Pengertian Sistem Informasi Kelas Kategori Kelas PengarangBuku Kelas Penerbit Kelas Pengarang

13 2.1.2.2. Istilah Informasi 2.1.2.2.1. Sebagai masukan ensorik Seringkali informasi dipandang sebagai jenis input ke sebuah organisme atau sistem. Beberapa masukan penting untuk fungsi organisme misalnya, makanan atau sistem energi dengan sendirinya. Beberapa informasi adalah penting karena asosiasi dengan informasi lain harus ada koneksi ke kausal input. Dalam prakteknya, informasi biasanya dilakukan oleh rangsangan yang lemah yang harus dideteksi oleh sistem sensorik yang khusus dan diperkuat oleh input energi sebelum dapat berfungsi untuk organisme atau sistem.

2.1.2.2.2. Sebagai representasi dan kompleksitas

Ilmu Kognitif dan terapkan matematika Ronaldo Vigo berpendapat bahwa informasi adalah sebuah konsep relatif yang melibatkan setidaknya dua entitas yang terkait.

2.1.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Juansyah 2013, sistem informasi dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang terintegrasi secara optimal dan berbasis komputer yang dapat menghimpun dan menyajikan berbagai jenis data yang akurat untuk berbagai macam kebutuhan. Suatu sistem informasi pada dasarnya terbentuk melalui suatu kelompok kegiatan operasi yang tetap, yaitu: 1. Mengumpulkan data 2. Mengelompokkan data 3. Menghitung 14 4. Menganalisa 5. Menyajikan laporan Sasaran sistem informasi adalah: a. Meningkatkan penyelesaian tugas. b. Pemakai harus lebih produktif agar menghasilkan keluaran yang memiliki mutu yang tinggi. c. Meningkatkan efektifitas secara keseluruhan. d. Sistem harus mudah dan sering digunakan. e. Meningkatkan efektifitas ekonomi. f. Keuntungan yang diperoleh dari sistem harus lebih besar dari biaya yang dikeluarkan.

2.1.4. Sistem Informasi Berbasis Web

Menurut Juansyah 2013, sistem Informasi Berbasis Web adalah serangkaian komponen yang terkait satu sama lain dan bekerja bersama-sama untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan menyebarluaskan informasi guna mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, kontrol, analisis dan visualisasi yang distimulisasikan melalui media Web. 2. 2. MySQL 2. 2.1. Pengertian MySQL MySQL merupakan software sistem manajemen database Database Management System – DBMS yang sangat popular di kalangan pemrograman web, terutama di lingkungan 15 Linux. MySQL digunakan sebagai database untuk sumber dan pengelola datanya Bertha. Kepopuleran MySQL dimungkinkan karena mudah untuk digunakan, cepat secara kinerja query, dan mencukupi untuk kebutuhan database perusahaan-perusahaan skala kecil sampai menengah. MySQL telah digunakan sebagai database oleh situs-situs terkemuka di internet untuk menyimpan datanya. MySQL tersedia secara bebas dan boleh digunakan oleh setiap orang. Saat ini diperkirakan lebih dari 3 juta pemakai di seluruh dunia, dengan lebih dari setengah juta server yang memasangnya termasuk di dalamnya Yahoo, MP3.com, Motorola, NASA, Silicon Graphics, HP, Xerox, Cisco dan Texas Instruments. 2. 2.2. Perintah-perintah MySQL Secara garis besar perintah dalam SQL dibagi menjadi dua bentuk perintah, yaitu : 1. DDL Data Definition Language Adalah bentuk bahasa yang digunakan untuk pendefinisian data. Contohnya : CREATE, DROP, ALTER. 2. DML Data Manipulation Language Adalah suatu bahasa yang digunakan untuk memanipulasi data. Contohnya: SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE. 2. 2.3. Komponen-komponen dalam MySQL Terdapat beberapa komponen penting dalam MySQL, yaitu : a. Database , obyek-obyek yang digunakan untuk mewakili, menyimpan dan mengakses data. 16 b. Tabel , menyimpan record-record data dan hubungannya dengan tabel lain. c. Indexs , file-file tambahan yang meningkatkan kecepatan akses dari record-record tabel. d. View , menyediakan cara melihat data yang berbeda di dalam satu atau lebih tabel. e. Stored Procedure , program-program Transact-SQL yang disimpan di dalam server yang menjalankan tugas-tugas yang telah ditemukan. f. Trigger , sebuah jenis prosedur tersimpan khusus yang secara otomatis dijalankan apabila operasi tertentu dilakukan dalam tabel. 2. 3. SMS Gateway 2. 3. 1. SMS Short Message Service SMS merupakan sebuah layanan yang banyak diaplikasikan pada sistem komunikasi tanpa kabel, memungkinkan dilakukannya pengiriman pesan dalam bentuk alphanumeric antara terminal pelanggan atau antara terminal pelanggan dengan sistem eksternal seperti email, paging, voice mail, dan lain- lain Andri. Isu SMS pertama kali tampil di belahan Eropa pada sekitar tahun 1991 bersama sebuah teknologi komunikasi wirelessi yang saat ini cukup banyak penggunanya, yaitu Global System for Mobile Communication GSM. Dipercaya bahwa pesan pertama yang dikirimkan menggunakan SMS dilakukan pada bulan Desember 1992, dikirimkan dari sebuah Personal Computer PC ke sebuah telepon seluler dalam jaringan GSM milik Vodafone Inggris. Perkembangannya kemudian menambah ke benua Amerika, dipelopori oleh beberapa operator komunikasi bergerak berbasis digital seperti BellSouth Mobility, PrimeCo, Nextel, dan beberapa operator 17 lain. Teknologi digital yang digunakan bervariasi dari yang berbasis GSM, Time Division Multiple Access TDMA hingga Code Division Multiple Access CDMA. Dalam sistem SMS, mekanisme utama yang dilakukan dalam sistem adalah melakukan pengiriman short message dari satu terminal pelanggan ke terminal lain. Hal ini dapat dilakukan berkat adanya sebuah entitas dalam sistem SMS yang bernama Short Message Service Centre SMSC. SMSC merupakan sebuah perangkat yang melakukan tugas store dan forward trafik pesan. Di dalamnya termasuk penentuan atau pencarian rute tujuan akhir dari pesan. Sebuah SMSC biasanya didesain untuk dapat menangani pesan dari berbagai sumber seperti Voice Mail System VMS, Web-based messaging , Email Integration, External Short Messaging Entitites ESME dan lain- lain. dalam interkoneksi dengan entitas dalam jaringan komunikasi wireless seperti Home Location Register HLR dan Mobile Switching Centre MSC, SMSC biasanya selalu menggunakan Signal Transfer Point STP. 2. 3. 2. SMS Gateway SMS Gateway merupakan sebuah sistem aplikasi yang digunakan untuk mengirim dan atau menerima SMS, dan biasanya digunakan pada aplikasi bisnis, baik untuk kepentingan broadcast promosi, servis informasi terhadap pengguna, penyebaran content produk atau jasa dan lain-lain Andri. Fitur SMS Gateway dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan. Fitur-fitur yang pada umumnya dikembangkan dalam aplikasi SMS Gateway: a. Auto Reply b. Pengiriman massal broadcast message . c. Pengiriman terjadwal. 18 Untuk membuat sebuah SMS Gateway, terdapat hal-hal berhubungan dengan SMS Gateway itu sendiri. Hal yang memegang peranan penting dalam pengiriman SMS adalah SMSC Short Message Service Centre yang merupakan jaringan telepon seluler yang menangani pengiriman SMS. Jika ada pengiriman sebuah pesan, SMSC yang bertugas mengirimkan pesan tersebut ke nomor tujuan. Jika nomor tujuan tidak aktif, maka SMSC akan menyimpan pesan tersebut dalam jangka waktu tertentu. Jika SMS tetap tidak dapat terkirim dalam jangka waktu tersebut, maka SMS akan dihapus dari penyimpanan SMSC. Terdapat alternatif infrastruktur yang lebih sederhana dan mudah didapatkan, yaitu membuat SMS Gateway yang menggunakan ponsel ataupun modem GSMCDMA sebagai media pengiriman atau penerima SMS dimana ponsel atau modem tersebut terpasang pada sebuah komputer. SMS akan tetap terkirim melalui SMSC, hanya saja melalui rute yang lebih panjang karena tidak memiliki koneksi langsung ke SMSC. Karena itu, kapasitan dan kecepatan pengirimannya tidak sebaik performa jika langsung menggunakan jalur SMSC. Cara kerja modem GSMCDMA mirip dengan modem dial-up yang biasa digunakan untuk koneksi internet melalui line telepon. Perbedaannya adalah modem dial-up mengirim dan menerima data melalui line telepon, sedangkan modem GSMCDMA mengirim dan menerima data melalui gelombang radio. 19 Gambar 2. 1 Cara kerja SMS Gateway

