Statistik Deskripsi Penelitian Uji Hipotesis: Analisis Korelasional

48 44 tahun 45 tahun 46 tahun 47 tahun 48 tahun 49 tahun 50 tahun 51 tahun 52 tahun 53 tahun 54 tahun 55 tahun 56 tahun 60 tahun 12 orang 13 orang 8 orang 4 orang 10 orang 9 orang 6 orang 3 orang 6 orang 4 orang 1 orang 4 orang 1 orang 1 orang Total 106 orang

2. Statistik Deskripsi Penelitian

Statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan data yang telah diperoleh apa adanya Sugiyono, 2013. Berikut adalah tabel hasil statistik deskriptif penelitian: 49 Tabel 12. Hasil Statistik Deskriptif Penelitian BI PD Jumlah Data N 106 106 Nilai maksimal 104 144 Nilai minimal 26 36 Rata-Rata Empirik Mean Empirik 70,44 108,79 Rata-Rata Teoritik Mean Teoritik 65 90 Nilai p sig. 2-tailed .000 .000 Keterangan: BI Body Image, PD Penyesuaian Diri Berdasarkan penelitian yang dilakukan, jumlah seluruh data yang diperoleh adalah 106 pada setiap variabel. Rata-rata skor body image atau mean empirik yang didapat subjek adalah 70,44. Berdasarkan penghitungan skor minimal dan skor maksimal diperoleh mean teoritik subjek sebesar 65. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa mean teoritik subjek lebih rendah dari pada mean empirik subjek, sehingga skor body image subjek secara keseluruhan cenderung tinggi. Pada data penyesuaian diri diketahui bahwa rata-rata skor penyesuaian diri atau mean empirik yang didapat subjek adalah 108,79. Berdasarkan penghitungan skor minimal dan skor maksimal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 diperoleh mean teoritik subjek sebesar 90. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa mean teoritik subjek lebih rendah dari pada mean empirik subjek, sehingga skor penyesuaian diri subjek secara keseluruhan cenderung tinggi. Berdasarkan analisis uji-t yang dilakukan terhadap data body image dan penyesuaian diri diketahui bahwa nilai p atau signifikasi yang diperoleh sebesar .000 0.05. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa ada perbedaan mean yang signifikan antara data body image dan penyesuaian diri.

3. Uji Asumsi

a. Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah data penelitian yang berasal dari populasi memiliki sebaran normal atau tidak. Jika nilai p lebih besar dari 0,05 p0,05, maka data dikatakan memiliki sebaran normal. Namun, jika nilai p lebih kecil dari 0,05 p0,05, maka data dikatakan memiliki sebaran tidak normal Santoso, 2010. Berikut hasil uji asumsi kedua variabel penelitian: Tabel 13. Hasil Uji Normalitas Nilai p Keterangan Body Image Penyesuaian Diri 0,097 0,000 Sebaran normal Sebaran tidak normal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 Berdasarkan hasil uji normalitas, diketahui bahwa variabel body image memiliki nilai p sebesar 0,097. Nilai p tersebut lebih besar dari 0,05 p0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran data variabel body image berdistribusi normal. Sedangkan variabel penyesuaian diri memiliki nilai p sebesar 0,000. Nilai p tersebut lebih kecil dari 0,05 p0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran data variabel penyesuaian diri berdistribusi tidak normal.

b. Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua variabel memiliki hubungan linear semakin mendekati garis lurus atau tidak Priyatno, 2010. Berikut hasil uji linearitas terhadap kedua variabel penelitian: Tabel 14. Hasil Uji Linearitas Sig. Body Image dan Penyesuaian Diri Linearity .000 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 Gambar 1. Scatter Plot Uji Linearitas Berdasarkan hasil uji linearitas diketahui bahwa nilai signifikansi pada Linearity sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 p0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa variabel body image dan variabel penyesuaian diri memiliki hubungan yang linear atau semakin mendekati garis lurus. Hal ini didukung juga dengan hasil scatter plot yang menunjukkan bahwa kedua variabel semakin mendekati garis lurus.

4. Uji Hipotesis: Analisis Korelasional

Uji hipotesis pada penelititan ini menggunakan analisis korelasi untuk mencari hubungan antara body image dengan penyesuaian diri pada wanita dewasa madya. Analisis korelasi yang digunakan adalah analisis Spearman Rho. Hal ini dikarenakan salah satu variabel memiliki sebaran data yang tidak normal, yaitu variabel PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 penyesuaian diri. Pengujian signifikansi hubungan kedua variabel dilakukan dengan cara membandingkan probability value p dengan tingkat signifikasi α. Jika nilai p α, maka dapat disimpulkan bahwa korelasi tersebut signifikan. Nilai α yang digunakan dalam pengujian ini adalah 0,05 Santoso, 2010. Berikut hasil uji hipotesis menggunakan analisis korelasi: Tabel 15. Hasil Uji Hipotesis Body_Image Penyesuaian_Diri Body_Image Correlation Coefficient 1.000 .425 Sig. 1-tailed . .000 N 106 106 Penyesuaian_Diri Correlation Coefficient .425 1.000 Sig. 1-tailed .000 . N 106 106 . Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed. Berdasarkan hasil analisis korelasi, terlihat bahwa nilai koefisien korelasi body image dan penyesuaian diri atau r sebesar 0,425 dan nilai signifikansi p sebesar 0,000. Hal ini berarti bahwa terdapat korela si yang signifikan atau p 0,000 α 0,425. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel body image dan penyesuaian diri berkorelasi, tetapi cenderung sedang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54

5. Pembahasan