4.2 Deskriptif Hasil Penelitian
Deskriptif hasil penelitian ini, memberikan gambaran tentang data- data serta perkembangan dari faktor-faktor ekonomi sehingga dapat
mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi terhadap perkembangan jumlah tabungan masyarat, pendapatan perkapita, jumlah penduduk, tingat
inflasi, jumlah kantor bank, dan tingkat suku bunga.
4.2.1. Perkembangan Tabungan Masyarakat
Perkembangan Tabungan Masyarakat, dari tahun ke tahun mengalami fluktuatif. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1 yang menjelaskan
bahwa pada tahun 1996 sampai 2010, Tabungan Masyarakat terbesar pada tahun 2010 sebesar Rp. 46.977.166 Milyar dan Tabungan Masyarakat yang
terendah yaitu pada tahun 1998 sebesar Rp. 3.791.608 Milyar disebabkan terjadinya krisis ekonomi dan moneter sehingga masyarakat enggan
menyimpan uangnya di bank, Perkembangan Tabungan Masyarakat terbesar terjadi pada tahun 1999 sebesar 115,89 dikarenakan
membaiknya kondisi ekonomi dan ada penjamin simpanan sehingga masyarakat mempunyai niat untuk menyimpan uangnya dibank dan
terendah sebesar -24,51 terjadi pada tahun 2001.
85
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 1. Perkembangan Jumlah Tabungan Masyarakat Tahun 1996-2010
Tahun
Jumlah Tabungan Masyarakat
Milyar Rupiah
Perkembangan
1996 3.991.665
- 1997
4.473.164 12,06
1998 3.791.608
- 15,23 1999
8.166.064 115,37
2000 12.965.064
58,76 2001
9.787.257 - 24,51
2002 15.330.505
56,63 2003
19.047.008 24,24
2004 18.015.699
- 5,41 2005
15.917.543 - 11,64
2006 18.920.362
18,86 2007
24.222.527 28,02
2008 27.937.365
15,33 2009
35.905.159 28,52
2010 46.977.166
30,83 Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah
4.2.2. Perkembangan Pendapatan Perkapita
Perkembangan Pendapatan Perkapita dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 2 yang menjelaskan
bahwa pada tahun 1996 sampai 2010, Perkembangan terbesar Pendapatan Perkapita pada tahun 2000 sebesar 21,59 dan terendah sebesar 0,02
terjadi pada tahun 1999 karena dampak terjadinya krisis ekonomi dan moneter yang terjadi pada tahun 1998 sehingga mengakibatkan pendapatan
perkapita menalami penurunan, Pendapatan Perkapita terbesar pada tahun 2010 sebesar Rp. 31758 juta dan Pendapatan Perkapita yang terendah yaitu
pada tahun 1996 sebesar Rp. 13229 juta.
86
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 2. Perkembangan Pendapatan Perkapita Tahun 1996-2010
Tahun
Pendapatan Perkapita
Ribu Rupiah
Perkembangan
1996 13229 -
1997 13398 1,27
1998 13542 1,07
1999 13546 0,02
2000 14862 9,71
2001 16163 8,75
2002 16689 3,25
2003 17285 3,57
2004 18245 5,55
2005 22185
21,59 2006
23437 5,64 2007
24858 6,06 2008
26119 5,07 2009
29633 13,45
2010 31758 7,17
sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah
4.2.3. Perkembangan Jumlah Penduduk
Perkembangan Jumlah Penduduk dari tahun ke tahun mengalami peningkatan kecuali pada tahun 2001, 2004 dan 2006 hal ini terjadi karena
banyaknya warga surabaya yang mengikuti transmigrasi ke luar dari pulau jawa sehingga terjadi penurunan pada jumlah penduduk di Surabaya. Hal
ini dapat dilihat pada tabel 3 yang menjelaskan bahwa pada tahun 1996 sampai 2010, Perkembangan terbesar Jumlah Penduduk pada tahun 2000
sebesar 8,05 dan terendah sebesar -3,32 terjadi pada tahun 2001, Jumlah Penduduk terbesar pada tahun 2010 sebesar 2.738.193 jiwa dan
87
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Jumlah Penduduk yang terendah yaitu pada tahun 1996 sebesar 2.344.520 jiwa.
Tabel 3. Perkembangan Jumlah Penduduk Tahun 1996-2010
Tahun
Jumlah Penduduk
Jiwa Perkembangan
1996 2.344.520 -
1997 2.356.486 0,51
1998 2.373.282 0,71
1999 2.405.946 1,37
2000 2.599.796 8,05
2001 2.513.315
- 3,32 2002
2.529.904 0,66 2003
2.640.564 4,37 2004
2.554.295 - 3,26
2005 2.588.097 1,32
2006 2.581.971
- 0,23 2007
2.595.918 0,54 2008
2.709.936 4,39 2009
2.724.028 0,52 2010
2.738.193 0,52 Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah
4.2.4. Perkembangan Inflasi
Berdasarkan tabel 4 dapat dijelaskan bahwa perkembangan Tingkat Inflasi setiap tahunnya mengalami fluktuatif yang tidak tentu besarnya.