2. 3. 3. Contoh Aplikasi SMS Gateway

Contoh-contoh penggunaan aplikasi SMS Gateway Romzi : 1 Informasi Tagihan Konsumen dapat mengetahui informasi tagihan seperti tanggal jatuh tempo, jumlah tagihan, cara pembayaran dan Contact Center yang dapat dihubungi untuk informasi lebih lanjut. Hal ini sangat berguna untuk jenis usaha yang menerima pembayaran tagihan secara teratur, seperti Leasing , Finance , Building management , dan lain-lain. 2 Check point SMS Member dapat melakukan cek point melalui SMS dan sistem akan memberitahukan point member secara real-time , hadiah yang didapat, atau dapat juga mengingatkan sisa poin untuk mencapai hadiah atau level tertentu. Sistem SMS Gateway seperti ini dapat digunakan untuk perusahaan MLM. 3 Pengiriman laporan 20 Karyawan atau kantor cabang dapat mengirimka laporan penjualan atau tagihan harian melalui SMS dengan format tertentu ke SMS Center perusahaan, dan selanjutnya data ini hanya dapat diakses oleh management perusahaan. Laporan yang dihasilkan sangat berguna untuk industri retail yang umumnya memiliki banyak cabang ataupun perusahaan multinasional. 4 Real-time information Perusahaan dapat memberikan kemudahan bagi karyawan maupun konsumennya dalam mengakses informasi yang dibutuhkan secara cepat, relevan, dan real-time . Misalnya adalah cek posisi saham untuk perusahaan securitas, cek tanggal jatuh tempo untuk perusahaan finance, cek jadwal kapal atau tracking cargo untuk perusahaan shipping, dan sebagainya. 5 Internal Alerts SMS Gateway juga dapat digunakan untuk kebutuhan internal perusahaan, seperti memberikan peringatan kepada karyawan mengenai jadwal meeting , event , appointment , dan sebagainya 6 SMS Quiz Dengan membuat SMS Quiz, maka akan terjalin hubungan yang lebih interaktif antara perusahaan dengan konsumen. Konsumen yang hendak berpartisipasi dapat mengirimkan SMS registrasi dengan kode-kode tertentu

2. 3. 4. SMSLib

SMSLib adalah library untuk pengiriman SMS . SMSLib menyediakan API Application Programming Interface yang dapat digunakan untuk mengirimkan dan menerima SMS dari modem GSM. 21 SMSLib tersedia untuk Java dan Microsoft .NET Framework. Website dari SMSLib adalah http:smslib.org 2. 4. Notasi Pemodelan Sistem 2. 4. 1. Use Case Diagram Use case diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dan eksternal sistem serta user. Dengan kata lain, use case diagram mendeskripsikan perilaku sistem, subsistem atau external user. Use case merupakan hasil dari pencarian kebutuhan user. Use case harus dibuat dari sudut pandang kebutuhan user.

2. 4. 1. 1. Simbol Use Case dan Aktor

Use case digambarkan secara grafik dengan bentuk elips horizontal dengan nama dari user case tertera di bawah atau di dalam elips. Gambar 2. 2 Simbol Use Case Aktor merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk berinteraksi dengan sistem untuk mengubah informasi. Aktor dapat berupa 22 orang, organisasi atau sistem informasi yang lain atau juga mungkin adalah suatu waktu kejadian. Gambar 2. 3 Simbol Aktor 2. 4. 1. 2. Relasi Relationship Relasi digambarkan dengan sebuah garis di antara dua simbol di dalam use case diagram . Arti relasi dapat berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung pada bagaimana cara garis digambar dan tipe simbol apa yang disambungkan. Ada beberapa jenis realsi yang digunakan untuk menggambarkan use case diagram yaitu : 1. Association adalah relasi antara aktor dan sebuah use case dimana terjadi interaksi di antara keduanya. 2. Extends yaitu sebuah relasi antara extension use case dan use case yang di- extend . Extension use case adalah sebuah use case yang berisi langkah-langkah yang diekstrak dari sebuah use case yang lebih kompleks agar menjadi use case yang lebih sederhana dan kemudian diberikan tambahan fungsinya. 23 3. Uses atau includes yaitu sebuah relasi antara abstract use case dan use case yang mengurangi redundansi antara satu atau lebih use case dengan cara mengkombinasikan langkah-langkah yang umum ditemukan dalam case-nya. 4. Depend on yaitu sebuah relasi use case yang menentukan bahwa use case yang lain harus dibuat sebelum current use case dan dapat menentukan urutan dimana use case perlu untuk dikembangkan. Digambarkan sebagai garis anak panah yang dimulai dari satu use case dan menunjuk ke use case yang bergantung padanya. Setiap relasi depends on diberi label depends on 5. Inheritance yaitu sebuah relasi use case yang tingkah laku pada umumnya menggambarkan dua aktor yang menginisiasi use case yang mana akan ditugaskan dan diektrapolasi dalam abstrak aktor yang baru untuk mengurangi redundansi. Aktor yang lain dapat menurunkan interaksi dari abstrak aktor. Relasi ini digambarkan dengan garis anak panah yang dimulai pada satu aktor dan menunjuk ke abstrak aktor yang memiliki interaksi dengan turunan dair aktor yang pertama. 2. 4. 2. Database Conceptual Design Hasil dari fase ini disebut sebagai conceptual schema dan dinyatakan dalam conceptual data model yang mengguanakan Entity Relationship Diagram ERD. ERD merupakan alat yang digunakan untuk membantu dalam proses pemodelan data. Dua komponen utama pembentuk ERD adalah entitas dan relasi. Entitas adalah sebuah objek yang nyata ada dan dibedakan dari 24 sesuatu yang lain. Setiap entitas pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Sedangkan relasi adalah hubungan antara entitas. Ada beberapa macam relasi yang dapat digambarkan dalam ERD yaitu: 1 Relasi Satu lawan Satu One to One Relationship Relasi ini terjadi bila tiap anggota entiti A hanya boleh berpasangan dengan tepat satu anggota entiti B. Hubungan 1 : 1 mencakup juga relasi 1 : 0 dan 0 : 1 2 Relasi satu lawan banyak One to Many Relationship Relasi ini terjadi bila tiap anggota entiti A berpasangan lebih dari satu anggota entiti B. Hubungan one to many mencakup relasi 1 : 1, 0 : 1, 1 : 1 3 Relasi banyak lawan banyak Many to Many Relationship Relasi ini terjadi bila tiap anggota entiti A boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entiti B, begitu juga sebaliknya tiap anggota B boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entiti A. Relasi ini mencakup 1 : , 1 : 1, 1: 0, 0 : 1 25 Gambar 2. 4 Notasi dalam ERD

2. 4. 3. Database Logical dan Physical Design

Dalam fase logical design ini dilakukan proses translasi dari conceptual schema yang sudah dibuat pada fase sebelumnya. Hasil dari fase ini disebut sebagai logical schema dan dinyatkaan dalam logical data model yang digambarkan menggunakan relational model . Dalam fase ini harus dilakukan beberapa optimalisasi terhadap operasi-operasi yang akan dilakukan terhadap data-data yang ada. Teknik yang biasa digunakan untuk melakukan optimalisasi ini dinamakan normalisasi. Normalisasi adalah suatu proses pengelompokan elemen data ke dalam sejumlah tabel yang mempresentasikan sejumlah entitas dan relasinya. Langkah normalisasi bertujuan : 26 1 Sebagai alat penolong dalam proses perancangan database . 2 Untuk meminimalkan grup elemen data yang sama dan berulang-ulang redundansi dalma database karena hal tersebut menyebabkan akses menjadi lambat dan memboroskan tempat penyimpanan. 3 Untuk memudahkan proses penyisipan, penghapusan, dan pengembangan database . Sedangkan untuk fase physical design harus dipastikan bahwa logical schema yang sudah dibuat pada fase sebelumnya dilengkapi dengan detail-detail yang diperlukan untuk pengimplementasian secara fisik pada Database Management System DBMS yang akan digunakan. Hasil dari fase ini disebut sebagai physical schema .

2. 4. 4. Pemodelan Proses

Pemodelan proses Whitten et.al, 2004 adalah teknik yang digunakan untuk mengorganisasikan dan mendokumentasikan proses dari sistem. Data Flow Diagram DFD merupakan sebuah model proses yang digunakan untuk menggambarkan aliran data yang melalui sebuah sistem dan proses yang dibentuk oleh sistem. Berikut adalah simbol-simbol yang digunakan dalam DFD : 1. Kesatuan luar external agent enternal entity , merupakan suatu kesatuan yang berada di luar sistem yang sedang dikembangkan yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan notasi kotak bujur sangkar. 27 Gambar 2. 5 Simbol kesatuan luar external agent 2. Arus data data flow , yang mengalir di antara proses, penyimpanan data dan kesatuan luar. Arus data adalah data yang menjadi input ke proses atau output dari sebuah proses. Arus data dapat berbentuk formulir atau dokumen yang digunakan oleh perusahaan, laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem, tampilan atau output di layar komputer, suratmemo, blangko isian, transmisi data. Arus data diberi simbol garis dengan anak panah. Gambar 2. 6 Simbol arus data 3. Proses, merupakan kegiatan atau kerja yang dilakukan orang, mesin atau komputer dari suatu hasil arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang keluar dari proses. Suatu proses dapat ditunjukkan denga simbol persegi panjang dengan sudut-sudut yang tumpul. Gambar 2. 7 Simbol proses 28 4. Simpanan data, Data Store , dapat berupa file database di sistem komputer, arsip catatan manual, tabel acuan, agenda buku. Dinamai dengan kata benda. Gambar 2. 8 Simbol simpanan data

