytes UPCC 4193 diperoleh pada konsentrasi 250 µgmL dan 1,95 µgmL menggunakan metode dilusi dan mempunyai nilai zona hambat yang sama, yaitu sebesar 90 mm dengan metode difusi disk yang menunjukkan bahwa minyak atsiri daun sirih hijau adalah agen antifungi yang sangat potensial Adeltrudes and Osi, 2010.

2.4 Kandidiasis

Kandidiasis adalah istilah yang dipakai untuk infeksi kulit dan selaput lendir yang disebabkan oleh jamur dari genus Candida Brown dan Burns, 2005. Candida merupakan jamur komensal yang antara lain hidup dalam rongga mulut, saluran pencernaan, dan vagina. Akan tetapi, jika keseimbangan flora normal seseorang terganggu ataupun pertahanan imunnya menurun, maka sifat komensal Candida ini dapat berubah menjadi patogen. C. albicans merupakan salah satu spesies Candida yang dianggap sebagai spesies paling patogen dan menjadi penyebab utama terjadinya kandidiasis, misalnya kandidiasis mulut sariawan, kandidiasis vagina vaginitis, kandidiasis kulit yang sifatnya sistemik Tjay dan Rahardja, 2003. Kandidiasis dapat terjadi secara eksogen dan endogen. Kandidiasis yang bersifat eksogen disebabkan oleh infeksi Candida yang berasal dari luar tubuh. Candida yang berasal dari lingkungan dapat masuk ke dalam tubuh melalui mulut, dan selanjutnya masuk ke organ saluran cerna yang lain. Sebelum melakukan adhesi di permukaan mukosa saluran pencernaan, organisme ini mensekresi enzim Sap. Enzim ini berfungsi menghidrolisis mukus pada permukaan mukosa saluran pencernaan sehingga memberikan akses langsung Candida pada permukaan sel epitel mukosa. Selanjutnya organisme ini melakukan adhesi pada permukaan sel epitel mukosa. Proses ini diperantarai oleh glikoprotein dan adhesin yang terdapat pada permukaan dinding sel Candida, termasuk fimbria. Fimbria dapat menjadi perantara dalam proses adhesi Candida pada reseptor glikosfingolipid di permukaan sel epitel mukosa. Sel ragi Candida kemudian membentuk koloni di permukaan sel epitel mukosa dan terus bereplikasi, serta menghasilkan metabolit- metabolit. Sedangkan infeksi secara endogen dapat terjadi karena ketidakseimbangan flora normal. Organisme ini memperoleh tempat menempel dan nutrisi lebih banyak, sehingga terjadi proliferasi yang berlebihan dan jumlahnyapun bertambah banyak. Organisme ini kemudian akan melakukan transisi morfologi ke bentuk miselium dan mulai menginvasi jaringan tubuh inang sambil terus menghasilkan metabolit Tyasrini dkk.,2006.

Dokumen yang terkait

Daya Hambat Infusum Daun Sirih Terhadap Pertumbuhan Candida albicans Yang Diisolasi Dari Denture Stomatitis ; Penelitian In Vitro

7 106 73

PERBANDINGAN UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI INFUSA DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L.) dan SIRIH HITAM (Piper betle L.) pada PERTUMBUHAN Candida albicans

3 29 22

Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L.) Menggunakan Metode Kempa Langsung Dengan Variasi HidroxypropilI Cellulose (HPC-SSL-SFP) Sebagai Pengikat

7 37 109

Pengaruh Beberapa Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.) terhadap Pertumbuhan Candida albicans.

0 3 71

Pengaruh Beberapa Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.) terhadap Pertumbuhan Candida albicans

0 4 61

Skrining Golongan Senyawa Bioaktif Antifungi Dalam Fraksi Etanol Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) dari daerah Dengan Zona Iklim Panas (0-700 mdpl) di Bali Terhadap Candida albicans ATCC 10231 Menggunakan Metode KLT-Bioautografi Kontak.

1 2 32

Skrining Golongan Senyawa Bioaktif Antibakteri Minyak Atsiri Daun Sirih Hijau (piper betle L.) dengan Variasi Ketinggian Tempat di Bali terhadap Propionibacterium acnes Dengan Metode KLT-Bioautografi Kontak.

8 27 34

Uji Aktivitas Antifungi Minyak Atsiri Daun Sirih Variasi Ketinggian Tempat Tumbuh di Bali terhadap Fungi Candida albicans ATCC 10231 Dengan Menggunakan Metode Difusi Disk.

0 1 30

Uji Aktivitas Antifungi Fraksi Etanol Hasil Maserasi Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) Dari Beberapa Daerah Zona Iklim Panas (0-700 MDPL) di Bali terhadap Fungi Candida albicans ATCC 10231 Dengan Menggunakan Metode Difusi Disk.

0 0 32

Perbandingan Efektivitas Minyak Atsiri Daun Sirih Hijau (Piper betle Linn) dengan Minyak Atsiri Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) terhadap Candida albicans secara In Vitro

0 1 8