2.2 Coping Stres
2.2.1 Definisi Coping Stres
Lazarus dan Folkman dalam Huffman, Vernoy, dan Vernoy, 2000 mendefinisikan coping stres sebagai usaha secara kognitif dan perilaku yang
berubah secara konstan untuk mengelola tuntutan atau tekanan eksternal maupun internal yang dinilai melebihi kemampuan individu.
Siswanto 2007 menambahkan bahwa coping mengarah pada individu yang bereaksi atau menyesuaikan diri ketika menghadapi stres
sebagai upaya untuk memecahkan masalah. Berdasarkan kedua penjelasan sebelumnya, peneliti menyimpulkan
bahwa coping stres adalah berbagai usaha untuk menyesuaikan diri atau mengurangi tekanan internal maupun eksternal yang mempengaruhi
kehidupan individu dengan melakukan penilaian secara kognitif, bereaksi terhadap sumber tuntutan atau tekanan, dan bertindak untuk memecahkan
masalah.
2.2.2 Jenis Coping Stres
Passer dan Smith 2007 membagi coping stres menjadi tiga jenis, yaitu problem focused coping, emotional focused coping, dan seeking social
support. Problem focused coping adalah strategi individu yang mencoba untuk menghadapi dan menangani tuntutan akan situasi atau usaha untuk
mengubah situasi bermasalah sehingga tidak menimbulkan stres. Emotional focused coping adalah usaha individu dengan mencoba untuk mengelola
respon emosional dari situasi yang menyebabkan terjadinya stres. Sedangkan Seeking social support yaitu strategi atau usaha yang individu
dengan cara beralih ke orang lain untuk mencari bantuan dan dukungan emosional pada saat stres. Bantuan dan dukungan dari orang lain bisa dapat
berupa materi atau non materi. Ada lima bentuk problem focused coping. Pertama, Planning yang
merupakan usaha individu untuk menghadapi stresor atau menyelesaikan masalah dengan membuat perencanaan atau beberapa alternatif pemecahan
masalah terlebih dahulu. Kedua, Active coping and problem solving yang merupakan tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah. Kemudian
suppressing competing activities, yaitu usaha individu untuk melakukan pemusatan perhatian hanya pada suatu masalah yang dihadapi sehingga
lebih efektif dalam menyelesaikan masalah. Keempat, exercising restraint yang adalah pengelolaan stres dengan cara menunggu kesempatan sampai
pada waktu yang tepat untuk bertindak dalam menyelesaikan masalah sehingga tidak tergesa-gesa. Bentuk terakhir problem focused coping adalah
assertive confrontation, yaitu usaha tegas dari individu dalam menghadapi permasalahan secara langsung untuk menyelesaikannya.