2. 5. QR

Quick Response Code QR Code adalah sebuah kode matriks atau barcode 2 dimensi . QR code adalah bentuk evolusi dari kode batang barcode yang berbentuk 1 dimensi. Disebut berevolusi dikarenakan QR code dapat menampung data yang lebih besar daripada kode batang barcode . Hal ini dapat dilakukan karena QR code menyimpan informasi secara horizontal dan vertikal. QR merupakan singkatan dari Quick Response yang berarti respon cepat, dengan tujuan menyampaikan secara cepat dan mendapatkan respon yang cepat pula Ridwanaz, 2011. QR code pertama kali dibuat oleh sebuah perusahaan di Jepang yaitu Denso Corporation dan dipublikasikan pada tahun 1994. Kini penggunaan QR code sudah berkembang sebagai alat tambahan dalam program promosi produk bagi sebagian besar perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan maupun bidang jasa. QR sudah sangat lazim di Jepang, karena kemampuannya menyimpan data yang lebih besar daripada kode batang sehingga mampu mengkodekan informasi dalam bahasa Jepang sebab dapat menampung huruf kanji. QR code telah mendapatkan standarisasi internasional dan standarisasi dari Jepang berupa ISOIEC18004 dan JIS-X-0510 dan telah digunakan secara luas melalui ponsel di Jepang. 29 QR code berfungsi sebagai jembatan penghubung secara cepat antara konten offline dan online. QR code memungkinkan interaksi antara media yang ditempelinya melalui ponsel atau webcam secara efektif dan efisien. QR code bertindak sebagai hyperlink fisik yang dapat menyimpan alamat web URL, nomor telepon, teks dan SMS. QR code memiliki kapasitas tinggi dalam data pengkodean, yaitu mampu menyimpan semua jenis data, seperti data numerik, data alphabetis, kanji, kana, hiragana simbol,dan kode biner. Secara spesifik, QR code mampu menyimpan data jenis numerik sampai dengan 7.089 karakter, data alphanumerik sampai dengan 4.296 karakter, kode biner sampai dengan 2.844 byte, dan huruf kanji sampai dengan 1.817 karakter. Selain itu QR code memiliki tampilan yang lebih kecil daripada kode batang. Hal ini dikarenakan QR code mampu menampung data secara horizontal dan vertikal, oleh karena itu secara otomatis ukuran dari tampilannya gambar QR code bisa hanya seperspuluh dari ukuran sebuah kode batang. Tidak hanya itu QR code juga tahan terhadap kerusakan, karena QR code mampu memperbaiki kesalahan sampai dengan 30. Oleh karena itu, walaupun sebagian simbol QR code kotor ataupun rusak, data tetap dapat disimpan dan dibaca. Tiga tanda berbentuk persegi di tiga sudut memiliki fungsi agar simbol dapat dibaca dengan hasil yang sama dari sudut manapun sepanjang 360 derajat. Salah satu perusahaan yang menyediakan aplikasi generator untuk QR Code adalah BarcodeLib . Tersedia generator untuk Java dan .NET secara gratis untuk para developer. Website dari perusahan BarcodeLib adalah http:www.barcodelib.com 30 Gambar 2. 9 Contoh QR Code 2. 6. Java Server Page JSP Java Server Pages JSP merupakan sebuah pemrograman web yang berjalan pada sisi server bukan pada sisi client seperti Java Script, VB Script maupun HTML. Bahasa pemrogramannya pun sama seperti pemrograman Java pada desktop ataupun pada console dosprompt biasa. JSP masih dikategorikan sebagai bahasa pemrograman web terbaru dibandingkan dengan CGI Perl, ASP, CFML dan PHP. JSP dapat dikatakan sebagai bahasa pemrograman web yang cukup tangguh, kuat dan cocok untuk aplikasi yang besar.

2. 7. Metodologi FAST

Framework for The Application of System Technique FAST Framework for the Application of Systems Technique adalah kerangka cerdas yang cukup fleksibel untuk menyediakan tipe-tipe berbeda proyek dan strategi. Dalam merancang, membuat, dan menyelesaikan sistem informasi ini, digunakan metodologi FAST. Hal ini dikarenakan metodologi ini merupakan metodologi yang sesuai dengan rekayasa perangkat lunak yang dikembangkan secara terstruktur. Metodologi FAST memiliki fase-fase sebagai berikut Whitten, 2004 : 31 a. Scope Definition Phase Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi yang akan diteliti tingkat feasibility dan ruang lingkup proyek yaitu dengan menggunakan kerangka PIECES Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, Service. Hal ini dilakukan untuk menemukan inti dari masalah-masalah yang ada, kesempatan untuk meningkatkan kinerja organisasi, dan kebutuhan-kebutuhan baru. Pada tahap ini juga ditentukan apa masalah yang sedang dihadapi sehingga harus diselesaikan. b Problem Analysis Phase Pada tahap ini akan diteliti masalah-masalah yang muncul pada sistem lama. Hasil dari tahap ini adalah peningkatan performa sistem yang akan memberikan keuntungan dari segi bisnis perusahaan. Hasil lain dari tahapan ini adalah sebuah laporan yang menerangkan tentang problems, causes, effects, dan solution benefits. c Requirement Analysis Phase Pada tahap ini akan dilakukan pengurutan prioritas dari kebutuhan-kebutuhan bisnis yang ada. Tujuan dari tahapan ini adalah mengidentifikasi data, proses dan antarmuka yang diinginkan pengguna dari sistem yang baru. Alat bantu untuk memahami kebutuhan bisnis yang ada adalah dengan pemodelan use case . d Logical Design Phase Tujuan dari tahapan ini adalah mentransformasikan kebutuhan-kebutuhan bisnis dari fase requirement analysis ke sistem model yang akan dibangun 32 nantinya. Dengan kata lain pada fase ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar penggunaan teknologi data, process, interface yang menjamin usability, reliability, completeness, performance , dan quality yang akan dibangun di dalam sistem. Tahap ini meliputi 2 langkah, yaitu : 1 Data Modelling , yaitu memodelkan tabel-tabel yang akan digunakan untuk menyimpan data-data di dalam database. Untuk menyelesaikan tahapan ini digunakan Entity Relationship diagram ER Diagram. 2 Process Modelling , yaitu memodelkan proses-proses yang akan terjadi dalam suatu sistem. Untuk menyelesaikan tahapan ini digunakan data flow diagram DFD. e Decision Analysis Phase Pada tahap ini akan dipertimbangkan beberapa kandidat dari perangkat lunak dan keras yang nantinya akan dipilih dan dipakai dalam implementasi sistem sebagai solusi atas problems dan requirements yang sudah didefiniskan pada tahapan-tahapan sebelumnya. f Physical Design and Integration Phase Tujuan dari tahapan ini adalah mentransfromasikan kebutuhan bisnis yang direpresentasikan sebagai logical design menjadi physical design yang nantinya akan dijadikan sebagai acuan dalam membuat sistem yang akan dikembangkan. Jika di dalam logical design tergantung kepada berbagai solusi teknis, maka physical design merepresentasikan solusi teknis yang lebih spesifik. 33 g Construction and Testing Phase Setelah membuat physical design, maka akan dimulai untuk mengkonstruksi dan melakukan tahap uji coba terhadap sistem yang memenuhi kebutuhan- kebutuhan bisnis dan spesifikasi desain. Basis data, program aplikasi dan antarmuka akan mulai dibangun pada tahap ini. Setelah dilakukan uji coba terhadap keseluruah sistem desain. h Installation and Delivery Phase Kegiatan yang dilakukan pada fase ini adalah instalasi sistem, training user , manual sistem, mengkonversi file dan database yang ada ke dalam database yang baru, final testing dan menyiapkan prosedur konversi. 34 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3. 1. Analisa Sistem 3. 1. 1. Gambaran Umum Sistem Lama Dalam sistem perpustakaan SMA Pangudi Luhur sekarang ini semua pendataan, baik pendataan anggota, buku, peminjaman dan pengembalian buku masih didata secara manual. Semua pendataan disimpan dalam buku dan kertas- kertas. Dengan demikian, pendataan menjadi lama dan tidak jarang terjadi kesalahan dalam pendataan karena data yang harus dikelola sangat banyak. Sementara itu, di dalam perpustakaan terdapat satu perangkat komputer yang biasanya hanya digunakan untuk akses internet oleh staff perpustakaan. Di ruang baca, tersedia tiga perangkat komputer lengkap dengan akses internet yang biasanya digunakan oleh siswa untuk mencari materi di internet. Setiap kali ada peminjaman dan pengembalian buku, staff perpustakaan harus mendata buku yang dipinjam dan anggota yang meminjam, demikian juga pada saat pengembalian buku.

