Fokus Penelitian Informan Penelitian

3.6 Kredibilitas Penelitian

Kredibilitas dalam penelitian kualitatif merupakan pengganti konsep validitas. Kredibilitas penelitian kualitatif terletak pada keberhasilannya mencapai maksud mengeksplorasi masalah atau mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial atau pola interaksi yang kompleks Poerwandari, 2005. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan validitas komunikatif dan validitas argumentatif. Peneliti menggunakan validitas komunikatif agar dapat mengkonfirmasi data dan hasil analisis mengenai permasalahan serta coping stres yang digunakan oleh kedua informan penelitian. Validitas argumentatif tercapai bila presentasi temuan dan kesimpulan dapat diikuti dengan baik rasionalnya, serta dapat dibuktikan dengan melihat kembali data mentah. Pada validitas argumentatif, peneliti melakukan diskusi bersama dosen pembimbing terkait data dan hasil analisis dengan harapan bahwa temuan tidak mengandung unsur subjektifitas dari peneliti. Moleong 2009 menyatakan bahwa kredibilitas suatu penelitian juga bisa dicapai dengan triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data untuk mengecek atau membandingkan data yang ada dengan sumber lain. Pada penelitian ini, triangulasi hendak dicapai dengan menggali informasi perihal kesesuaian data dari kerabat informan, yang dalam hal ini adalah suami informan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian berlangsung selama tiga bulan, yaitu pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2016. Penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur untuk memperoleh data dari informan. Peneliti membuat panduan wawancara yang sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu mendeskripsikan coping stres yang digunakan pada mahasiswa yang menikah pasca seks pranikah. Informan yang diwawancarai adalah mahasiswa yang aktif kuliah dan menikah setelah seks pranikah. Peneliti mengalami kesulitan untuk mencari informan yang sesuai kriteria karena beberapa orang yang dihubungi menolak untuk berbagi pengalamannya. Awalnya peneliti memilih tiga orang sebagai informan dalam penelitian ini. Peneliti sebelumnya sudah kenal dengan dua diantara mereka. Peneliti kemudian mencari informan ketiga dengan bertanya pada beberapa teman, namun dua orang yang dihubungi tidak merespon. Pada akhirnya, hanya dua informan yang berkenan untuk terlibat pada penelitian ini. Peneliti menghubungi kedua informan lalu meminta kesediaan mereka. Peneliti kemudian membuat janji untuk bertemu. Pada pertemuan pertama, peneliti membangun rapport dengan memperbincangkan hal-hal ringan diantara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI