2. Pengaruh Teman
Hal ini menjadi faktor utama pada usia remaja ke atas, saat seorang anak mulai bergabung pada suatu kelompok sebaya. Kebutuhan untuk diterima
seringkali membuat remaja berbuat apa saja agar dapat diterima, dan terbebas dari ledekan teman sebayanya.
3. Faktor kepribadian
Orang yang ingin mencoba untuk merokok di karenakan rasa ingin tahu terhadap sesuatu yang baru mereka lihat atau kenal tanpa melihat
dampaknya yang bisa terjadi, juga untuk membebaskan diri dari kebosanan.
4. Pengaruh iklan
Kemasan sering kali tidak mencantumkan informasi maupun memberi tanda-tanda lain yang menyesatkan yang memberikan kesan yang salah
tentang karakteristik, bahaya dan efek kesehatan.
1.2 Penelitian Sebelumnya
Berbagai penelitian mengenai gambar peringatan bahaya merokok sudah banyak dilakukan oleh semua pihak. Penelitian dari Permatasari, 2015 tentang
Persepsi Mahasiswa Perokok Mengenai Gambar Peringatan Bahaya Merokok Pada Kemasan Rokok Bagi Mahasiswa Prodi PGSD FKIP Universitas
Muhammadiyah Surakarta
menunjukkan bahwa
persepsi mahasiswa
menanggapi pencantuman gambar bahaya merokok pada kemasan rokok
tersebut dapat menurunkan jumlah perokok aktif di Indonesia, dapat membuat perokok yang tergolong pemula bisa berhenti merokok dan dapat mencegah
masyararakat umum khususnya pelajar dan mahasiswa yang belum mencoba atau mengkonsumsi rokok. Selain itu informan juga mengaku memiliki perasaan
jijik dan takut saat melihat gambar bahaya merokok dan menyeramkan tersebut.
Selain itu Penelitian yang dilakukan oleh Lakhmudien, 2015 tentang Persepsi Mahasiswa Udinus Terhadap Lima Tipe Gambar Peringatan Kesehatan
Pada Kemasan Rokok menunjukkan bahwa lebih dari 50 responden menyatakan merokok dapat menyebabkan dampak yang serius terhadap
kesehatan seperti pada dampak lima tipe gambar peringatan. Lebih dari 50,6 responden menyatakan gambar kanker tenggorokan mendorong niat untuk
mengurangi merokok dan 47,4 mendorong niat untuk berhenti merokok. Sehingga dari gambar kanker tenggorokan, paru-paru dan mulut dapat merubah
persepsi seseorang untuk mengurangi dan berhenti merokok.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Rian Surya, dkk., 2014 tentang Analisis Deskriptif Persepsi Perokok Terhadap Gambar Peringatan
Bahaya Merokok Pada Kemasan Bungkus Rokok Di Kalangan Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta menunjukkan bahwa persepsi individu terhadap
gambar peringatan bahaya merokok cenderung negatif atau bisa dikatakan sesuatu yang dianggap berlebihan oleh narasumber dan hanya menakut-nakuti
para perokok. Dimana persepsi terjadi melalui proses yang dilewati individu, setelah melalui proses tersebut baru sebuah persepsi akan keluar. Tidak adanya
persepsi yang objektif dalam penelitian ini karena semua berdasarkan pengalaman masing-masing hidup seseorang.
1.3 Kerangka Teori