3. 1. 2. Gambaran Umum Sistem Baru

Sistem baru yang ditawarkan menggunakan sistem yang berbasis web untuk pengunjung perpustakaan siswa dan guru serta sistem berbasis desktop untuk staff perpustakaan. Pengunjung perpustakaan dapat melihat ketersediaan buku melalui web. Selain itu, pengunjung juga dapat melihat buku apa saja yang sedang dipinjam. Pengunjung akan dikenakan denda jika ada buku yang sudah melewati batas tanggal 35 pengembalian. Pengunjung juga dapat memesan buku melalui web. Setelah memilih buku yang dipesan, pengunjung akan mendapatkan nomor pemesanan. Di sisi lain, pengunjung perpustakaan juga akan mendapatkan informasi mengenai buku yang dipesan melalui SMS Gateway. Dalam pendataan buku, staff perpustakaan akan menggunakan webcam sebagai scanner kode buku yang sebelumnya sudah dibuat dalam bentuk QR code. Saat input data buku oleh admin, setelah semua data buku dimasukkan, program akan memberikan gambar QR code untuk kode buku yang sudah diinputkan. Selanjutnya, admin akan menempelkan gambar QR code pada buku yang bersangkutan. Setiap buku memiliki QR code yang berbeda tergantung pada kode buku yang diberikan. Setiap kali ada peminjaman atau pengembalian buku, staff perpustakaan akan melakukan scan terhadap QR code lalu data buku akan diambil dari database, sehingga staff perpustakaan tidak perlu menginputkan data buku lagi. Untuk anggota, admin dapat mencetak kartu anggota, dimana kartu anggota juga berisi QR Code untuk nomor induk dari anggota. Dengan demikian, staff perpustakaan dapat melakukan scan terhadap kartu anggota untuk mendapatkan nomor induk dari anggota yang akan meminjam buku. Dari sisi laporan, staff dapat mencetak laporan penambahan buku berdasarkan kategori buku atau tanggal masuk buku, laporan peminjaman buku, laporan kondisi buku hilang atau rusak, laporan peminjaman buku cetak. Selain itu, staff juga dapat melihat data peminjaman yang bukunya harus dikembalikan pada tanggal tertentu. 36

3. 1. 2. 1. Analisa Kebutuhan Pengguna

User yang terlibat dalam sistem ini : a. Admin perpustakaan Admin bertugas untuk memasukkan data buku, kategori buku, penerbit buku, pengarang dan data anggota. Untuk data anggota, admin dapat mencetak kartu anggota yang berisi nama, status dan nomor induk dari anggota yang bersangkutan. Untuk buku, admin dapat mencetak kode buku yang berupa QR Code. Setelah QR Code tercetak, admin akan menempelkan QR Code tersebut di buku. b. Staff perpustakaan Staff bertugas untuk memasukkan data peminjaman, pengembalian dan mengirimkan SMS info tentang pemesanan ke pengunjung yang sudah memesan buku. Staff juga dapat mencetak beberapa laporan seperti laporan penambahan buku, laporan kondisi buku, laporan peminjaman buku serta laporan peminjaman buku cetak. Dalam pendataan peminjaman buku, staff dapat melakukan scan terhadap kartu anggota untuk mendapatkan data peminjam dan scan QR Code untuk mendapatkan data buku. c. Pengunjung perpustakaan Pengunjung dapat mengakses web untuk melihat ketersediaan buku, melihat data buku yang sedang dipinjam serta memesan buku. Setelah memesan buku, pengunjung dapat mendapatkan SMS info tentang buku yang dipesan berisi kode pemesanan, kode buku, kode copy jika ada. Batas pengambilan buku setelah dua hari dari tanggal pemesanan. Jika 37 buku tidak diambil dalam waktu dua hari, maka data pemesanan akan dihapus. Pemesanan buku yang sama dapat dilakukan oleh beberapa pengunjung sekaligus, yang menentukan siapa yang akan mendapatkan buku yang dipinjam adalah saat pengambilan buku di perpustakaan.

3. 1. 2. 2.

Use Case Diagram

3. 1. 2. 2. 1.

Use Case Diagram DATA BUKU Menambah data buku Mengedit data buku Menghapus data buku Mencetak QR Code kode buku Melihat data buku Memesan buku DATA PEMINJAMAN Melihat data peminjaman Menambah data peminjaman Mengedit data peminjaman Menghapus data peminjaman Mencetak laporan peminjaman Mencetak data penambahan buku Melihat kondisi buku Mengirimkan SMS pesanan buku DATA ANGGOTA Menambah data anggota Mengedit data anggota Menghapus data anggota Melihat data anggota Mencetak kartu anggota DATA PENGEMBALIAN Melihat data pengembalian Menambah data pengembalian Mengedit data pengembalian Menghapus data pengembalian Pengunjung Admin Staff Gambar 3. 1. Use Case Diagram 38

