Deskriptif Hasil Penelitian BEBETAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH TABUNGAN MASYARAKAT PADA BANK UMUM DI SURABAYA.

4.2 Deskriptif Hasil Penelitian

Deskriptif hasil penelitian ini, memberikan gambaran tentang data- data serta perkembangan dari faktor-faktor ekonomi sehingga dapat mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi terhadap perkembangan jumlah tabungan masyarat, pendapatan perkapita, jumlah penduduk, tingat inflasi, jumlah kantor bank, dan tingkat suku bunga.

4.2.1. Perkembangan Tabungan Masyarakat

Perkembangan Tabungan Masyarakat, dari tahun ke tahun mengalami fluktuatif. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1 yang menjelaskan bahwa pada tahun 1996 sampai 2010, Tabungan Masyarakat terbesar pada tahun 2010 sebesar Rp. 46.977.166 Milyar dan Tabungan Masyarakat yang terendah yaitu pada tahun 1998 sebesar Rp. 3.791.608 Milyar disebabkan terjadinya krisis ekonomi dan moneter sehingga masyarakat enggan menyimpan uangnya di bank, Perkembangan Tabungan Masyarakat terbesar terjadi pada tahun 1999 sebesar 115,89 dikarenakan membaiknya kondisi ekonomi dan ada penjamin simpanan sehingga masyarakat mempunyai niat untuk menyimpan uangnya dibank dan terendah sebesar -24,51 terjadi pada tahun 2001. 85 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 1. Perkembangan Jumlah Tabungan Masyarakat Tahun 1996-2010 Tahun Jumlah Tabungan Masyarakat Milyar Rupiah Perkembangan 1996 3.991.665 - 1997 4.473.164 12,06 1998 3.791.608 - 15,23 1999 8.166.064 115,37 2000 12.965.064 58,76 2001 9.787.257 - 24,51 2002 15.330.505 56,63 2003 19.047.008 24,24 2004 18.015.699 - 5,41 2005 15.917.543 - 11,64 2006 18.920.362 18,86 2007 24.222.527 28,02 2008 27.937.365 15,33 2009 35.905.159 28,52 2010 46.977.166 30,83 Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah

4.2.2. Perkembangan Pendapatan Perkapita

Perkembangan Pendapatan Perkapita dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 2 yang menjelaskan bahwa pada tahun 1996 sampai 2010, Perkembangan terbesar Pendapatan Perkapita pada tahun 2000 sebesar 21,59 dan terendah sebesar 0,02 terjadi pada tahun 1999 karena dampak terjadinya krisis ekonomi dan moneter yang terjadi pada tahun 1998 sehingga mengakibatkan pendapatan perkapita menalami penurunan, Pendapatan Perkapita terbesar pada tahun 2010 sebesar Rp. 31758 juta dan Pendapatan Perkapita yang terendah yaitu pada tahun 1996 sebesar Rp. 13229 juta. 86 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 2. Perkembangan Pendapatan Perkapita Tahun 1996-2010 Tahun Pendapatan Perkapita Ribu Rupiah Perkembangan 1996 13229 - 1997 13398 1,27 1998 13542 1,07 1999 13546 0,02 2000 14862 9,71 2001 16163 8,75 2002 16689 3,25 2003 17285 3,57 2004 18245 5,55 2005 22185 21,59 2006 23437 5,64 2007 24858 6,06 2008 26119 5,07 2009 29633 13,45 2010 31758 7,17 sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah

4.2.3. Perkembangan Jumlah Penduduk

Perkembangan Jumlah Penduduk dari tahun ke tahun mengalami peningkatan kecuali pada tahun 2001, 2004 dan 2006 hal ini terjadi karena banyaknya warga surabaya yang mengikuti transmigrasi ke luar dari pulau jawa sehingga terjadi penurunan pada jumlah penduduk di Surabaya. Hal ini dapat dilihat pada tabel 3 yang menjelaskan bahwa pada tahun 1996 sampai 2010, Perkembangan terbesar Jumlah Penduduk pada tahun 2000 sebesar 8,05 dan terendah sebesar -3,32 terjadi pada tahun 2001, Jumlah Penduduk terbesar pada tahun 2010 sebesar 2.738.193 jiwa dan 87 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Jumlah Penduduk yang terendah yaitu pada tahun 1996 sebesar 2.344.520 jiwa. Tabel 3. Perkembangan Jumlah Penduduk Tahun 1996-2010 Tahun Jumlah Penduduk Jiwa Perkembangan 1996 2.344.520 - 1997 2.356.486 0,51 1998 2.373.282 0,71 1999 2.405.946 1,37 2000 2.599.796 8,05 2001 2.513.315 - 3,32 2002 2.529.904 0,66 2003 2.640.564 4,37 2004 2.554.295 - 3,26 2005 2.588.097 1,32 2006 2.581.971 - 0,23 2007 2.595.918 0,54 2008 2.709.936 4,39 2009 2.724.028 0,52 2010 2.738.193 0,52 Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah

