Validitas, Seleksi Aitem, dan Reliabilitas Alat Ukur

37 Tabel 4. Pemberian skor untuk Skala Penyesuaian Diri Respon Aitem Favorable Aitem Unfavorable Sangat Tidak Setuju STS 1 4 Tidak Setuju TS 2 3 Setuju S 3 2 Sangat Setuju SS 4 1

G. Validitas, Seleksi Aitem, dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Validitas Validitas adalah sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat mengukur sesuatu yang ingin diukur Azwar, 2011. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Peneliti menyusun aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur. Aitem-aitem tersebut telah diperiksa kesesuaiannya dengan aspek-aspek yang ada oleh dosen pembimbing skripsi sebagai professional judgement. 2. Seleksi Aitem Menurut Azwar 2011, seleksi aitem dilakukan untuk menguji karakteristik aitem-aitem yang akan digunakan sebagai alat ukur dalam suatu penelitian. Aitem-aitem yang tidak memenuhi syarat tidak akan disertakan dalam alat ukur tersebut. aitem-aitem yang digunakan sebagai alat ukur harus memiliki kualitas yang baik, sehingga aitem yang memiliki kualitas jelek akan dibuang atau 38 direvisi. Seleksi aitem dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows versi 16. Pengujian keselarasan fungsi aitem dengan fungsi tes dilakukan menggunakan koefisien korelasi yang akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total r ix atau daya beda aitem Azwar, 2011. Kriteria pemilihan aitem yang berkualitas didasarkan pada koefisien korelasi aitem total adalah r ix ≥0.3. Aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total 0,3 atau lebih besar dari 0,3 mempunyai daya beda yang baik dan aitem tersebut dapat diikutsertakan menjadi bagian dari skala final. Sedangkan aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total kurang dari 0,3 memiliki daya beda yang kurang baik dan akan digugurkan Periantalo, 2015. a Skala Body Image Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan terhadap 31 subjek, menunjukkan bahwa dari 44 aitem diperoleh 35 aitem lolos seleksi dari 9 aitem gugur. Aitem-aitem yang gugur adalah aitem nomor 5, 14, 15, 16, 17, 21 27, 29, dan 32. Berikut adalah tabel distribusi skala body image setelah uji coba: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 Tabel 5. Blueprint Skala Body Image Setelah Uji Coba Aspek Aitem Jumlah Bobot Favorable Unfavorable Kognitif persepsi, pemikiran, kepercayaan 2, 3, 13, 19, 28, 30, 40, 42 9, 11, 24, 25, 33, 34, 36, 38, 39, 43, 18 51,4 Perasaan feelings 1, 4, 20 8, 23, 26, 35, 37 8 22,9 Perilaku behaviors 18, 31, 41 6, 7, 10, 12, 22, 44 9 25,7 Total 14 21 35 100 Berdasarkan pada tabel distribusi skala body image di atas terlihat bahwa jumlah aitem pada aspek kognitif terlalu banyak. Oleh karena itu, beberapa aitem harus digugurkan kembali agar jumlah aitem pada setiap aspek menjadi rata. Aitem-aitem yang digunakan merupakan aitem-aitem dengan koefisien korelasi aitem total r ix yang paling tinggi. Berikut adalah tabel distribusi skala body image setelah aitem pada aspek kognitif direvisi: 40 Tabel 6. Distribusi Skala Body Image Setelah Aspek Kognitif direvisi Aspek Aitem Jumlah Bobot Favorable Unfavorable Kognitif persepsi, pemikiran, kepercayaan 2, 13, 19, 30, 40 11, 25, 34, 43 9 36,6 Perasaan feelings 1, 4, 20 8, 23, 26, 35, 37 8 30,8 Perilaku behaviors 18, 31, 41 6, 7, 10, 12, 22, 44 9 36,6 Total 11 15 26 100 b Skala Penyesuaian Diri Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan terhadap 31 subjek, menunjukkan bahwa dari 44 aitem diperoleh 22 aitem lolos seleksi dari 22 aitem gugur. Aitem-aitem yang gugur adalah aitem nomor 1, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 19, 22, 23, 24, 25, 26, 29, 30, 33, 37, 39, dan 42. Pada aspek Cathetic flexibility versus cathetic impoverishment seluruh aitem favorable dan unfavorable gugur. Berikut adalah tabel distribusi skala penyesuaian diri setelah uji coba: 41 Tabel 7. Blueprint Skala Penyesuaian