3. 1. 2. 2. 2. Narasi Use Case

Nama Use Case : Menambah data buku Aktor : Admin Aksi Aktor Reaksi Sistem SKENARIO NORMAL 1. Aktor klik button “ADεIN” 2. Sistem menampilkan frame tambah buku 3. Aktor mengisikan data buku, klik button “Tambah” 4. Sistem menyimpan data buku dan menampilkan pesan “Data buku berhasil ditambah” 5. Aktor menambah data pengarang, klik button “Tambah” pada frame pengarang 6. Sistem menyimpan data pengarang dan menampilkan data pengarang yang baru dimasukkan tadi ke tabel pengarang SKENARIO ABNORMAL Kode buku tidak diisi 3. Aktor mengisikan data buku, tanpa mengisikan kode buku 4. Sistem menampilkan pesan “Kode buku harap diisi” SKENARIO ABNORMAL Jumlah buku tidak diisi 3. Aktor mengisikan data buku, tanpa mengisikan jumlah buku 4. Sistem menampilkan pesan “Silahkan masukkan jumlah buku” SKENARIO ABNORMAL Kode buku yang dimasukkan sudah ada di database 3.Aktor mengisikan data buku, kode buku yang diisikan sudah ada di database 4. Sistem menampilkan pesan “Kode buku yang dimasukkan sudah ada ” SKENARIO ABNORMAL Kode pengarang atau nama pengarang tidak diisi 5. Aktor menambah data pengarang, tanpa mengisikan kode pengarang atau nama pengarang 6.Sistem menampilkan pesan “Kode dan nama pengarang harap diisi” SKENARIO ABNORMAL Kode pengarang yang dimasukkan sudah ada di database 5.Aktor menambah data pengarang, dengan kode pengarang sudah ada di database 6.Sistem menampilkan pesan “Kode pengarang yang dimasukkan sudah ada” 39 Nama Use Case : Mengedit data buku Aktor : Admin Aksi Aktor Reaksi Sistem SKENARIO NORMAL 1.Aktor pilih menu Buku 2.Sistem menampilkan submenu Buku 3.Aktor pilih menu Edit Hapus 4.Sistem menampilkan frame Edit Hapus Buku 5.Aktor memasukkan kode buku berdasarkan buku yang akan diedit, klik button “Cari” 6.Sistem menampilkan data-data buku sesuai dengan kode yang sudah dimasukkan 7.Aktor edit data yang diinginkan, klik button “Edit” 8.Sistem update data sesuai dengan data yang sudah dimasukkan ke database dan menampilkan pesan “Data buku berhasil diupdate” SKENARIO ABNORMAL keyword kode buku tidak dimasukkan 5.Aktor tidak memasukkan keyword kode buku, lalu klik button “Cari” 6.Sistem menampilkan pesan “Silahkan masukkan keyword kode buku untuk mencari data buku ” 40 Nama Use Case : Menghapus data buku Aktor : Admin Aksi Aktor Reaksi Sistem SKENARIO NORMAL 1.Aktor pilih menu Buku 2.Sistem menampilkan submenu Buku 3.Aktor pilih menu Edit Hapus 4.Sistem menampilkan frame Edit Hapus Buku 5.Aktor memasukkan kode buku berdasarkan buku yang akan dihapus, klik button “Cari” 6.Sistem menampilkan data-data buku sesuai dengan kode yang sudah dimasukkan 7.Aktor klik button “Hapus” 8.Sistem menampikan pesan konfirmasi untuk menghapus data buku 9.Aktor klik button “Yes” 10.Sistem menghapus data dari database menampilkan pesan “Data buku berhasil dihapus” SKENARIO ABNORMAL keyword kode buku tidak dimasukkan 5.Aktor tidak memasukkan keyword kode buku, lalu klik button “Cari” 6.Sistem menampilkan pesan “Silahkan masukkan keyword kode buku untuk mencari buku yang akan dihapus ” SKENARIO ABNORMAL masih ada peminjaman terhadap buku yang dihapus 7.Aktor klik button “Hapus” 8.Sistem menampilkan pesan bahwa masih ada peminjaman terhadap buku yang dipilih 41 Nama Use Case : Mencetak QR Code kode buku Aktor : Admin Aksi Aktor Reaksi Sistem SKENARIO NORMAL 1.Aktor memilih menu Buku, submenu Cetak QR Kode Buku 2.Sistem menampilkan frame Cetak QR Code 3.Aktor memilih kode buku dari tabel kiri tabel pertama dengan klik kiri pada tabel buku, lalu klik kanan pilih “Tambah” 4.Sistem menampilkan data buku sesuai dengan buku yang dipilih 5. Aktor klik button “PRINT” 6.Sistem menampikan JasperViewer dari QR Code berdasarkan kode yang sudah dipilih SKENARIO ABNORMAL buku yang dipilih lebih dari 12 3.Aktor memilih kode buku lebih dari 12 4.Sistem menampilkan data buku sesuai dengan buku yang dipilih 5.Aktor klik button “PRINT” 6.Sistem menampilkan pesan “Buku yang dipilih tidak boleh lebih dari 12 ” 42 Nama Use Case : Melihat data buku Aktor : Admin Aksi Aktor Reaksi Sistem SKENARIO NORMAL 1.Aktor memilih menu Buku, Submenu Lihat 2.Sistem menampilkan frame Lihat buku 3.Aktor memilih buku yang diinginkan 4.Sistem menampilkan data-data buku Nama Use Case : Melihat data buku Aktor : Pengunjung Aksi Aktor Reaksi Sistem SKENARIO NORMAL 1.Aktor memilih menu search 2.Sistem menampilkan halaman Search 3.Aktor memilih kategori pencarian, memasukkan keyword, klik button Submit 4.Sistem menampilkan data-data buku SKENARIO ABNORMAL tidak memasukkan keyword 3.Aktor klik button Submit tanpa memasukkan keyword 4.Sistem menampilkan pesan “Keyword harap diisi” 43 Nama Use Case : Melihat kondisi buku Aktor : Staff Aksi Aktor Reaksi Sistem SKENARIO NORMAL 1.Aktor memilih button Kondisi Buku pada Panel Print 2.Sistem menampilkan frame Kondisi buku 3.Aktor memilih jenis buku 4.Sistem menampilkan data buku yang kondisinya hilang dan rusak berdasarkan jenis buku yang dipilih 5.Aktor klik checkbox Pilih Kondisi 6.Sistem menampilkan pilihan kondisi : Hilang dan Rusak 7.Aktor memilih kondisi 8. Sistem menampilkan data buku yang kondisinya hilang atau rusak sesuai dengan pilihan aktor berdasarkan jenis buku yang sudah dipilih Nama Use Case : Mengirimkan SMS pesanan buku Aktor : Staff Aksi Aktor Reaksi Sistem SKENARIO NORMAL 1.Aktor memilih button SMS pada panel Pemesanan Buku 2.Sistem menampilkan frame Data Pesanan Buku 3.Aktor klik button Kirim 4.Sistem mengirimkan SMS SKENARIO ABNORMAL tidak ada pesan 3.Aktor klik button Kirim dengan kondisi tabel kosong tidak ada pemesanan 4.Sistem menampilkan pesan “Tidak ada pesan” 44 Nama Use Case : Mencetak data pesanan buku Aktor : Staff Aksi Aktor Reaksi Sistem SKENARIO NORMAL 1.Aktor memilih button Penambahan Buku pada Panel Print 2.Sistem menampilkan frame Data Penambahan Buku 3.Aktor memilih data penambahan buku berdasarkan kategori buku atau tanggal masuk 4.Sistem menampilkan panel data penambahan buku berdasarkan jenis penambahan yang dipilih 5.Aktor klik button Print 6.Sistem menampilkan JasperViewer untuk data penambahan buku Nama Use Case : Memesan buku Aktor : Pengunjung Aksi Aktor Reaksi Sistem SKENARIO NORMAL 1.Aktor memilih menu Search 2.Sistem menampilkan menu Search 3.Aktor memilih jenis pencarian data, masukkan keyword dan klik Submit 4.Sistem menampilkan data-data buku 5.Aktor klik Details 6.Sistem menampilkan data rinci buku 7.Aktor klik Order Now 8.Sistem menampilkan form Order Now 9.Aktor memasukkan nomor induk, klik button Order 45 10.Sistem menyimpan data pesanan ke database dan menampilkan pesan mengenai data pemesanan SKENARIO ABNORMAL keyword tidak diisi 3.Aktor klik Submit tanpa memasukkan keyword 4.Sistem menampilkan pesan “Keyword harap diisi” SKENARIO ABNORMAL nomor induk tidak diisi 9.Aktor klik button Order tanpa memasukkan nomor induk 10.Sistem menampilkan pesan “Nomor induk harap diisi” Nama Use Case : Melihat data peminjaman Aktor : Staff Aksi Aktor Reaksi Sistem SKENARIO NORMAL 1.Aktor klik button Lihat pada panel Peminjaman 2.Sistem menampilkan frame Lihat data peminjaman 3.Aktor memilih periode tanggal peminjaman,klik button OK 4.Sistem menampilkan data peminjaman berdasarkan tanggal pinjam untuk periode yang sudah dipilih SKENARIO ABNORMAL tanggal awal tidak dipilih 3.Aktor mengisi tanggal akhir, tetapi tanggal awal tidak diisi,klik button OK 4.Sistem menampilkan pesan “Silahkan pilih tanggal awal” SKENARIO ABNORMAL tanggal akhir tidak dipilih 3.Aktor mengisi tanggal awal, tetapi tanggal akhir tidak diisi,klik button OK 4.Sistem menampilkan pesan “Silahkan pilih tanggal akhir” 46 Nama Use Case : Menambah data peminjaman Aktor : Staff Aksi Aktor Reaksi Sistem SKENARIO NORMAL 1.Aktor klik button Lihat pada panel Peminjaman 2.Sistem menampilkan frame Input data peminjaman 3.Aktor pilih radio button Scan kode buku atau Scan nomor induk 4.Sistem menampilkan panel Scan via Webcam 5.Aktor klik button Scan via Webcam 6.Sistem menampilkan frame webcam 7.Aktor menunjukkan QR Code dari kode buku yang akan dipinjam ke depan webcam 8.Sistem melakukan scanning QR Code dan menampilkan hasil scanning di field kode buku 9.Aktor menekan button Enter atau klik tombol Enter pada keyboard 10.Sistem mencari data buku dan menampilkan data buku 11.Aktor pilih radio button Scan nomor induk, dan menunjukkan kartu anggota ke depan webcam 12.Sistem melakukan scanning QR Code kartu anggota dan menampilkan hasil scanning di field nomor NISNIP 13.Aktor menekan button Enter atau klik button Enter pada keyboard 14.Sistem mencari data anggota dan menampilkan data anggota 15.Aktor memasukkan tanggal pinjam dan tanggal harus kembali, lalu klik button Tambah 16.Sistem menyimpan data peminjaman ke database dan menampilkan pesan “Data peminjaman berhasil ditambah” SKENARIO ABNORMAL data buku tidak ada 47 9.Aktor menekan button Enter atau klik tombol Enter pada keyboard 10.Sistem menampilkan pesan “Data buku tidak