Perkembangan Tingkat Inflasi, yang tertinggi terjadi pada tahun 1998 sebesar 86,10 ini dikarenakan adanya krisis yang melanda bangsa
Indonesia dan pada umumnya kenaikan tingkat inflasi terjadi dari kenaikan harga barang – barang yang tidak dikendalikan Pemerintah dan adanya
kenaikan harga BBM. tetapi pada tahun 1999 terjadi perkembangan
88
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
terendah sebesar - 94,97 . Hal ini bisa dilihat dari nilai Tingkat Inflasi di tahun 1998 sebesar 95,21 menjadi 0,24 atau turun sebesar - 94,97 .
Tabel 4. Perkembangan Inflasi Tahun 1996-2010
Tahun
Inflasi Perkembangan
1996 6,68 -
1997 9,11 2,43
1998 95,21 86,10
1999 0,24
- 94,97 2000
10,46 10,22 2001
14,13 3,67 2002
9,15 - 4,98
2003 4,79
- 4,36 2004
5,92 1,13 2005
14,12 8,20 2006
6,71 - 7,41
2007 6,27
- 0,44 2008
8,73 2,46 2009
3,39 - 5,34
2010 7,12 3,73
Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah
4.2.5. Perkembangan Jumlah Kantor Bank
Berdasarkan tabel 5 dapat dijelaskan bahwa perkembangan Jumlah Kantor Bank setiap tahunnya mengalami naik turun yang tidak tentu
besarnya. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5 yang menjelaskan bahwa pada tahun 1996 sampai 2010, Perkembangan terbesar Jumlah Kantor Bank pada
tahun 2002 sebesar 40,21 dan terendah sebesar -24,19 terjadi pada tahun 1999 akibat dari dampak kisis ekonomi yang melanda Indonesia
sehingga banyak bank-bank yang mengalami kebangkrutan, Jumlah Kantor
89
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Bank terbanyak pada tahun 2008 sebesar 910 unit. dan Jumlah Kantor Bank yang paling sedikit yaitu pada tahun 1995 sebesar 435 unit.
Tabel 5. Perkembangan Jumlah Kantor Bank Tahun 1996-2010
Tahun
Jumlah Kantor Bank
Unit Perkembangan
1996 455
1997 534 17,36
1998 587
9,92 1999
445 - 24,19
2000 456
2,47 2001
465 1,97
2002 652 40,21
2003 603
- 7,51 2004
614 1,82
2005 722 17,58
2006 770
6,64 2007
797 3,50
2008 910 14,17
2009 934
2,63 2010
956 2,35
Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah
4.2.6. Perkembangan Tingkat Suku Bunga Tabungan Masyarakat
Berdasarkan tabel 6 dapat dijelaskan bahwa perkembangan Tingkat Suku Bunga Tabungan Masyarakat selama 15 tahun 1996-2010
cenderung mengalami fluktuasi. Perkembangan tertinggi Tingkat Suku Bunga Tabungan Masyarakat adalah pada tahun 1998 sebesar 11,98
memotivasi masyarakat supaya banyak menabung juga menjaga kepercayaan bank akibat krisis ekonomi yang melanda dan perkembangan
terendah adalah pada tahun 1999 sebesar -25,55 . Karena pada tahun
90
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1998 terjadi krisis ekonomi dan kenaikan harga BBM. Tingkat Suku Bunga Tabungan Masyarakat tertinggi terjadi pada tahun 1997 sebesar 38,16
dan Tingkat Suku Bunga Tabungan Masyarakat terendah pada tahun 2010 sebesar 3,05 .
Tabel 6. Perkembangan Tingkat Suku Bunga Tabungan Masyarakat Tahun 1996-2010
Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah Tahun
Tingkat Suku Bunga
Tabungan Masyarakat
Perkembangan
1996 15,62 -
1997 26,18 10,56
1998 38,16 11,98
1999 12,61 -25,55
2000 8,86 -3,75
2001 9,19 0,33
2002 8,96 -0,23
2003 5,14 -3,82
2004 4,37 -0,77
2005 4,32 -0,05
2006 3,85 -0,47
2007 3,48 -0,37
2008 3,33 -0,15
2009 3,25 -0,08
2010 3,05 -0,20
4.3 Hasil Analisis Asumsi Regresi Klasik BLUE Best Linier Unbiased