wisatawan atas pelayanan dan penayangan hiburan. Contoh: tontonan film, pagelaran kesenian, musik, tari, dan busana.
c. Retribusi Obyek Daya Tarik Wisata
Retribusi objek daya tarik wisata merupakan pungutan yang diberikan oleh pemerintah kepada wisatawan sebagai pembayaran
atas pelayanan objek wisata. Contoh: membayar tiket masuk objek wisata.
d. Retribusi Perijinan
Retribusi perijinan merupakan pungutan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat yang akan mendirikan bangunan di
sekitar objek wisata. Contoh: membayar perijinan buka usaha di daerah objek wisata.
e. Retribusi Penggunaan Aset Milik Pemda
Retribusi penggunaan aset milik pemda merupakan pungutan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat yang akan
menggunakan aset milik pemda. Contoh: sewa, pinjam pakai, kerjasama pemanfaatan, bangun guna serah dan bangun serah guna.
F. Kerangka Berpikir
Tingkat Kunjungan Pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dilihat dari empat faktor, yaitu wisatawan mancanegara, wisatawan domestik,
objek daya tarik wisata dan pendapatan asli daerah subsektor pariwisata. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Faktor pertama yaitu wisatawan mancanegara berkaitan dengan jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke DIY dari luar negeri. Bertambahnya
jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke DIY mempengaruhi kunjungan pariwisata DIY. Semakin banyak wisatawan mancanegara yang masuk maka
menandakan bahwa sektor pariwisata di DIY berkembang. Faktor kedua yaitu wisatawan domestik berkaitan dengan jumlah
wisatawan domestik yang datang ke DIY. Bertambahnya jumlah wisatawan domestik yang datang ke DIY mempengaruhi kunjungan pariwisata DIY.
Semakin banyak wisatawan domestik yang masuk maka menandakan bahwa sektor pariwisata di DIY berkembang.
Faktor ketiga yaitu objek daya tarik wisata berkaitan dengan jumlah tempat wisata yang menjadi daya tarik wisatawan mancanegara maupun
domestik. Dengan semakin meningkatnya jumlah tempat wisata maka wisatawan memiliki banyak pilihan untuk berlibur, maka mengembangkan
pariwisata di DIY. Faktor keempat yaitu pendapatan asli daerah DIY, berkaitan dengan
besarnya pendapatan yang diterima oleh DIY dari sektor pariwisata. Pendapatan yang diterima dapat digunakan sebagai pengembangan pariwisata di DIY.
Beberapa tempat wisata masih kurang memiliki fasilitas penunjang bagi kenyamanan wisatawan
G. Hasil Penelitian Terdahulu
1. Penelitian Novi Dwi Purwanti dan Retno Mustika Dewi, 2014
Judul penelitian “Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap Pendapatan Asli Daerah kabupaten Mojokerto Tahun 2006-
2013”. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh jumlah kunjungan
wisatawan ke pendapatan daerah Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional dan pendekatan dan data
kuantitatif analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana. Kesimpulan dari penelitian ini adalah jumlah
kedatangan wisatawan tidak berpengaruh pada pendapatan daerah di Mojekerto.
Untuk membuat jumlah kedatangan wisatawan menjadi meningkat, pemerintah perlu memperluas kegiatan pariwisata seperti hiburan,
Tren Perkembangan Pariwisata DIY
Jumlah Wisatawan Mancanegara
Jumlah Pendapatan Asli Daerah
Subsektor Pariwisata Jumlah Wisatawan
Domestik
Jumlah Objek Daya Tarik Wisata
olahraga, kamp dan kompetisi untuk membuat jumlah wisatawan sehingga akan meningkatkan retribusi pariwisata dan meningkatkan pendapatan
Mojokerto. 2.
Penelitian Darwis Alfonsus, 2012 Judul Penelitian
“Tren Perkembangan Perkebunan Kelapa Sawit di Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2001-
2010”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tren perkembangan perkebunan kelapa sawit di
Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2001-2010. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang dilaksanakan pada bulan
Maret hingga april 2012. Teknik pengambilan data menggunakan metode dokumenter yang di analisa dengan analisis deret berkala, yaitu metode
setengah rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tren perkembangan
perkebunan kelapa sawit di Provinsi Kalimantan barat pada tahun 2001- 2010 mengalami peningkatan. Luas lahan rata-rata bertambah 37.906,4
hektar per tahun, jumlah produksi kelapa sawit mengalami kenaikan rata- rata 56.591,4 ton per tahun, jumlah petani meningkat sebanyak 3.629
Kepala Keluarga KK per tahun dan harga crude palm oil CPO mengalami kenaikan rata-rata Rp 529, 9 per kilogram.
35
BAB III METODE PENELITIAN