ditemukan” SKENARIO ABNORMAL data anggota tidak ada 13.Aktor menekan button Enter atau klik button Enter pada keyboard 14.Sistem mencari pesan “Data user tidak ditemukan” SKENARIO ABNORMAL ada data yang belum terisi 15.Aktor belum memasukkan semua data klik button Tambah 16.Sistem menampilkan pesan “εasih ada data yang kosong” Nama Use Case : Mengedit data peminjaman Aktor : Staff Aksi Aktor Reaksi Sistem SKENARIO NORMAL 1.Aktor klik button Edit Hapus pada panel Peminjaman 2.Sistem menampilkan frame Edit Hapus Data Peminjaman 3.Aktor memilih buku yang akan diedit, klik kanan pilih Edit 4.Sistem menampilkan data-data peminjaman sesuai dengan buku yang sudah dipilih 5.Aktor edit data peminjaman, klik button Edit 6.Sistem menyimpan data peminjaman yang sudah diedit dan menampilkan pesan “Data peminjaman berhasil diedit” 48 Nama Use Case : Menghapus data peminjaman Aktor : Staff Aksi Aktor Reaksi Sistem SKENARIO NORMAL 1.Aktor klik button Edit Hapus pada panel Peminjaman 2.Sistem menampilkan frame Edit Hapus Data Peminjaman 3.Aktor memilih buku yang akan dihapus, klik kanan pilih Hapus 4.Sistem menampilkan pesan konfirmasi mengenai data peminjaman yang akan dihapus 5.Aktor klik button Yes 6.Sistem menghapus data peminjaman Nama Use Case : Mencetak laporan peminjaman Aktor : Staff Aksi Aktor Reaksi Sistem SKENARIO NORMAL 1.Aktor memilih button Peminjaman Buku pada panel Print 2.Sistem menampilkan frame Lihat data peminjaman 3.Aktor memilih periode tanggal peminjaman,klik button Print 4.Sistem menampilkan JasperViewer berisi data peminjaman berdasarkan tanggal pinjam untuk periode yang sudah dipilih SKENARIO ABNORMAL tanggal awal tidak dipilih 3.Aktor mengisi tanggal akhir, tetapi tanggal awal tidak diisi,klik button Print 4.Sistem menampilkan pesan “Silahkan pilih tanggal awal” SKENARIO ABNORMAL tanggal akhir tidak dipilih 49 3.Aktor mengisi tanggal awal, tetapi tanggal akhir tidak diisi,klik button Print 4.Sistem menampilkan pesan “Silahkan pilih tanggal akhir” Nama Use Case : Menambah data anggota Aktor : Admin Aksi Aktor Reaksi Sistem SKENARIO NORMAL 1.Aktor memilih menu Pengunjung, submenu Tambah 2.Sistem menampilkan frame Tambah User 3.Aktor mengisikan data anggota, klik button Tambah 4.Sistem menyimpan data anggota ke database dan menampilkan pesan “Data pengunjung user berhasil disimpan ” SKENARIO ABNORMAL nama dan nomor induk tidak diisi 3.Aktor tidak mengisikan nomor induk atau nama anggota, klik button Tambah 4.Sistem menampilkan pesan “εasih ada data yang kosong” SKENARIO ABNORMAL nomor induk yang diisi sudah ada 3.Aktor mengisikan nomor induk yang sudah ada di database, klik button Tambah 4.Sistem menampilkan pesan “NIS NIP yang dimasukkan sudah ada” Nama Use Case : Mengedit data anggota Aktor : Admin Aksi Aktor Reaksi Sistem SKENARIO NORMAL 1.Aktor memilih menu Pengunjung, submenu Edit Hapus 2.Sistem menampilkan frame Edit Hapus User 50 3.Aktor memilih anggota yang akan diedit datanya, klik kiri tabel lalu klik kanan pilih Edit 4.Sistem menampilkan data-data anggota 5.Aktor edit data, lalu klik button Edit 6.Sistem update data ke database lalu menampilkan pesan “Data pengunjung user berhasil diupdate” Nama Use Case : Menghapus data anggota Aktor : Admin Aksi Aktor Reaksi Sistem SKENARIO NORMAL 1.Aktor memilih menu Pengunjung, submenu Edit Hapus 2.Sistem menampilkan frame Edit Hapus User 3.Aktor memilih anggota yang akan dihapus datanya, klik kiri tabel lalu klik kanan pilih Hapus 4.Sistem menampilkan data-data anggota 5.Aktor klik button Hapus 6.Sistem menampilkan pesan konfirmasi untuk hapus data anggota 7.Aktor klik button Yes 8.Sistem menghapus data dari database dan menampilkan pesan “Data pengunjung user berhasil dihapus ” Nama Use Case : Melihat data anggota Aktor : Admin Aksi Aktor Reaksi Sistem SKENARIO NORMAL 1.Aktor memilih menu Pengunjung, submenu Lihat 51 2.Sistem menampilkan semua data anggota 3.Aktor memilih jenis pencarian dan memasukkan keyword 4.Sistem menampilkan data sesuai dengan pilihan dan keyword yang dipilih aktor Nama Use Case : Mencetak kartu anggota Aktor : Admin Aksi Aktor Reaksi Sistem SKENARIO NORMAL 1.Aktor pilih menu Pengunjung, submenu Cetak Kartu Anggota 2.Sistem menampilkan frame Cetak Kartu Anggota 3.Aktor memilih anggota yang akan dicetak kartu anggotanya, klik button Tambah 4.Sistem menampilkan data yang dipilih di tabel di sebelah kanan 5.Aktor klik button Print 6.Sistem menampilkan JasperViewer untuk data anggota yang sudah dipilih SKENARIO ABNORMAL kartu anggota yang dipilih lebih dari 9 3.Aktor memilih anggota lebih dari sembilan klik button Tambah 4.Sistem menampilkan pesan “Kartu anggota yang dipilih tidak boleh lebih dari 9 ” Nama Use Case : Melihat data pengembalian Aktor : Staff Aksi Aktor Reaksi Sistem SKENARIO NORMAL 1.Aktor klik button Lihat pada panel Pengembalian 2.Sistem menampilkan frame Lihat data pengembalian 3.Aktor memilih periode tanggal kembali, klik button OK 52 4.Sistem menampilkan data pengembalian berdasarkan tanggal kembali untuk periode yang sudah dipilih SKENARIO ABNORMAL tanggal awal tidak dipilih 3.Aktor mengisi tanggal akhir, tetapi tanggal awal tidak diisi,klik button OK 4.Sistem menampilkan pesan “Silahkan pilih tanggal awal” SKENARIO ABNORMAL tanggal akhir tidak dipilih 3.Aktor mengisi tanggal awal, tetapi tanggal akhir tidak diisi,klik button OK 4.Sistem menampilkan pesan “Silahkan pilih tanggal akhir” Nama Use Case : Menambah data pengembalian Aktor : Staff Aksi Aktor Reaksi Sistem SKENARIO NORMAL 1.Aktor klik button Tambah pada panel Pengembalian 2.Sistem menampilkan frame Input Data Pengembalian 3.Aktor klik button Scan via Webcam 4.Sistem menampilkan frame webcam 5.Aktor menunjukkan QR Code kode buku yang akan dikembalikan ke webcam 6.Sistem melakukan scanning QR Code dan menampilkan hasil scanning di field kode buku 7.Aktor klik Enter pada keyboard 8.Sistem menampilkan data peminjaman berdasarkan kode buku yang sudah diinputkan 9.Aktor klik button Hitung Denda 10.Sistem menampilkan pesan konfirmasi untuk mengubah denda 11.Aktor klik button No 12.Sistem menampilkan denda 13.Aktor klik button Tambah 14.Sistem menyimpan data pengembalian ke database dan menampilkan pesan “Data pengembalian berhasil disimpan ” 53 SKENARIO ABNORMAL tidak ada peminjaman dengan kode buku yang diinputkan 7.Aktor klik Enter pada keyboard 8.Sistem menampilkan pesan “Data peminjaman tidak ditemukan” SKENARIO ABNORMAL mengubah nominal denda 9.Aktor klik button Hitung Denda 10.Sistem menampilkan pesan konfirmasi untuk mengubah denda 11.Aktor klik button Yes 12.Sistem menampilkan panel denda 13.Aktor mengisikan jumlah nominal denda yang diinginkan, klik button OK 14.Sistem menampilkan denda pada field denda di panel pengembalian 15.Aktor klik button Tambah 16.Sistem menyimpan data pengembalian ke database dan menampilkan pesan “Data pengembalian berhasil disimpan ” SKENARIO ABNORMAL mengubah nominal denda dengan huruf 9.Aktor klik button Hitung Denda 10.Sistem menampilkan pesan konfirmasi untuk mengubah denda 11.Aktor klik button Yes 12.Sistem menampilkan panel denda 13.Aktor mengisikan jumlah nominal denda dengan huruf 14.Sistem menampilkan pesan “Denda harus berupa angka” SKENARIO ABNORMAL kode buku atau nomor induk tidak terisi 13.Aktor klik button Tambah dengan kode buku atau nomor induk tidak diisi 14.Sistem menampilkan pesan “εasih ada data yang kosong” Nama Use Case : Mengedit data pengembalian Aktor : Staff Aksi Aktor Reaksi Sistem SKENARIO NORMAL 1.Aktor klik button Edit Hapus pada panel Pengembalian 2.Sistem menampilkan frame Edit Hapus Data Pengembalian 54 3.Aktor memilih buku yang akan diedit, klik kanan pilih Edit 4.Sistem menampilkan data-data pengembalian sesuai dengan buku yang sudah dipilih 5.Aktor edit data pengembalian, klik button Edit 6.Sistem menyimpan data pengembalian yang sudah diedit dan menampilkan pesan “Data pengembalian berhasil diedit” Nama Use Case : Menghapus data pengembalian Aktor : Staff Aksi Aktor Reaksi Sistem SKENARIO NORMAL 1.Aktor klik button Edit Hapus pada panel Pengembalian 2.Sistem menampilkan frame Edit Hapus Data Pengembalian 3.Aktor memilih buku yang akan dihapus, klik kanan pilih Hapus 4.Sistem menampilkan pesan konfirmasi mengenai data pengembalian yang akan dihapus 5.Aktor klik button Yes 6.Sistem menghapus data pengembalian 55 3. 1. 3. Pemodelan Proses Data Flow Diagram 3. 1. 3. 1. Diagram konteks Context Diagram Gambar 3. 2. Diagram konteks Context Diagram 56 3. 1. 3. 2. Diagram Berjenjang Hierarchy Chart Gambar 3. 3. Diagram Berjenjang Hierarchy Chart 57 3. 1. 3. 3. Overview DFD Gambar 3. 4. Overview DFD 58 3. 1. 3. 4. DFD Level 2 Proses 1 Gambar 3. 5. DFD Level 2 Proses 1 59 3. 1. 3. 5. DFD Level 2 Proses 2 Gambar 3. 6. DFD Level 2 Proses 2 60 3. 1. 3. 6. DFD Level 2 Proses 3 Gambar 3. 7. DFD Level 2 Proses 3 61 3. 1. 3. 7. DFD Level 2 Proses 4 Gambar 3. 8. DFD Level 2 Proses 4 62 3. 2. Perancangan Sistem 3. 2. 1. Perancangan Basis Data

