2.2.5 Rasio Aktivitas 2.2.5.1 Pengertian Rasio Aktivitas
Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan
lainnya Harahap 2002:308. Menurut Kasmir 2008:172 rasio aktivitas merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya.
Menurut Agnes Sawir 2005:14 Rasio aktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan semua sumber daya yang ada pada
pengendaliannya. Semua rasio aktivitas ini melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis aktiva. Rasio-rasio aktivitas
menganggap bahwa sebaiknya terdapat keseimbangan yang layak antara penjualan dan berbagai unsur aktiva, yaitu persediaan, piutang, aktiva tetap dan
aktiva lain.
2.2.5.2 Macam-macam Rasio Aktivitas
Menurut Agnes Sawir 2005 Rasio aktivitas yang umum digunakan adalah :
a. Inventory Turn over
rasio perputaran persediaan Rasio perputaran persediaan mengukur efisiensi pengelolaan persediaan
barang dagang. Rasio ini merupakan indikasi yang cukup populer untuk menilai
efisiensi operasional, yang memperlihatkan seberapa baiknya manajemen mengontrol modal yang ada pada persediaan Agnes Sawir 2005:15.
Sales Inventory Turn over Ratio =
Inventory Sumber : Sawir 2005
Semakin kecil rasio ini, semakin jelek begitu juga sebaliknya. Cara menghitung rasio perputaran persediaan dilakukan denga dua cara yaitu : pertama
membandingkan antara harga pokok barang yang dijual dengan nilai persediaan dan kedua membandingkan antara penjualan nilai persediaan.
Apabila rasio yang diperoleh tinggi, ini menunjukkan perusahaan bekerja secara efisien dan likuid persediaan semakin baik. Demikian pula apabila
perputaran persediaan rendah berarti perusahaan bekerja secara tidak efisien atau tidak produktif dan banyak barang persediaan yang menumpuk Kasmir
2008:180. b.
Average Collection Period periode penagihan rata-rata
Rasio ini mengukur efisiensi pengelolaan piutang perusahaan, rata-rata jangka waktu penagihan adalah rata-rata jangka waktu lamanya perusahaan harus
menunggu pembayaran setelah melakukan penjualan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus, yaitu :
Receivables Average
Collection Period
= Sales per Day
Sumber : Sawir 2005
Rasio ini dapat dibandingkan dengan persyaratan penjualan. Karena sering sulit mendapatkan data penjualan kredit maka digunakan total penjualan, tidak
adanya persamaan persentase penjualan kredit pada perusahaan-perusahaan dapat menyebabkan rata-rata jangka waktu penagihan kurang tepat. Satu tahun dapat
diasumsikan 360 hari atau 365 hari, kedua angka ini digunakan dalam lingkup keuangan dan perbedaannya tidak akan mempengaruhi keputusan yang dihasilkan.
c. Working Capital Turnover
rasio perputaran modal kerja Rasio ini dapat dihitung dengan rumus, yaitu :
Sales Working Capital Turnover
= Net Working Capital
Sumber : Sawir 2005 Modal kerja bersih adalah aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Rasio ini
mengukur aktivitas bisnis terhadap kelebihan aktiva lancar atas kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan banyaknya penjualan dalam rupiah yang dapat diperoleh
perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja. Dari hasil penelitian, apabila perputaran modal kerja yang rendah, dapat
diartikan perusahaan sedang kelebihan modal kerja. Hal ini mungkin disebabkan karena rendahnya perputaran persediaan atau piutang atau saldo kas yang terlalu
besar. Demikian pula sebaliknya jika perputaran modal kerja tinggi, mungkin disebabkan tingginya perputaran persediaan atau perputaran piutang atau saldo
kas yang terlalu kecil.
d. Fixed Asset Turnover
rasio perputaran aktiva tetap Menurut Agnes Sawir 2005:17 Rasio ini mengukur efektivitas
penggunaan dana yang tertanam pada harta tetap seperti pabrik dan peralatan, dalam rangka menghasilkan penjualan, atau berapa rupiah penjualan bersih yang
dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan pada aktiva tetap. Rasio ini berguna untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan
menggunakan aktivanya secara efektif untuk meningkatkan pendapatan. Kalau perputarannya lambat rendah, kemungkinan terdapat kapasitas terlalu besar atau
ada banyak aktiva tetap namun kurang bermanfaat, atau mungkin disebabkan oleh hal-hal lain seperti investasi pada aktiva tetap yang berlebihan dibandingkan
dengan nilai output yang akan diperoleh. Sales
Fixed Assets
Turnover =
Fixed Assets
Sumber : Sawir 2005 e.
Total Assets Turnover rasio perputaran total aktiva
Menurut Agnes Sawir 2005:17 Rasio ini menunjukkan efektivitas penggunaan seluruh harta perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan atau
menggambarkan berapa rupiah penjualan bersih yang dapat dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam bentuk harta perusahaan. Kalau perputarannya
lambat, ini menunjukkan bahwa aktiva yang dimiliki terlalu besar dibandingkan dengan kemampuan untuk menjual.
Sales Total Assets Turn over =
Total Assets
Sumber : Sawir 2005
2.2.6 Laba 2.2.6.1 Pengertian Laba