22
C. WANITA DEWASA MADYA
1. Pengertian dan Batasan Usia Dewasa Madya
Menurut Santrock 2011, usia dewasa madya adalah usia ketika seseorang mulai mengalami penurunan kondisi fisik,
meningkatnya rasa tanggung jawab terhadap generasi dibawahnya, dan mengalami kepuasan pekerjaan atau karier yang didapatkan.
Selain itu, menurut Semiun 2006, masa dewasa madya adalah masa yang dialami dalam hal perkawinan, pekerjaan, dan hubungan sosial
telah mulai terjadi perubahan secara fisiologis. Santrock 2011 memberikan batasan bahwa seseorang
dikatakan memasuki masa dewasa madya ketika mencapai usia 40 tahun hingga 65 tahun. Selain itu, Papalia Feldman 2014 juga
menyatakan bahwa masa dewasa madya dicapai ketika seseorang berada pada usia 40 tahun hingga 65 tahun.
2. Aspek Perkembangan Dewasa Madya
a. Perkembangan Fisik
Perubahan yang terjadi pada masa dewasa madya dapat dilihat pada tanda-tanda yang tampak pada tubuh. Penampilan fisik
adalah perubahan yang sangat mudah dilihat. Hal tersebut tampak pada kulit yang mulai berkerut dan mengendur. Rambut mulai
berubah menjadi berwarna putih. Selain itu, pada masa ini terjadi penambahan berat badan Santrock, 2011.
23
Masa dewasa madya juga ditandai dengan gangguan kesehatan. Pada masa ini, dewasa madya mulai mengalami
penurunan fungsi tubuh, seperti mudah letih, sakit kepala, muncul rasa sakit pada bagian tubuh tertentu, gangguan pencernaan dan
sulit tidur Mappiare, 1983. Selain itu, di usia ini juga rentan terhadap stres. Stres ini dapat menimbulkan penyakit kronis,
seperti darah tinggi. Hal ini dikarenakan stres dapat mengangu sistem kekebalan tubuh, sehingga menimbulkan panyakit
Santrock, 2011.
b. Kognitif
Menurut Horn dalam Santrock, 2011, pada masa dewasa madya kemampuan yang dimiliki ada yang menurun, tetapi juga
ada yang meningkat. Terdapat dua kemampuan dalam diri seseorang, yaitu fluid intelligence dan crystalized intelligence.
Fluid intelligence merupakan kemampuan yang dimiliki untuk berpikir secara abstrak. Pada masa dewasa madya, kemampuan ini
mulai mengalami penurunan. Crystalized intelligence merupakan kemampuan untuk mengakses informasi-informasi yang dimiliki
dan kemampuan verbal. Kemampuan ini meningkat pada masa dewasa madya.
Pada masa ini, para dewasa madya mengalami penurunan dalam kecepatan untuk mengolah informasi baru yang didapat.
24
Para dewasa madya memerlukan banyak waktu untuk memroses suatu informasi. Akan tetapi, pada masa ini, keahlian yang dimiliki
dewasa madya mencapai puncaknya. Keahlian tersebut diperoleh dari informasi dan pengalaman yang didapat selama hidup,
sehingga mereka dapat menyelesaikan permasalah yang dihadapi dan mengambil keputusan secara praktis.
c. Sosioemosi
Menurut Santrock 2011, para dewasa madya akan mengalami sindrom empty-nest. Sindrom empty-nest atau sindrom
sarang kosong merupakan menurunnya kepuasan pernikahan setelah anak-anak meninggalkan rumah. Hal ini dikarenakan orang
tua mendapat kepuasan dari mengasuh anak-anak. Setelah anak- anak meninggalkan rumah, orang tua menjadi sendiri dan harus
menyesuaikan diri untuk hidup bersama pasangan saja tanpa kehadiran anak-anak mereka.
D.
HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN TINGKAT PENYESUAIAN DIRI MENURUT ROBERT PECK PADA
WANITA DEWASA MADYA
Wanita mengalami perubahan-perubahan pada dirinya ketika memasuki usia dewasa madya. Perubahan tersebut terjadi pada fisik,
kognitif dan sosioemosi. Akan tetapi, perubahan yang paling tampak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
adalah pada fisik. Perubahan yang paling nampak tersebut, yaitu kulit mulai mengendur, warna rambut berubah menjadi putih dan mengalami
penambahan berat badan Santrock, 2011. Bentuk tubuh merupakan perubahan yang sangat diperhatikan oleh para wanita dewasa madya.
Para wanita dewasa madya memiliki pandangan yang negatif terhadap bentuk tubuhnya atau memiliki body image negatif. Para wanita
dewasa madya merasa tidak puas dengan bentuk tubuh dan penampilan yang dimiliki, sehingga mereka masih mengutamakan penampilan fisik.