3. 2. 1. 1.

Database Conceptual Design Gambar 3. 9. ER Diagram Pengunjung Buku Pengarang p Pinjam Karang p Copy Punya p p p Punya Punya Kategori Penerbit kodeBuku judul keterangan ISBN jenisPenerimaan status nama tglMasuk kelas alamat status nohp nisnip kodepemesanan denda tglPinjam tglKembali tglHarusKembal i statusPeminjaman kondisi kodeCopy idKategori namaKategori kodePengarang namaPengarang tglLahir tempatLahir noTelp alamat email fax emailPenerbit kodePenerbit namaPenerbit noTelp alamatPenerbit 1.. 1.. 1..1 1.. 1.. 1..1 1.. 1.. 1.. 1..1 kodebuku 63

3. 2. 1. 2.

Database Logical Design Buku PK kodeBuku judul keterangan isbn penerbit {FK} jenispenerimaan kategori {FK} status tglMasuk Pengunjung PK nisnip nama nohp alamat status kelas Copy PK kodecopy kondisi kodebuku {FK} Kategori PK idkategori namakategori Pengarang PK kodepengarang namapengarang tglLahir tempatLahir noTelp alamat emailPengarang Penerbit PK kodePenerbit namaPenerbit alamatPenerbit emailPenerbit fax noTelp Peminjaman tglPinjam {PK} nisnip {PK} kodecopy {PK} tglKembali tglHarusKembali kodePemesanan statusPeminjaman denda kodebuku PengarangBuku kodePengarang {FK} kodeBuku {FK} Gambar 3. 10. Database Logical Design 64 3. 2. 1. 3. Database Physical Design 1. Tabel Buku Nama Field Tipe Keterangan kodebuku varchar 100 Primary key untuk tabel buku judul varchar 200 Field untuk judul buku keterangan varchar 3000 Field untuk keterangan sinopsis isbn varchar 50 Field untuk ISBN buku jenisPenerimaan varchar 50 Field untuk jenis penerimaan buku penerbit varchar 100 Foreign key untuk menghubungkan ke tabel Penerbit kategori varchar 100 Foreign key untuk menghubungkan ke tabel Kategori tglMasuk date Field untuk tanggal masuk buku Tabel 3. 1. Tabel Buku 2. Tabel Copy Nama Field Tipe Keterangan kodebuku varchar 100 Foreign key untuk menghubungkan ke tabel Buku kodecopy varchar 100 Primary key untuk tabel copy, isinya kode buku ditambah copy dari buku kondisi varchar 100 Field untuk kondisi buku Tabel 3. 2. Tabel Copy 3. Tabel Kategori Nama Field Tipe Keterangan idkategori varchar 100 Primary key untuk tabel kategori namakategori varchar 100 Field untuk nama kategori Tabel 3. 3. Tabel Kategori 4. Tabel Peminjaman Nama Field Tipe Keterangan tglPinjam date Field untuk tanggal pinjam tglKembali date Field untuk tanggal kembali tglHarusKembali date Field untuk tanggal harus kembali nisnip varchar 100 Foreign key untuk menghubungkan ke tabel Pengunjung 65 denda int 11 Field untuk denda peminjaman yang melebihi batas peminjaman kodepemesanan varchar 100 Field untuk kode pemesanan statuspeminjaman varchar 50 Field untuk status peminjaman kodecopy varchar 100 Foreign key untuk menghubungkan ke tabel Copy tglpesan date Field untuk tanggal pesan kodebuku varchar 100 Alternate key dari tabel copy Tabel 3. 4. Tabel Peminjaman 5. Tabel Penerbit Nama Field Tipe Keterangan kodepenerbit varchar 100 Primary key untuk tabel penerbit namapenerbit varchar 100 Field untuk nama penerbit alamatpenerbit varchar 200 Field untuk alamat penerbit emailpenerbit varchar 40 Field untuk email penerbit fax varchar 40 Field untuk nomor fax penerbit notelp varchar 40 Field untuk nomor telepon penerbit Tabel 3. 5. Tabel Penerbit 6. Tabel Pengarang Nama Field Tipe Keterangan kodepengarang varchar 100 Primary key untuk tabel pengarang namapengarang varchar 100 Field untuk nama pengarang tempatLahir varchar 100 Field untuk tempat lahir pengarang notelp varchar 50 Field untuk nomor telepon pengarang alamat varchar 100 Field untuk alamat pengarang emailpengarang varchar 50 Field untuk email pengarang tglLahir date Field untuk tanggal lahir pengarang Tabel 3. 6. Tabel Pengarang 7. Tabel Pengarangbuku Nama Field Tipe Keterangan kodepengarang varchar 100 Foreign key untuk menghubungkan ke tabel Pengarang kodebuku varchar 100 Foreign key untuk menghubungkan ke tabel Buku Tabel 3. 7. Tabel Pengarang Buku 66 8. Tabel Pengunjung Nama Field Tipe Keterangan nisnip varchar 50 Primary key untuk tabel pengunjung nama varchar 100 Field untuk nama pengunjung user anggota kelas varchar 20 Field untuk kelas pengunjung user anggota alamat varchar 200 Field untuk alamat pengunjung user anggota nohp varchar 20 Field untuk nomor handphone pengunjung user anggota status varchar 20 Field untuk status pengunjung user anggota Tabel 3. 8. Tabel Pengunjung 9. Tabel sms Nama Field Tipe Keterangan nohp varchar 30 Field untuk nomor handphone pesan varchar 400 Field untuk pesan Tabel 3. 9. Tabel SMS 3. 2. 2. Perancangan Interface 3. 2. 2. 1. Menu Utama Gambar 3. 11. Interface Menu Utama untuk user Admin dan Staff 67

3. 2. 2. 2. Admin

3. 2. 2. 2. 1. Tampilan Frame Tambah Buku

Gambar 3. 12. Interface Tambah Buku 68

3. 2. 2. 2. 2. Tampilan Frame Edit Hapus Buku

Gambar 3. 13. Interface EditHapus Buku 3. 2. 2. 2. 3. Tampilan Frame Lihat Buku Gambar 3. 14. Interface Lihat Buku 69

3. 2. 2. 2. 4. Tampilan Frame Cetak QR Kode buku

Gambar 3. 15. Interface Cetak QR Kode buku

3. 2. 2. 2. 5. Tampilan Frame Tambah data pengunjung

Gambar 3. 16. Interface Tambah Data Pengunjung 70

3. 2. 2. 2. 6. Tampilan Frame Edit Hapus data pengunjung

Gambar 3. 17. Interface EditHapus Data Pengunjung

3. 2. 2. 2. 7. Tampilan Frame Lihat data pengunjung

Gambar 3. 18. Interface Lihat Data Pengunjung 71

3. 2. 2. 2. 8. Tampilan Frame Cetak Kartu Anggota

Gambar 3. 19. Interface Cetak Kartu Anggota

3. 2. 2. 2. 9. Tampilan Frame Tambah data penerbit

Gambar 3. 20. Interface Tambah Data Penerbit 72

3. 2. 2. 2. 10. Tampilan Frame Edit Hapus data penerbit

Gambar 3. 21. Interface Edithapus Data Penerbit

3. 2. 2. 2. 11. Tampilan Frame Lihat data penerbit

Gambar 3. 22. Interface Lihat Data Penerbit 73

3. 2. 2. 2. 12. Tampilan Frame Tambah data kategori

Gambar 3. 23. Interface Tambah Data Kategori 3. 2. 2. 2. 13. Tampilan Frame Edit Hapus data kategori Gambar 3. 24. Interface Edithapus Data Kategori 74

3. 2. 2. 2. 14. Tampilan Frame Lihat data kategori

Gambar 3. 25. Interface Lihat Data Kategori 3. 2. 2. 3. Staff 3. 2. 2. 3. 1. Home Staff Gambar 3. 26. Interface Home Staff 75 3. 2. 2. 3. 2. Tampilan Frame Tambah Peminjaman Gambar 3. 27. Interface Tambah Peminjaman 3. 2. 2. 3. 3. Tampilan Frame Lihat Peminjaman Gambar 3. 28. Interface Lihat Peminjaman 76 3. 2. 2. 3. 4. Tampilan Frame Edit Hapus Peminjaman Gambar 3. 29. Interface Edithapus Peminjaman 3. 2. 2. 3. 5. Tampilan Frame Tambah Peminjaman Buku Cetak Gambar 3. 30. Interface Tambah Peminjaman Buku Cetak 77 3. 2. 2. 3. 6. Tampilan Frame Tambah Pengembalian Gambar 3. 31. Interface Tambah Pengembalian 3. 2. 2. 3. 7. Tampilan Frame Lihat Pengembalian Gambar 3. 32. Interface Lihat Pengembalian 78 3. 2. 2. 3. 8. Tampilan Frame Edit Hapus Pengembalian Gambar 3. 33. Interface Edithapus Pengembalian 3. 2. 2. 3. 9. Tampilan Frame Tambah Pengembalian Buku Cetak Gambar 3. 34. Interface Tambah Pengembalian Buku Cetak 79 3. 2. 2. 3. 10. Tampilan Frame SMS Gambar 3. 35. Interface Kirim SMS 3. 2. 2. 3. 11. Tampilan Frame Tambah Peminjaman berdasarkan pemesanan Gambar 3. 36. Interface Tambah Peminjaman berdasarkan Pemesanan 80 3. 2. 2. 3. 12. Tampilan Frame Laporan Penambahan Buku Gambar 3. 37. Interface Laporan Penambahan Buku 3. 2. 2. 3. 13. Tampilan Frame Laporan Peminjaman Buku Cetak Gambar 3. 38. Interface Laporan Peminjaman Buku Cetak 81 3. 2. 2. 3. 14. Tampilan Frame Laporan Peminjaman yang harus dikembalikan pada tanggal tertentu Gambar 3. 39. Interface Laporan Peminjaman yang Harus Dikembalikan pada Tanggal Tertentu 3. 2. 2. 3. 15. Tampilan Frame Laporan Kondisi Buku Gambar 3. 40. Interface Laporan Kondisi Buku 82 3. 2. 2. 4. Pengunjung 3. 2. 2. 4. 1. Tampilan Halaman Utama Gambar 3. 41. Interface Halaman Utama untuk user Pengunjung

