Teknik Supervisi Akademik KONSEP SUPERVISI AKADEMIK DAN SUPERVISI KLINIS

4 3. Post Observasi, yaitu Diskusi dan wawancara antara kepala sekolahpengawas dengan guru tentang kesan guru terhadap penampilannya, identifikasi keberhasilan dan kelemahan guru,mengadakan refleksi mengenai peningkatan keterampilan mengajar untuk yang akan datang dan gagasan baru yang akan dilakukan. Observasi tidak langsung kepada guru dengan melalui prosedur: 1. Tes dadakan dengan menggunakan soal yang sudah diketahui validitas, realibilitas, daya pembeda dan tingkat kesukarannya. 2. Diskusi kasus, yang berawal dari kasus-kasus yang ditemukan pada observasi proses pembelajara, laporan-laporan atau hasil studi dokumentasi, dimana didiskusikan kasus demi kasus, mencari akar permasalahnnya dan mencari berbagai alternatif jalan keluarnya. 3. Metode angket yang berisi pokok-pokok pemikiran yang berkaitan erat dan mencerminkan penampilan, kinerja guru, kualifikasi hubungan guru dengan peserta didik dan sebagainya.

C. Teknik Supervisi Akademik

Setiap Kepala sekolahpengawas harus memiliki keterampilan teknikal berupa kemampuan menerapkan teknik-teknik supervisi yang tepat dalam melaksanakan supervisi akademik. Teknik supervisi akademik meliputi dua macam, yaitu: 1. Teknik Supervisi Individual adalah pelaksanaan supervisi perorangan terhadap guru.Kepala sekolahpengawas hanya berhadapan dengan seorang guru, hasil supervisinya dapat mengetahui kualitas pembelajaran guru bersangkutan. Teknik supervisi individual ada 4 macam, yaitu sebagai berikut: a. Kunjungan kelas, artinya kepala sekolahpengawas datang ke kelas untuk mengobservasi guru melaksanakan proses pembelajaran, untuk melihat apa kekurangan atau kelemahan yang sekiranya perlu diperbaiki. Adapun tahap-tahapnya adalah : Tahap persiapan, kepala sekolahpengawas merencanalan waktu, sasaran, dan cara mengobservasi selama kunjungan kelas. Tahap pengamatan selama kunjungan, kepala sekolahpengawas mengamati jalannya proses pembelajaran berlangsung. 5 Tahap akhir kunjungan, kepala sekolahpengawas bersama guru mengadakan perjanjian untuk membicarakan hasil-hasil observasi, dan Tahap terakhir adalah tahap tindak lanjut. b. Kunjungan Observasi, artinya guru-guru ditugaskan unuk mengamati seorang guru lain yang sedang mendemonstrasikan cara-cara mengajar suatu mata pelajaran tertentu. Aspek-aspek yang diobservasi adalah: usaha-usaha dan aktivitas guru dengan peserta didik dalam proses pembelajaran. Cara menggunakan media pembelajaran. Variasi metode Ketepatan penggunaan media dan materi. Reaksi mental peserta didik dalam proses pembelajaran. c. Pertemuan individual, artinya satu pertemuan, percakapan, dialog, dan tukar pikiran antara kepala sekolahpengawas dengan guru. Tujuannya adalah: mengembangkan perangkat pembelajaran yang lebih baik, meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran, dan memperbaiki segala kelemahan dan kekurangan dari guru. Adapun hal yang perlu dilakukan oleh kepala sekolahpengawas dalam pertemuan individual, yaitu: berusaha mengembangkan segi-segi positif guru, mendorong guru mengatasi kesulitan-kesulitannya, memberikan pengarahan, dan menyepakati berbagai solusi permasalahan dan menindaklanjutinya. d. Kunjungan antar Kelas, yaitu guru yang satu berkunjung ke kelas yang lain di sekolah itu sendiri, tujuannnya adalah untuk berbagi pengalaman dalam pembelajaran, cara-cara melaksanakannya sebagai berikut : Jadwal kunjungan harus direncanakan. Guru-guru yang akan dikunjungi harus diseleksi. Tentukan guru-guru yang akan mengunjunginya. Sediakan segala fasilitas yang diperlukan. Kepala sekolahpengawas mengikuti acara ini dengan pengamatan yang cermat. Melakukan tindaklanjut setelah kunjungan antar kelas selesai. Mengaplikasikan ke sekolah atau ke kelas guru bersangkutan, dengan menyesuaikan pada situasi dan kondisi yang dihadapinya. 6 Mengadakan perjanjian-perjanjian untuk mengadakan kunjungan antar kelas berikutnya. 2. Teknik Supervisi Kelompok adalah satu cara melaksanakan program supervisi yang ditunjukkan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang akan disupervisi berdasarkan hasil analisis kebutuha, dan analisis kemampuan kinerja guru, kemudian dikelompokan berdasarkan kebutuhan guru, dan guru diberikan layanan supervisi sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan yang diperlukan. Dalam teknik supervisi kelompok terdapat beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut: a. Mengadakan pertemuan atau rapat. Kepala sekolahpengawas menjalankan tugasnya berdasarkan rencana yang telah disusun. Termasuk mengadakan rapat-rapat secara periodik dengan guru-guru, dan melibatkan MGMP mata pelajaran di sekolah. b. Mengadakan diskusi kelompok, dengan membentuk kelompok- kelompok guru mata pelajaran yang sejenis. Dimana dalam diskusi itu kepala sekolahpengawas memberikan pengarahan, bimbingan, nasehat, dan saran yang diperlukan. c. Mengadakan pelatihan dengan melalui pendidikan dan pelatihan, seperti pelatihan untuk guru mata pelajaran tertentu, dan kepala sekolahpengawas bertugas mengelola dan membimbing implementasi program, tindak lanjut, dan hasil pelatihan.

D. Supervisi Klinis