Analisa ANALISA DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan dari Tabel 4.9 dan Grafik 4.2 diketahui bahwa pada proses produksi botol gelas polos “medium weight” untuk waktu yang paling besar adalah operation sebesar 147 menit 47,73, diikuti dengan waktu untuk tipe inspection dengan jumlah waktu sebanyak 62 menit 20,13 dari total 308 menit waktu yang ada. Kemudian untuk aktivitas, delay, transport dan storage masing- masing sebesar 35 menit 11,36, 29 menit 9,42, 35 menit 11,36.

4.3 Analisa

nine waste dan Rekomendasi Perbaikan Dari hasil perhitungan kuisioner yang telah dibagikan, didapatkan jenis waste yang memiliki rata-rata skor paling besar sampai yang paling kecil secara berurutan yaitu defect 4,0, transportation 1,9, waiting 1,6, overproduction 1,4, environment,safety and health 1,1, inventories 1,0, motions 1,0, not utilizing employee’s KSA 0,9, excess process 0,7 Tabel 4.10 Skor rata-rata tiap jenis waste NO WASTE BOBOT RANKING 1 Defect 4,0 1 2 Transportation 1,9 2 3 Waiting 1,6 3 4 Over production 1,4 4 5 Enviromental, Safety, and Health 1,1 5 6 Inventories 1,0 6 7 Motions 1,0 7 8 Not Utilizing Employees KSA 0,9 8 9 Excess process 0,7 9 Hasil pengolahan data di lampiran D Berikut adalah analisa dari masing – masing jenis waste beserta rekomendasi perbaikannya dengan ranking 1 sampai dengan ranking 3 dengan transportation, waiting, defect Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3.1 Jenis Waste

4.3.1.1 Jenis Waste defect

Waste berupa produksi defect ini terjadi pada proses akhir produksi botol gelas polos “medium weight”. Hal ini terjadi karena kurang baiknya bahan row matrial dan juga sering terjadinya keausan mesin. Artinya, karena mesin digunakan secara terus menerus hal itulah yang mengakibatkan keausan mesin. Sehingga pada proses produksi Botol Gelas Polos “Medium Weight” masih terdapatnya botol yang pecah atau tidak sesuai ukuran Mesin Defect Metode Material Manusia Settingan Mesin Yang Berubah Kurangnya pemahaman operator Kurang efektif Terjadi Perubahan standarisasi Bahan Baku Bahan baku terlalu lama di gudang bahan baku Mesin Tua Mesin Aus Operator belum menerapkan SOP Sering Berbuat Kesalahan Gambar 4.6 Cause effect diagram jenis waste defect

4.3.1.2 Jenis Waste Transportasi

Merupakan jenis waste yang tidak bisa dihilangkan dalam proses produksi karena material mengalami perpindahan dari satu mesin ke mesin yang lain. Lamanya waktu transportasi hanya bisa dikurangidiminimumkan. Dari perhitungan PAM didapatkan bahwa total waktu yang dihabiskan untuk transportasi adalah 29 menit atau sekitar 9,42 dari total waktu produksi. Ini disebabkan operator dalam memindahkan benda kerja atau material handling masih menggunakan alat sederhana dan matrial yang tidak sesuai standard menunggu sampai cukup untuk di proses ulang. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada lampiran F. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Mesin Transportasi Metode Material Manusia Antar mesin tidak efektif Kurang jumlah operator Kurang Efektif Terjadi Perubahan standarisasi Bahan Baku Bahan baku terlalu lama di gudang bahan baku Jarak antar mesin jauh Peralatan Kurang Variasi Operator lama memindahkan material Gambar 4.7 Cause effect diagram jenis waste transportasi

4.3.1.3 Jenis Waste Waiting

Jenis waste ini sering terjadi pada saat proses produksi dimana besar waktu menunggu yang terjadi maka akan memper panjang lead time dan meningkatkan work in process. Di dalam analisa PAM menunggu dikategorikan aktivitas delay. Dimana proporsinya cukup besar yaitu 35 menit atau sekitar 11,36 dari total waktu dari seluruh proses yang terjadi. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada lampiran F. Ada empat faktor penyebab terjadinya jenis waste menunggu yaitu faktor operator, mesin, material dan metode. Dari keempat faktor tersebut, faktor manusia dan mesin adalah penyebab terbesar terjadinya waste jenis ini. Faktor penyebab terjadinya waste menunggu akan diperlihatkan pada cause effect diagram yang ditunjukkan pada gambar 4.8. Mesin Waiting Metode Material Manusia Kecepatan Produksi Menurun Kurang jumlah operator Koordinasi Kurang Material menunggu untuk masuk ke SK Raw Material terlalu lama di storage Kerusakan Mesin Standard Produksi Operator lama memindahkan material Gambar 4.8 Cause effect diagram jenis waste waiting Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Setelah sumber-sumber penyebab dari masalah teridentifikasi, maka langkah selanjutnya perlu melakukan penetapan rencana tindakan perbaikan waste yang bertujuan untuk mengurangi kegiatan yang tdak menghasilkan nilai tambah, sehingga dapat dicapai suatu tingkat proses produksi yang sesuai dengan keinginan perusahaan. Alat yang digunakan untuk mengidentifikasi akar penyebab dari masalah waste ini adalah FMEA failure mode and effect analysis. Dengan Pengerjaan FMEA ini akan dapat memberikan usulan perbaikan pada perusahaan. Secara teknis penetapan penilaian keseriusan akibat kesalahan kesalahan potensial terhadap proses dan konsumen severity, frekuensi terjadinya kesalahan yang menghasilkan kegagalan potensial occurance, dan terhadap alat kontrol akibat potensial cause detection dengan jalan brainstorming dengan pihak produksi yang ada di dalam area produksi.

4.4 Tahap Rekomendasi Perbaikan