Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional dan pengukuran variabel berisi pernyataan tentang pengoperasiaan atau pendefinisian konsep penelitian termasuk penetapan cara dan satuan pengukuran variabelnya, adalah sebagai berikut: I. Ekuitas Merek X adalah keinginan seseorang untuk melanjutkan menggunakan suatu brand atau tidak. Adapun dimensinya: Qomariah, 2008. 1. Brand awareness X1, kemampuan konsumen untuk mengingat suatu brand dan yang menjadikannya berbeda bila dibandingkan dengan brand lainnya. Dengan indikator : a Pengenalan merek b Media iklan c Kegiatan Promosi 2. Perceived quality X2; persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa berkenaan dengan maksud yang diharapkan. Indikator: a Kesempurnaan produk b Nilai emosional-kenyamanan c Rancangan Produk Desain 3. Brand association X3 sesuatu yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah produk. Indikator: a Harga produk b Lokasi penjualan

II. Minat Beli Y

Merupakan suatu perilaku pembelian konsumen terhadap suatu rangsangan stimulus diberikan para pemasar saat akan melakukan pembelian Adapun dimensinya: Junaedi, 2009:102  Attention menarik perhatian, dengan indikator : a Jenis produk b Produk yang dibutuhkan c Produk utama 2. Interest Menimbulkan minat lebih dalam, dengan indikator : a Label harga b Harga sesuai 3. Desire keinginan untuk membeli, dengan indikator : a Area toko yang bersih b Tempat yang nyaman c Logo

3.1.1. Pengukuran Variabel

Variabel ini diukur dengan data yang berskala interval. Skala interval adalah angka yang diberikan untuk membedakan, menunjukkan peringkat dan mempunyai jarak. Sedangkan teknik pengukurannya menggunakan Agree-Dsagree Scale. Skala ini merupakan salah satu bentuk lain dari Bipolar Adjective dengan mengembangkan pernyataan yang menghasilkan jawaban setuju – tidak setuju dalam berbagai rentang nilai yang mempunyai skala 10 dengan pola sebagai berikut : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat tidak setuju Sangat Setuju 3.2.Teknik Pengambilan Sampel a. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung di Coffe Corner. b. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai karakteristik yang sama dengan populasi tersebut. Karena itu sample harus representative dari sebuah populasi Sumarsono, 2002 : 45. Metode pengambilan sampel yang dilakukan adalah non probability sampling dengan teknik teknik accidental sampling, yaitu pengambilan sampling secara sembarang kapanpun dan dimanapun menemukannya asal memenuhi syarat sebagai sampel dan populasi tertentu. Pengambilan dengan cara memberikan kuesioner kepada setiap pengunjung yang datang Teknik penentuan sampel yang dipergunakan adalah berdasarkan pedoman pengukuran sampel menurut Augusty 2002:48, antara lain : 1. 100 – 200 sampel untuk teknik maximum likelihood estimation. 2. Tergantung pada jumlah parameter yang diestimasi. Pedomannya adalah 5 – 10 kali jumlah parameter yang diestimasi. 3. Tergantung pada jumlah indikator yang digunakan dalam seluruh variabel laten. Jumlah sampel adalah jumlah indikator dikali 5-10. bila terdapat 20 indikator, besarnya sampel adalah 100-200. Karena terdapat 16 indikator maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 16 X 6 = 96 yang dibulatkan menjadi 102 responden. 3.3.Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis Data Data primer merupakan data yang dikumpulkan dan diolah sendiri.

3.3.2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam analisis ini adalah data yang diambil langsung dari pengunjung Coffe Corner dengan cara menyebarkan kuesioner.

3.3.3. Tehnik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam skripsi ini dilakukan dengan menggunakan beberapa cara berikut: a. Interview, Yaitu mengadakan wawancara kepada pengunjung Coffe Corner b. Kuisioner Yaitu pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan kepada pengunjung Coffe Corner. 3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.4.1.