Diri Setelah Uji Coba Aspek Aitem Jumlah Bobot Favorable Unfavorable Valuing wisdom versus valuing physical 2, 17, 18 13, 31, 32, 40, 44 8 38,1 Socialising versus sexualizing in human relationships 3, 4, 20, 27 34, 35, 38, 41 8 38,1 Cathectic flexibility versus cathectic impoverishment - - - Mental flexibility versus mental rigidity 7, 21, 28 36, 43 5 23,8 Total 10 11 21 100 Berdasarkan tabel distribusi skala penyesuaian diri di atas, tampak bahwa jumlah aitem pada setiap aspek tidak rata. Pada aspek cathectic flexibility versus cathectic impoverishment tidak ada aitem yang terwakilkan. Sedangkan pada aspek mental flexibility versus mental rigidity, jumlah aitem yang lolos seleksi tergolong sedikit. Hal tersebut dikarenakan r ix pada aitem tersebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 tidak memenuhi standar, yaitu kurang dari 0,3. Oleh karena itu, peneliti melakukan revisi dengan menambahkan aitem-aitem baru. Tabel 8. Blueprint tambahan aitem pada aspek Cathectic flexibility versus cathectic impoverishment Sebelum Uji Coba Aspek Aitem Jumlah Bobot Favorable Unfavorable Cathectic flexibility versus cathectic impoverishment 1, 2, 3, 4, 5, 17, 18, 19, 20, 29, 30, 31 8, 9, 10, 11, 12, 23, 24, 25, 26, 35, 36, 37 24 61,5 Mental flexibility versus mental rigidity 6, 7, 21, 22, 32, 33, 34 13, 14, 15, 16, 27, 28, 38, 39 15 38,5 Total 19 20 39 100 Berdasarkan hasil uji coba ulang yang dilakukan terhadap 31 subjek, menunjukkan bahwa dari 39 aitem diperoleh 15 aitem lolos seleksi dari 24 aitem gugur. Aitem-aitem yang gugur adalah aitem nomor 1, 2, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 18, 19, 21, 22, 24, 27, 28, 29, 30, 32, 34, 35, dan 38. Berikut adalah tabel distribusi revisi skala penyesuaian diri setelah uji coba: 43 Tabel 9. Blueprint tambahan aitem pada aspek Cathectic flexibility versus cathectic impoverishment Setelah Uji Coba Aspek Aitem Jumlah Bobot Favorable Unfavorable Cathectic flexibility versus cathectic impoverishment 3, 4, 17, 20, 31 23, 25, 26, 36, 37 10 66,7 Mental flexibility versus mental rigidity 6, 7, 33 15, 39 5 33,3 Total 8 7 15 100 Berdasarkan hasil uji coba ulang yang telah dilakukan, aitem tambahan tersebut ditambahkan pada aspek cathectic flexibility versus cathectic impoverishment dan mental flexibility versus mental rigidity dalam skala penyesuaian diri. Berikut adalah tabel distribusi skala penyesuaian diri setelah penambahan aitem baru: 44 Tabel 10. Distribusi Skala Penyesuaian Diri Setelah Penambahan Aitem Baru Aspek Aitem Jumlah Bobot Favorable Unfavorable Valuing wisdom versus valuing physical 2, 17, 18 13, 31, 32, 40, 44 8 22 Socialising versus sexualizing in human relationships 3, 4, 20, 27 34, 35, 38, 41 8 22 Cathectic flexibility versus cathectic impoverishment 3, 4, 17, 20, 31 23, 25, 26, 36, 37 10 28 Mental flexibility versus mental rigidity 7, 21, 28, 6, 7, 33 36, 43, 15, 39 10 28 Total 18 18 36 100 Keterangan: nomor aitem yang diberi tanda bintang merupakan aitem tambahan yang lolos seleksi setelah diuji coba 3. Reliabilitas Reliabilitas adalah keterpercayaan atau konsistensi terhadap hasil sebuah alat ukur. Apabila dilakukan secara berulang-ulang dan dari waktu ke waktu, hasil dari pengukuran tersebut diperoleh hasil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 yang relatif sama Azwar, 2011. Semakin tinggi koefisien reliabilitas atau semakin mendekati 1,00 maka alat ukur tersebut dikatakan reliabel. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan formula Alpha Cronbach dari SPSS for windows versi 16.0. Hasil dari uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa reliabilitas skala body image 0,916. Sedangkan reliabilitas skala penyesuaian diri 0,779. Kedua skala tersebut memiliki hasil koefisien reliabilitas mendekati 1,0. Hal tersebut menunjukkan bahwa skala body image dan skala penyesuaian diri memiliki reliabilitas yang baik.

H. Metode Analisi Data