Ruang Lingkup Perencanaan Supervisi Akademik Model Supervisi Akademik

BAB II KONSEP SUPERVISI AKADEMIK DAN SUPERVISI KLINIS

A. Ruang Lingkup Perencanaan Supervisi Akademik

Ruang Lingkup Perencanaan Supervisi Akademik meliputi : 1. Pelaksanaan Kurikulum Tahun 2006 KTSP. 2. Persiapan, Pelaksanaan dan penilaian pembelajaran oleh guru. 3. Pencapaian Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses, Standar Isi, dan peraturan pelaksanaannya 4. Peningkatan mutu pembelajaran melalui : a. Model kegiatan pembelajaran yang mengacu pada Standar Proses b. Proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan peserta didik menjadi SDM yang kreatif, inovatif, mampu memecahkan masalah, berpikir kritis, dan bernaluri kewirausahaan. c. Peserta didik dapat membentuk karakter yang memilikim pola pikir serta kebebasan berpikir sehingga dapat melaksanakan mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif dan berwawasan kebangsaan. d. Keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajarn yang dilakukan secara bersungguh-sungguh dan mendalam untuk mencapai pemahaman konsep, tidak terbatas pada materi yang diberikan guru. e. Bertanggung jawab terhadap mutu perencanaan kegiatan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang diampunya.

B. Model Supervisi Akademik

Observasi Langsung kepada guru yang sedang melaksanakan proses pembelajaran di kelas, dengan melalui prosedur: 1. Pra observasi, yaitu sebelum observasi kelas, kepala sekolahpengawas melakukan wawancara serta diskusi dengan guru yang akan di supervisi akademik. Isi diskusi dan wawancara tersebut mencangkup kurikulum, pendekatan, metode dan strategi, media pembelajaran, evaluasi dan analisis. 2. Observasi, yaitu setelah wawancara dan diskusi mengenai yang akan dilaksanakan oleh guru dalam proses pembelajaran, kemudian kepala sekolahpengawas mengadakan observasi kelas yang meliputi: pendahuluan apersepsi, dan motivasi, pengembangan dan penerapan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi dan penutup evaluasi 4 3. Post Observasi, yaitu Diskusi dan wawancara antara kepala sekolahpengawas dengan guru tentang kesan guru terhadap penampilannya, identifikasi keberhasilan dan kelemahan guru,mengadakan refleksi mengenai peningkatan keterampilan mengajar untuk yang akan datang dan gagasan baru yang akan dilakukan. Observasi tidak langsung kepada guru dengan melalui prosedur: 1. Tes dadakan dengan menggunakan soal yang sudah diketahui validitas, realibilitas, daya pembeda dan tingkat kesukarannya. 2. Diskusi kasus, yang berawal dari kasus-kasus yang ditemukan pada observasi proses pembelajara, laporan-laporan atau hasil studi dokumentasi, dimana didiskusikan kasus demi kasus, mencari akar permasalahnnya dan mencari berbagai alternatif jalan keluarnya. 3. Metode angket yang berisi pokok-pokok pemikiran yang berkaitan erat dan mencerminkan penampilan, kinerja guru, kualifikasi hubungan guru dengan peserta didik dan sebagainya.

C. Teknik Supervisi Akademik