Pencantuman lima gambar PHW tersebut, seluas 40 pada bagian depan dan belakang kemasan rokok, masing-masing gambar diterapkan sebanyak
20 dari setiap jenisnya. Sedangkan, sanksi bagi produsen yang tidak mencantumkan PHW sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, maka Badan
Pengawas Obat dan Makanan BPOM akan memberikan teguran tertulis sebagai sanksi awal. Selanjutnya, sanksi bisa berupa peringatan keras,
penghentian sementara, hingga penutupan jika produsen tetap tidak taat pada peraturan yang sudah dicanangkan. Selain itu, produk-produk tanpa PHW yang
telah beredar akan dikembalikan ke pihak produsen dan wajib ditukar dengan produk yang telah mencantumkan gambar-gambar seram tersebut. Setiawan,
2015
1.1.3 Penyakit Akibat Merokok
Rokok dan asapnya diketahui dapat menyebabkan berbagai macam penyakit yang dapat mematikan. Pada umumnya semua organ di dalam tubuh
terpengaruh oleh paparan asap rokok, karenanya hampir semua bagian tubuh dan organ didalamnya bisa rusak diakibatkan oleh rokok. Hal ini dibuktikan
dalam satu batang rokok mengandung sebanyak 4.000 senyawa kimia yang 40 diantaranya termasuk racun atau karsinogenik yang bisa menyebabkan kanker
Setiawan, 2015. Penyakit yang disebabkan oleh rokok diantaranya, yaitu :
1. Kanker paru
Asap rokok yang masuk secara inhalasi ke dalam paru-paru sehingga akan merangsang sel di paru-paru menjadi tumbuh abnormal. Paparan asap rokok
juga bisa menyebabkan kanker paru-paru pada perokok pasif. Semakin sering seseorang terpapar asap rokok, maka berisiko terkena kanker paru.
2. Kanker tenggorokan
Kanker tenggorokan merupakan kanker yang terdapat pada bagian tenggorokan atau pita suara. Dimana asap rokok yang terhirup sebelum
masuk ke dalam paru-paru terlebih dahulu melewati tenggorokan, sehingga kanker ini akan berkaitan dengan rokok.
3. Kanker mulut
Tembakau adalah penyebab utama kanker mulut. Kanker di dalam rongga mulut biasanya dimulai dengan adanya iritasi dari produk-produk rokok
yang dibakar dan dihisap. 4.
Gangguan medis lainnya Beberapa gangguan medis juga bisa disebabkan oleh rokok seperti tekanan
darah tinggi hipertensi, impotensi, serangan jantung, gangguan kesuburankehamilan, memperburuk asma dan radang saluran napas,
menjadi lebih sering sakit-sakitanmudah lelah, menimbulkan noda di gigi dan gusi.
Dari semua penyakit diatas pada akhirnya menyebabkan kematian jika terus-menerus mengonsumsi rokok. Selain itu penyakit yang disebabkan oleh
rokok akan berdampak pada perokok pasif terutama anak kecil yang menghirup atau terpapar oleh asap rokok tersebut. sehingga akan dapat menggagu
pertumbuhan dan merusak organ pada anak.
1.1.4 Perilaku Merokok
Pada awalnya, seorang yang baru ingin merokok akan mengalami tahap persiapan. Dimana seseorang mendapat gambaran mengenai merokok melalui
melihat dan mendengar yang menimbulkan minat untuk merokok. Kemudian selanjutnya terjadi tahap inisiasi, dimana seseorang mecoba merokok. Saat
sudah menyentuh angka empat batang dengan kecenderungan untuk merokok, jika merokok telah menjadi saat merokok dilakukan untuk memperoleh rasa
yang menyenangkan. Setelah memasuki tahapan akhir, maka perokok cenderung mengalami kesulitan untuk berhenti merokok. Hamdan, 2015
Perilaku merokok dan pengambilan keputusan seseorang untuk merokok dipengaruhi oleh empat faktor yang memberi pengaruh utama kebiasaan
merokok, Nasution, 2007 yaitu: 1.
Pengaruh Keluarga Pada faktor ini pengaruh keluarga khususnya orang tua dan saudara dekat
dikaitkan sebagai faktor utama kehidupan seorang, termasuk kebiasaan merokok yang dimilikinya. Dimana merokok dianggap sebuah kebiasaan
normal yang wajar dilakukan oleh semua orang.
2. Pengaruh Teman
Hal ini menjadi faktor utama pada usia remaja ke atas, saat seorang anak mulai bergabung pada suatu kelompok sebaya. Kebutuhan untuk diterima
seringkali membuat remaja berbuat apa saja agar dapat diterima, dan terbebas dari ledekan teman sebayanya.
3. Faktor kepribadian
Orang yang ingin mencoba untuk merokok di karenakan rasa ingin tahu terhadap sesuatu yang baru mereka lihat atau kenal tanpa melihat
dampaknya yang bisa terjadi, juga untuk membebaskan diri dari kebosanan.
4. Pengaruh iklan
Kemasan sering kali tidak mencantumkan informasi maupun memberi tanda-tanda lain yang menyesatkan yang memberikan kesan yang salah
tentang karakteristik, bahaya dan efek kesehatan.
1.2 Penelitian Sebelumnya