Variabel Pertumbuhan Laba Y

4.1.2 Penyajian Data

4.1.2.1 Variabel Pertumbuhan Laba Y

Pertumbuhan laba adalah perubahan persentase kenaikan laba yang diperoleh perusahaan Simorangkir, 1993. Berkaitan dengan pertumbuhan laba, Downes dalam Budhidarmo 1994 menjelaskan bahwa perusahaan yang mempunyai pertumbuhan laba yang cepat dalam jangka panjang cenderung mempunyai kinerja lebih baik dari pada perusahaan yang mempunyai pertumbuhan lambat. Ukuran pertumbuhan laba menunjukkan berapa persen laba yang dapat dihasilkan perusahaan dalam bentuk laba bersih dalam triwulanan, yaitu dengan membandingkan laba bersih periode terakhir dengan periode awal. Untuk mengetahui pertumbuhan laba dapat dihitung dengan melihat rumus sebagai berikut : EAT periode terakhir - EAT periode awal EAT periode awal Laporan keuangan perusahaan rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berupa laporan laba rugi dapat dilihat pada tabel 4.1. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa berdasarkan perhitungan rata-rata laporan laba rugi perusahaan rokok, ternyata rata-rata paling tinggi terjadi pada PT HM Sampoerna HMSP yaitu sebesar 2.260.333. Hal ini menunjukkan bahwa PT HM Sampoerna mampu dan berhasil mencetak laba yang tinggi daripada perusahaan rokok lainnya. Sedangkan untuk rata-rata yang paling rendah terjadi pada PT BAT Indonesia BATI yaitu sebesar - 15.063. Hal ini disebabkan karena pada PT BAT Indonesia sering mengalami kerugian dalam kegiatan operasi perusahaan seperti dalam kegiatan penjualan. Tabel 4.1 : Laporan laba rugi perusahaan rokok yang terdaftar di BEI dalam jutaan rupiah Tahun Triwulan BATI BINI GGRM HMSP 2004 IV -17.497 80.938 1.790.209 2.039.938 I 13.251 91.079 511.679 752.872 II 22.636 130.908 1.070.647 1.567.222 III 36.288 148.180 1.622.793 2.405.129 2005 IV 19.082 108.165 1.889.646 2.383.066 I -1.597 30.753 255.780 947.144 II -16.197 82.337 544.999 1.894.892 III -34.937 135.539 900.313 3.001.616 2006 IV -62.123 145.509 1.007.822 3.530.490 I -3.895 49.490 404.309 1.095.969 II -2.754 111.437 710.565 2.074.760 III -21.895 169.516 1.217.497 3.002.517 2007 IV -34.218 242.916 1.443.585 3.624.018 I -20.151 39.819 336.130 1.058.732 II -13.726 86.369 891.358 1.964.784 III -31.724 126.855 1.503.871 3.187.228 2008 IV -86.621 239.137 1.880.492 3.895.280 Rata-rata -15.063 118.762 1.057.747 2.260.333 Sumber : laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia Untuk mengetahui fluktuasi dari laporan keuangan laba rugi dari perusahaan rokok dengan lebih jelas dapat melihat gambar 4.1. Dari gambar 4.1 bisa diketahui bahwa perusahaan rokok yang mengalami fluktuasi laba rugi yang tinggi dan stabil didominasi oleh dua perusahaan rokok yaitu PT Gudang Garam dan PT HM Sampoerna. Dimana kedua perusahaan rokok tersebut mampu dan bisa mencetak laba yang tinggi bagi perusahaan. Gambar 4.1 : Grafik laporan laba rugi perusahaan rokok Untuk mengetahui perhitungan dari pertumbuhan laba dapat dilihat pada tabel 4.2. Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa pertumbuhan laba dari keempat perusahaan rokok yaitu PT British American Tobacco Indonesia BATI, PT Bentoel Internasional Investama BINI, PT Gudang Garam GGRM, dan PT HM Sampoerna HMSP telah mengalami fluktuasi. Hal ini disebakan karena tiap triwulan terjadi penurunan maupun kenaikan laba pada perusahaan. Perusahaan yang mengalami kenaikan dan penurunan laba paling tinggi terjadi pada PT BAT Indonesia. Berdasarkan tabel diatas Kenaikan yang dialami PT BAT Indonesia mencapai 914,21 dan penurunan hingga mencapai - 175,73 . Sedangkan menurut perhitungan rata-rata dari pertumbuhan laba, PT BAT Indonesia BATI merupakan perusahaan dengan rata-rata pertumbuhan laba yang paling tinggi yaitu sebesar 110,43. Dan perhitungan rata-rata dari pertumbuhan laba yang paling rendah terjadi pada PT HM Sampoerna yaitu sebesar 24,90. Tabel 4.2 : Hasil perhitungan Pertumbuhan laba Tahun Triwulan BATI BINI GGRM HMSP I -175,73 12,53 -71,42 -63,09 II 70,82 43,73 109,24 108,17 III 60,31 13,19 51,57 53,46 2005 IV -47,42 -27,00 16,44 -0,92 I -108,37 -71,57 -86,46 -60,26 II 914,21 167,73 113,07 100,06 III 115,70 64,61 65,20 58,41 2006 IV 77,81 7,36 11,94 17,62 I -93,73 -65,99 -59,88 -68,96 II -29,29 125,17 75,75 89,31 III 695,03 52,12 71,34 44,72 2007 IV 56,28 43,30 18,57 20,70 I -41,11 -83,61 -76,72 -70,79 II -31,88 116,90 165,18 85,58 III 131,12 46,88 68,72 62,22 2008 IV 173,05 88,51 25,04 22,22 Rata-rata 110,43 33,37 31,10 24,90 Sumber : data diolah

4.1.2.2 Variabel

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 38 86

Pengaruh Rasio Likuditas, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas, dan Rasio Profitabilitas terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 25 130

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO AKTIVITAS TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN TRADE RETAIL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 16 98

Pengaruh Rasio Likuditas, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas, dan Rasio Profitabilitas terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Rasio Likuditas, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas, dan Rasio Profitabilitas terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Rasio Likuditas, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas, dan Rasio Profitabilitas terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 15

Pengaruh Rasio Likuditas, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas, dan Rasio Profitabilitas terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 18

Pengaruh Rasio Likuditas, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas, dan Rasio Profitabilitas terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 3

Pengaruh Rasio Likuditas, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas, dan Rasio Profitabilitas terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 16

PENGARUH RASIO AKTIVITAS TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA TOBACCO MANUFACTURE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( BEI )

0 0 21