54
5. Pembahasan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara body image dengan tingkat penyesuaian diri pada dewasa
madya. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi Spearman Rho, menunjukkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara body image dengan penyesuaian diri. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi atau r yang diperoleh
sebesar 0,425 dan nilai signifikansi p sebesar 0,000. Dengan demikian, hipotesis yang berbunyi “ada hubungan antara body image
dengan tingkat penyesuaian diri pada wanita dewasa madya” diterima. Berdasarkan hasil penelititan tersebut, diketahui bahwa
semakin tinggi body image maka semakin tinggi pula penyesuaian dirinya. Hal ini berarti bahwa semakin positif body image yang
dimiliki, maka semakin mampu pula subjek menyesuaikan diri. Hasil penelitian juga didukung dengan skor body image dan penyesuaian
diri subjek yang tinggi. Hasil ini ditunjukkan dengan hasil mean empirik subjek lebih rendah dari mean teoritik subjek. Hal tersebut
berarti bahwa subjek memiliki body image dan penyesuaian diri yang positif. Akan tetapi, hasil penelitian ini berbeda dengan hasil
penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa wanita tidak memandang tubuhnya secara apa adanya dan lebih mementingkan
bentuk tubuh serta berat badan yang sesuai dengan figur ideal Montemuro Gillen, 2013.
55
Hasil penelitian Montemuro Gillen 2013 tersebut berarti bahwa wanita dewasa madya memiliki body image yang negatif
karena wanita dewasa madya kurang menerima bentuk tubuhnya dan masih menginginkan memiliki tubuh yang langsing. Namun, pada
penelitian ini hasil menunjukkan bahwa subjek wanita dewasa madya memiliki body image yang positif. Para subjek tersebut
menerima tubuhnya sebagaimana adanya dan merasa puas dengan bentuk tubuhnya. Selain itu, pada penelitian ini para subjek tidak
tergantung pada pendapat orang lain mengenai bentuk tubuhnya. Mereka tidak menunggu pernyataan dari orang lain bahwa dirinya
menarik. Namun, hal ini berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa pandangan dan pendapat dari orang lain dan
orang terdekat akan membantu membentuk body image yang negatif Thompson, J. Kevin, Heinberg, Leslie J., 1999.
Menurut Thompson, Kevin Heinberg 1999, faktor media sosial membuat para wanita dewasa madya memiliki pandangan
tentang tubuh ideal adalah tubuh yang langsing, sehingga mereka juga ingin mendapat tubuh yang langsing seperti para model di televisi atau
di majalah. Selain itu, kritik atau komentar yang diberikan oleh teman dan kerabat dekat juga akan membentuk body image yang negatif
Devaraj Lewis, 2010. Hal tersebut membuat wanita dewasa madya memiliki pandangan negatif terhadap tubuhnya dan kurang
menghargai diri sendiri dengan bentuk tubuh yang dimiliki Vonderen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Kinnally, 2012. Akan tetapi, hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor tersebut tidak berpengaruh pada subjek penelitian. Para
subjek tetap merasa puas dan bangga terhadap dirinya, meskipun tetap merasa bahwa beberapa bagian dari tubuhnya perlu dikecilkan.
Hasil penelitian ini juga menyatakan bahwa para subjek memiliki penyesuaian diri yang tinggi. Hal tersebut berarti bahwa para
subjek dapat menyesuaikan diri atau mampu menyelesaikan tugas penyesuaian diri Robert Peck. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori
penyesuaian diri Robert Peck. Para subjek memiliki kebijaksanaan, yaitu mampu menilai diri dan perilaku tanpa mengutamakan fisik dan
penampilan. Selain itu, para subjek mampu membangun relasi antar sesama dengan menilai orang lain sebagai seorang individu dengan
karakteristiknya dan tidak berdasarkan penampilan fisik saja, mampu mengendalikan emosinya atau memiliki fleksibilitas emosi terhadap
orang lain dan ketika melakukan berbagai aktivitas, serta memiliki keterbukaan terhadap pendapat, tindakan dan dapat menerima ide baru
yang digunakan untuk memandu menemukan solusi dari permasalahan yang dimiliki Turner Helms, 1999. Hal ini
didukung dengan hasil analisis variabel penyesuaian diri, yaitu skor mean teoritik 90 subjek lebih rendah dari pada mean empirik
108,79 subjek. Selain itu, hasil penelitian ini juga berarti bahwa para subjek mampu menyelesaikan tugas perkembangan Erickson, yaitu
57
dapat memberikan usaha dan kontribusi terhadap orang lain Turner Helms, 1996.
