Supervisi Klinis Pendekatan Supervisi Klinis Pelaksanaan Supervisi Klinis

6 Mengadakan perjanjian-perjanjian untuk mengadakan kunjungan antar kelas berikutnya. 2. Teknik Supervisi Kelompok adalah satu cara melaksanakan program supervisi yang ditunjukkan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang akan disupervisi berdasarkan hasil analisis kebutuha, dan analisis kemampuan kinerja guru, kemudian dikelompokan berdasarkan kebutuhan guru, dan guru diberikan layanan supervisi sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan yang diperlukan. Dalam teknik supervisi kelompok terdapat beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut: a. Mengadakan pertemuan atau rapat. Kepala sekolahpengawas menjalankan tugasnya berdasarkan rencana yang telah disusun. Termasuk mengadakan rapat-rapat secara periodik dengan guru-guru, dan melibatkan MGMP mata pelajaran di sekolah. b. Mengadakan diskusi kelompok, dengan membentuk kelompok- kelompok guru mata pelajaran yang sejenis. Dimana dalam diskusi itu kepala sekolahpengawas memberikan pengarahan, bimbingan, nasehat, dan saran yang diperlukan. c. Mengadakan pelatihan dengan melalui pendidikan dan pelatihan, seperti pelatihan untuk guru mata pelajaran tertentu, dan kepala sekolahpengawas bertugas mengelola dan membimbing implementasi program, tindak lanjut, dan hasil pelatihan.

D. Supervisi Klinis

Supervisi klinis adalah pembinaan kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran atau kegiatan pembinaan performansi guru dalam mengelola proses pembelajaran. Supervisi klinis dinamakan juga supervisi akademik model kontemporer karena model ini pelaksanaannya menggunakan pendekatan klinis, dan bersifat kolaboratif. Ada dua asumsi yang mendasari praktik supervisi klinis, yaitu: 1. Pembelajaran merupakan aktivitas yang sangat kompleks yang memerlukan pengamatan dan analisis secara hati-hati, dimana kepala sekolahpengawas pembelajaran akan mudah mengembangkan kemampuan guru mengelola proses pembelajaran. 7 2. Guru-guru yang kompetensi profesional ingin dikembangkan lebih menghendaki cara kolegial daripada cara yang autoritarian. Ada dua tujuan umum supervisi klinis, yaitu pengembangan profesional dan motivasi kerja guru serta memperbaiki proses pembelajaran yang kurang efektif. Tujuan khusus supervisi klinis adalah sebagai berikut: 1. Menyediakan umpan balik yang objektif terhadap guru, mengenai pembelajaran yang dilaksanaknnya. 2. Mendiagnosis dan membantu memecahkan masalah-masalah pembelajaran. 3. Membantu guru mengembangkan keterampilannya menggunakan strategi pembelajaran. 4. Mengevaluasi guru untuk kepentingan promosi jabatan dan keputusan lainnya. 5. Membantu guru mengembangkan satu sikap positif terhadap pengembangan profesional yang berkesinambungan.

E. Pendekatan Supervisi Klinis

Pendekatan supervisi klinis terdiri dari: 1. Direktif, artinya tanggungjawab lebih banyak pada kepala sekolahpengawas. 2. Kolaboratif, artinya tanggungjawab terbagi relatif sama antara kepala sekolahpengawas dengan guru. 3. Non-direktif, artinya tanggungjawab lebih banyak pada guru.

F. Pelaksanaan Supervisi Klinis

Langkah-langkah pelaksanaan supervisi klinis terdiri dari tiga tahap esensial yang berbentuk siklus, yaitu: tahap pertemuan awal, tahap observasi proses pembelajaran, dan tahap pertemuan balikan.

G. Instrumen Supervisi Akademik