4.2.4. Perkembangan Inflasi

Berdasarkan tabel 4 dapat dijelaskan bahwa perkembangan Tingkat Inflasi setiap tahunnya mengalami fluktuatif yang tidak tentu besarnya. Perkembangan Tingkat Inflasi, yang tertinggi terjadi pada tahun 1998 sebesar 86,10 ini dikarenakan adanya krisis yang melanda bangsa Indonesia dan pada umumnya kenaikan tingkat inflasi terjadi dari kenaikan harga barang – barang yang tidak dikendalikan Pemerintah dan adanya kenaikan harga BBM. tetapi pada tahun 1999 terjadi perkembangan 88 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. terendah sebesar - 94,97 . Hal ini bisa dilihat dari nilai Tingkat Inflasi di tahun 1998 sebesar 95,21 menjadi 0,24 atau turun sebesar - 94,97 . Tabel 4. Perkembangan Inflasi Tahun 1996-2010 Tahun Inflasi Perkembangan 1996 6,68 - 1997 9,11 2,43 1998 95,21 86,10 1999 0,24 - 94,97 2000 10,46 10,22 2001 14,13 3,67 2002 9,15 - 4,98 2003 4,79 - 4,36 2004 5,92 1,13 2005 14,12 8,20 2006 6,71 - 7,41 2007 6,27 - 0,44 2008 8,73 2,46 2009 3,39 - 5,34 2010 7,12 3,73 Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah

4.2.5. Perkembangan Jumlah Kantor Bank

Berdasarkan tabel 5 dapat dijelaskan bahwa perkembangan Jumlah Kantor Bank setiap tahunnya mengalami naik turun yang tidak tentu besarnya. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5 yang menjelaskan bahwa pada tahun 1996 sampai 2010, Perkembangan terbesar Jumlah Kantor Bank pada tahun 2002 sebesar 40,21 dan terendah sebesar -24,19 terjadi pada tahun 1999 akibat dari dampak kisis ekonomi yang melanda Indonesia sehingga banyak bank-bank yang mengalami kebangkrutan, Jumlah Kantor 89 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Bank terbanyak pada tahun 2008 sebesar 910 unit. dan Jumlah Kantor Bank yang paling sedikit yaitu pada tahun 1995 sebesar 435 unit. Tabel 5. Perkembangan Jumlah Kantor Bank Tahun 1996-2010 Tahun Jumlah Kantor Bank Unit Perkembangan 1996 455 1997 534 17,36 1998 587 9,92 1999 445 - 24,19 2000 456 2,47 2001 465 1,97 2002 652 40,21 2003 603 - 7,51 2004 614 1,82 2005 722 17,58 2006 770 6,64 2007 797 3,50 2008 910 14,17 2009 934 2,63 2010 956 2,35 Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah

4.2.6. Perkembangan Tingkat Suku Bunga Tabungan Masyarakat

Berdasarkan tabel 6 dapat dijelaskan bahwa perkembangan Tingkat Suku Bunga Tabungan Masyarakat selama 15 tahun 1996-2010 cenderung mengalami fluktuasi. Perkembangan tertinggi Tingkat Suku Bunga Tabungan Masyarakat adalah pada tahun 1998 sebesar 11,98 memotivasi masyarakat supaya banyak menabung juga menjaga kepercayaan bank akibat krisis ekonomi yang melanda dan perkembangan terendah adalah pada tahun 1999 sebesar -25,55 . Karena pada tahun 90 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1998 terjadi krisis ekonomi dan kenaikan harga BBM. Tingkat Suku Bunga Tabungan Masyarakat tertinggi terjadi pada tahun 1997 sebesar 38,16 dan Tingkat Suku Bunga Tabungan Masyarakat terendah pada tahun 2010 sebesar 3,05 . Tabel 6. Perkembangan Tingkat Suku Bunga Tabungan Masyarakat Tahun 1996-2010 Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah Tahun Tingkat Suku Bunga Tabungan Masyarakat Perkembangan 1996 15,62 - 1997 26,18 10,56 1998 38,16 11,98 1999 12,61 -25,55 2000 8,86 -3,75 2001 9,19 0,33 2002 8,96 -0,23 2003 5,14 -3,82 2004 4,37 -0,77 2005 4,32 -0,05 2006 3,85 -0,47 2007 3,48 -0,37 2008 3,33 -0,15 2009 3,25 -0,08 2010 3,05 -0,20

4.3 Hasil Analisis Asumsi Regresi Klasik BLUE Best Linier Unbiased