3. 2. 2. 4. 2. Tampilan Halaman Pencarian data buku

Gambar 3. 42. Interface Halaman Pencarian Data Buku 83 3. 2. 2. 4. 3. Tampilan Halaman Daftar Peminjaman Gambar 3. 43. Interface Halaman Daftar Peminjaman 1 Gambar 3. 44. Interface Halaman Daftar Peminjaman 2 84

3. 2. 2. 4. 4. Tampilan Halaman Tentang Perpustakaan

Gambar 3. 45. Interface Tentang Perpustakaan

3. 2. 2. 4. 5. Tampilan Halaman Tentang Lokasi Sekolah

Gambar 3. 46. Interface Tentang Lokasi Sekolah 85

3. 2. 2. 4. 6. Tampilan Halaman Rinci Buku

Gambar 3. 47. Interface Halaman Rinci Buku

3. 2. 2. 4. 7. Tampilan Halaman Pemesanan Buku

Gambar 3. 48. Interface Halaman Pemesanan Buku 86 BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

4. 1. Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

Perangkat keras yang digunakan untuk membangun sistem adalah sebagai berikut : Processor : Intel Core i5 Harddisk : 750 GB Memory : 4 GB Modem : ZTE MF180 Webcam : ASUS USB2.0 Webcam Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem adalah sebagai berikut : Sistem Operasi : Windows 7 64 bit Bahasa Pemrograman : Java DBMS : MySQL Tools SMS : SMSLib Tools QR Code : BarcodeLib

4. 2. Implementasi Basis Data

Pada tahap ini dilakukan pembangunan basis data menggunakan MySQL untuk menunjang sistem yang dibangun. Basis data yang dibangun terdiri dari tabel-tabel yang telah dirancang pada bab sebelumnya. 87 Berikut query yang digunakan untuk membuat database dengan nama perpus beserta tabel-tabel di dalamnya : CREATE DATABASE IF NOT EXISTS `perpus`; CREATE TABLE `buku` `kodebuku` varchar100, `judul` varchar200, `keterangan` varchar3000, `isbn` varchar50, `jenisPenerimaan` varchar50, `penerbit` varchar100, `kategori` varchar100, `tglMasuk` date DEFAULT NULL, PRIMARY KEY `kodebuku`, KEY `FK_buku_kategori` `kategori`, KEY `FK_buku_penerbit` `penerbit`, CONSTRAINT `FK_buku_kategori` FOREIGN KEY `kategori` REFERENCES `kategori` `idkategori`, CONSTRAINT `FK_buku_penerbit` FOREIGN KEY `penerbit` REFERENCES `penerbit` `kodepenerbit` ; CREATE TABLE `copy` `kodecopy` varchar100, `kondisi` varchar100, `kodebuku` varchar100, PRIMARY KEY `kodecopy`, KEY `FK_copy_kdbuku` `kodebuku`, CONSTRAINT `FK_copy_kdbuku` FOREIGN KEY `kodebuku` REFERENCES `buku` `kodebuku` ; CREATE TABLE `kategori` `idkategori` varchar100, `namakategori` varchar100, PRIMARY KEY `idkategori` ; `denda` int11 DEFAULT NULL, 88 CREATE TABLE `peminjaman` `tglPinjam` date DEFAULT NULL, `tglKembali` date DEFAULT NULL, `tglHarusKembali` date DEFAULT NULL, `nisnip` varchar100, `kodeBuku` varchar100, `denda` int11 DEFAULT NULL, `kodepemesanan` varchar100, `statuspeminjaman` varchar50, `kodecopy` varchar100, `tglpesan` date DEFAULT NULL, KEY `FK_peminjaman_buku` `kodeBuku`, KEY `FK_peminjaman_user` `nisnip`, KEY `FK_peminjaman_copybuku` `kodecopy`, CONSTRAINT `FK_peminjaman_buku` FOREIGN KEY `kodeBuku` REFERENCES `buku` `kodebuku`, CONSTRAINT `FK_peminjaman_copybuku` FOREIGN KEY `kodecopy` REFERENCES `copy` `kodecopy`, CONSTRAINT `FK_peminjaman_user` FOREIGN KEY `nisnip` REFERENCES `pengunjung` `nisnip` ; CREATE TABLE `penerbit` `kodepenerbit` varchar100, `namapenerbit` varchar100, `alamatpenerbit` varchar200, `emailpenerbit` varchar40, `fax` varchar40, `notelp` varchar40, PRIMARY KEY `kodepenerbit` ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 COLLATE=latin1_general_ci; CREATE TABLE `sms` `nohp` varchar30, `pesan` varchar400 ; 89 CREATE TABLE `pengarang` `kodepengarang` varchar100, `namapengarang` varchar100, `tempatLahir` varchar100, `notelp` varchar50, `alamat` varchar100, `emailpengarang` varchar50, `tglLahir` date DEFAULT NULL, PRIMARY KEY `kodepengarang` ; CREATE TABLE `pengarangbuku` `kodepengarang` varchar100, `kodebuku` varchar100, KEY `FK_pengarangbuku_kBuku` `kodebuku`, KEY `FK_pengarangbuku_pengarang` `kodepengarang`, CONSTRAINT `FK_pengarangbuku_kBuku` FOREIGN KEY `kodebuku` REFERENCES `buku` `kodebuku`, CONSTRAINT `FK_pengarangbuku_pengarang` FOREIGN KEY `kodepengarang` REFERENCES `pengarang` `kodepengarang` ; CREATE TABLE `pengunjung` `nisnip` varchar50, `nama` varchar100, `kelas` varchar20, `alamat` varchar200, `nohp` varchar20, `status` varchar20 PRIMARY KEY `nisnip` ; 90

4. 3. Implementasi Kelas Model

4.3.1 Kelas Kategori

4.3.2 Kelas PengarangBuku

Kategori - idkategori : String - namakategori : String + setIdkategoriString : void + getIdkategori : String + setNamaKategoriString : void + getNamaKategori : String PengarangBuku - kodebuku : Buku - kodepengarang : Pengarang + setKodebukuBuku : void + getKodebuku : Buku + setKodePengarangPengarang : void + getKodePengarang : Pengarang Pengunjung Buku Pengarang Copy Kategori Penerbit Peminjaman PengarangBuku Gambar 4. 1 Diagram Kelas 91

4.3.3 Kelas Penerbit

4.3.4 Kelas Pengarang

Penerbit - kodepenerbit : String - namapenerbit : String - alamatpenerbit : String - emailpenerbit : String - fax : String - notelp : String + setKodepenerbitString : void + getKodePenerbit : String + setNamapenerbitString : void + getNamapenerbit : String + setAlamatpenerbitString : void + getAlamatpenerbit : String + setFaxString : void + getFax : String + setNotelpString : void + getNotelp : String Pengarang - kodepengarang : String - namapengarang : String - tempatlahir : String - alamat : String - emailpengarang : String - notelp : String - tglLahir : Date + setKodepengarangString : void + getKodePengarang : String + setNamapengarangString : void + getNamapengarang : String + setTempatlahirString : void + getTempatlahir : String + setAlamatString : void + getAlamat : String + setEmailpengarangString : void + getEmailpengarang : String + setNotelpString : void + getNotelp : String + setTglLahirDate : void + getTglLahir : Date 92

4.3.5 Kelas Pengunjung

Dokumen yang terkait

Penggunaan model Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan hasil belajar materi sistem sirkulasi kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.

0 0 202

Peningkatan prestasi belajar sejarah melalui model group investigation pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu tahun ajaran 2013/2014.

0 1 165

Sistem informasi perpustakaan menggunakan webcam scanner : studi kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.

0 0 167

Hubungan antara lingkungan belajar, kemandirian belajar, motivasi belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi : studi kasus pada siswa kelas XII SMA Pangudi Luhur ST. Louis IX Sedayu Yogyakarta.

0 1 202

Hubungan antara kedisiplinan guru, kedekatan dan perhatian guru dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran akuntansi : studi kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.

0 0 141

Hubungan antara minat belajar dan perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran ekonomi : studi kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.

0 0 165

A set of integrated reading and writing instructional materials using cooperative learning for the tenth graders of SMA Pangudi Luhur ST. Louis IX Sedayu Bantul.

1 1 319

Analisis butir soal ulangan akhir semester gasal mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS tingkat SMA rayon Bantul tahun pelajaran 2016 2017 studi kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu dan SMA N

0 11 186

Peningkatan prestasi belajar sejarah melalui model group investigation pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu tahun ajaran 2013 2014

0 2 163

Hubungan antara kedisiplinan guru, kedekatan dan perhatian guru dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran akuntansi studi kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

0 0 139