Hal tersebut dikarenakan wanita dewasa madya memiliki tolok ukur bahwa tubuh yang ideal adalah tubuh yang langsing Grogan, 1999. Hal
ini membuat para wanita dewasa madya melakukan berbagai macam cara agar dapat memiliki tubuh yang langsing, sehingga mereka akan menjadi
lebih percaya diri dan dapat menarik perhatian orang lain. Namun dalam perkembangannya wanita dewasa madya juga memiliki tugas
perkembangan. Pada usia ini wanita dewasa madya menghadapi tugas penyesuaian
diri Turner Helms, 1996. Menurut Robert Peck, wanita dewasa madya dianggap mampu menyesuaikan diri bila mereka dapat lebih
mengutamakan kemampuan mental dan tidak hanya terpaku pada kemampuan fisik saja, mengembangkan pemahaman terhadap orang lain
dan rasa empati, lebih berpikir secara positif, dan lebih bersikap terbuka pada banyak hal. Selain itu, para wanita dewasa madya juga dianggap
26
mampu menyesuaikan diri bila dapat melihat perubahan yang terjadi secara lebih positif dan dapat menerima diri apa adanya Lemme, 1995.
Di samping itu, body image yang negatif juga mempengaruhi penyesuaian diri. Menurut Erikson Santrock, 2012, wanita dewasa
madya akan menghadapi periode perkembangan generativitas versus stagnasi. Wanita dewasa madya dianggap mampu melewati periode
perkembangan ini bila memiliki kepedulian terhadap orang lain dan dapat memberikan kontribusi terhadap generasi dibawahnya. Namun, para
wanita dewasa madya masih terlalu terpusat pada penampilan diri, sehingga kepedulian terhadap orang lain menjadi terabaikan. Selain itu,
para wanita dewasa madya akan mengalami perubahan peran, yaitu sebagai istri dan ibu rumah tangga Mappiare, 1983. Perubahan peran
tersebut seharusnya membuat para wanita dewasa madya menjadi lebih peduli terhadap orang lain terutama pada anak-anak atau generasi
dibawahnya, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi perkembangan generasi berikutnya. Apabila para wanita
dewasa madya dapat menerima diri apa adanya, maka mereka tidak lagi berpusat pada diri sendiri dan dapat menyesuaikan diri. Hal tersebut akan
membuat para wanita dewasa madya menjadi lebih tenang, sehingga lebih peduli terhadap orang lain.
Oleh karena itu, meskipun body image merupakan hal yang sangat penting bagi wanita dewasa madya, mereka seharusnya tidak lagi terpaku
pada penampilan fisiknya. Para wanita dewasa madya seharusnya lebih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
menyadari dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Hal ini dikarenakan seiring bertambahnya usia, wanita dewasa madya pasti akan
mengalami perubahan dan tidak akan menjadi sama seperti ketika masih berusia 20-30 tahun atau tidak akan menjadi muda lagi seperti dulu. Para
wanita dewasa madya juga dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi seiring bertambahnya usia,
sehingga dapat menerima diri apa adanya. Apabila wanita dewasa madya dapat menyesuaikan diri, maka mereka dapat hidup lebih bahagia
Mappiare, 1983. Penyesuaian diri merupakan tugas yang harus dipenuhi oleh wanita
dewasa madya dalam perkembangannya. Pada usia ini, wanita dewasa madya seharusnya lebih mengutamakan kemampuan mental, sehingga
dapat lebih bijaksana dalam mengevaluasi diri dan tidak hanya melihat dari segi fisik saja. Selain itu, wanita dewasa madya seharusnya lebih
memahami bahwa setiap orang merupakan individu yang berbeda-beda, sehingga wanita dewasa madya dapat melihat dan menerima diri secara
positif. Apabila wanita dewasa madya dapat memahami bahwa setiap orang berbeda-beda, dapat melihat dan menerima dirinya lebih positif,
maka wanita dewasa madya dianggap mampu menyesuaian diri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Skema hubungan body image dengan tingkat penyesuaian diri menurut Robert Peck pada tahap dewasa madya.
Body image masih dirasa penting dan diutamakan
Muncul body image negatif
Muncul body image positif
Merasa tidak puas dengan tubuh yang
dimiliki Merasa puas
dengan tubuh yang dimiliki
Muncul perilaku untuk mendapatkan
tubuh ideal dengan berbagai cara
Menerima keadaan diri
Wanita dewasa madya tidak dapat
menyesuaikan diri Wanita dewasa
madya dapat menyesuaikan diri
Tidak menerima keadaan diri
Wanita dewasa madya mengalami perubahan seiring
bertambahnya usia PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
E. HIPOTESIS