Berdasarkan hasil penelitian, penyesuaian diri yang positif diduga dipengaruhi oleh stabilitas kepribadian para subjek. Menurut
Mroczek, Spiro, Griffin dalam Santrock, 2011, konteks sosial, pengalaman baru, dan perubahan sosiohistoris dapat memengaruhi
perkembangan kepribadian. Selain itu, menurut Roberts Mroczek dalam Santrock, 2011 perubahan sifat kepribadian pada masa
dewasa terjadi dalam arah yang positif. Orang menjadi lebih baik, percaya diri, hangat, bertanggungjawab, dan tenang. Peneliti menduga
bahwa para subjek memiliki stabilitas kepribadian, sehingga mereka lebih positif dalam menghadapi perubahan dan permasalahan yang
terjadi. Hasil penelitian ini didukung dengan latar belakang subjek
yang masih tinggal bersama anak-anaknya. Menurut Santrock 2011, dewasa madya akan mengalami sindrom empty-nest dan menurunya
kepuasan pernikahan setelah anak-anak meninggalkan rumah. Akan tetapi, berdasarkan latar belakang dan hasil penelitian, sebagian besar
subjek merasa puas dengan kehidupan penikahannya. Hal ini dikarenakan subjek masih tinggal satu rumah, sehingga subjek tidak
merasa kesepian dan dapat melakukan aktifitas tanpa pengaruh dari emosi yang dirasakan.
58
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara body image dengan penyesuaian diri pada
wanita dewasa madya. Hal ini terlihat pada hasil skor subjek. Subjek yang memiliki body image positif, juga memiliki tingkat penyesuaian
diri yang tinggi. Oleh karena itu, dapat diartikan bahwa wanita dewasa madya yang memandang tubuhnya secara positif, maka mereka
mampu menyesuaikan diri. Apabila wanita dewasa madya mampu menerima tubuhnya secara apa adanya dan merasa nyaman dengan
penampilannya, maka subjek juga akan mampu untuk menyesuaikan diri sesuai dengan tugas perkembangan di usia dewasa madya. Hal ini
dikarenakan wanita dewasa madya tidak lagi terlalu mementingkan fisik, sehingga mereka lebih bijaksana dalam mencari solusi dengan
berbagai pertimbangan, mengembangkan pemahaman terhadap orang lain dan rasa empati, lebih berpikir secara positif, dan lebih bersikap
terbuka pada banyak hal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara body image dengan tingkat penyesuaian
diri pada wanita dewasa madya. Hasil ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi antara kedua variabel sebesar 0,425 dengan nilai signifikansi p
sebesar 0,000. Hubungan antara body image dengan tingkat penyesuaian diri pada dewasa madya merupakan hubungan yang positif, yaitu semakin
tinggi body image maka semakin tinggi pula penyesuaian dirinya. Hal ini berarti bahwa semakin positif body image yang dimiliki, maka semakin
mampu pula subjek menyesuaikan diri.
B. Saran
1. Bagi Subjek Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar subjek memiliki body image yang positif dan mampu menyesuaikan diri. Dengan
demikian, diharapkan para subjek dapat mempertahankan pandangan yang positif terhadap bentuk tubuh dan penampilannya. Sedangkan
bagi para subjek yang masih memiliki body image negatif, diharapkan agar dapat mengembangkan body image yang positif dengan tidak
terlalu berpusat pada penampilan fisik saja agar dapat menyelesaikan tugas perkembangan dewasa madya.