Kredibilitas Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

tinggal bersama adik dan kedua orangtuanya di Papua lalu pindah ke Klaten, Jawa Tengah saat kelas tiga SMP. NP mengatakan bahwa ia berpacaran dengan suami secara tidak sengaja. NP merasa dirinya terlalu bebas dan kurang bisa menjaga iman karena tergoda dengan gaya pacaran jaman sekarang. Jika keduanya sering bertemu, mereka bisa melakukan hubungan seksual maksimal tiga kali dalam satu bulan di kos suami. Kos suaminya terlihat bebas dan NP pernah melihat salah satu diantara penghuni kos tinggal bersama pasangannya. Pemilik kos tersebut mengetahui kebiasaan mereka yang tinggal di sana tetapi pemilik kos bersikap cuek. NP menikmati hubungan seksualnya, merasa senang dan tidak ada rasa bersalah. Sadar akan aktivitas seksualnya, NP pernah mencari informasi untuk mencegah kehamilannya agar tidak ada pihak yang dirugikan. NP mulai curiga ketika dirinya terlambat datang bulan. NP mendatangi dokter dan melakukan pemeriksaan dengan testpack lalu terbukti hasilnya positif hamil. NP bercerita bahwa ia kaget, menyesal, sedih, dan merasa dirinya bodoh pada saat itu. NP juga mengatakan bahwa ia berusaha menggugurkan kandungannya namun tetap gagal. NP dan suaminya merasa takut akibat kehamilan NP sehingga mereka memberitahu orangtua NP melalui sepucuk surat. Menurut ceritanya, NP merasa takut dikucilkan karena ia dan keluarganya aktif di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI lingkungan gereja maupun lingkungan rumah. Orangtua NP merasa kecewa, kaget, dan frustasi setelah mengetahui kehamilannya. Namun, orangtua NP akhirnya menelpon ayah mertua NP untuk bertemu dan mengurus pernikahan mereka. NP mengungkapkan bahwa pernikahannya di awal tahun 2014 merupakan pernikahan yang tidak direncanakan. NP dan suaminya menikah secara Katolik atas keputusan khusus dari Romo Paroki karena kasus hamil di luar nikah. NP juga menilai bahwa dalam budayanya, kasus pernikahan NP masih dinilai negatif. Setelah menikah, NP bersama anak dan suaminya masih tinggal di rumah orangtua NP. Kebutuhan untuk makan sehari-hari masih ditanggung oleh orangtua NP. Begitu pula biaya susu dan asuransi kesehatan sebelum suami bekerja yang dibantu oleh ayah mertua NP. Membangun sebuah pernikahan membuat NP mengalami beberapa pengalaman yang kurang menyenangkan. NP mengalami perselisihan dengan ibu mertuanya dan dipaksa oleh orangtua untuk bertanggung jawab atas segala pekerjaan rumah. Ketakutan akan urusan akademik dan rumah tangga yang terbengkalai serta konflik dengan suami juga terjadi selama berumah tangga. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI